Royal Kamuela Berikan Kenyamanan Bagaikan di Rumah
Royal Kamuela nama yang sarat akan makna, Kamuela yang mewakili semangat cinta dan kebahagiaan. Pengaturan dan budaya Bali yang indah menjadikan keseimbangan yang sempurna bagi para tamu untuk benar – benar merasakan kedamaian. Royal Kamuela mampu membawa para tamu yang menginap seolah berada di rumah. Berlokasi di Jalan Monkey Forest, sehingga memudahkan para tamu untuk mengakses tempat wisata. Royal Kamuela telah berhasil menyabet beberarapa penghargaan, salah satunya penghargaan butik resor menarik yang menawarkan lokasi terbaik di jantung Ubud.
Kadek Hartawan, nama yang tentu saja tidak asing bila menyebut Royal Kamuela. Pria yang telah 20 tahun mendedikasikan dirinya di dunia pariwisata khususnya perhotelan, tepatnya di tahun 2015 Kadek Hartawan memutuskan untuk bergabung bersama Royal Kamuela dan menjabat sebagai General Manager. Tentu memegang jabatan General Manager bukanlah hal yang mudah, namun dengan tekad yang kuat, disiplin, dan komitmen, Kadek Hartawan mampu membawa Royal Kamuela mendapatkan hati para tamu dengan tingkat hunian yang tinggi.
Keberhasilan tersebut tidak diraih tanpa adanya tantangan, tantangan di internal hotel sendiri adalah sumber daya manusia masih belum berada pada komposisi yang dibutuhkan saat ini sangat diperlukan seperti tata Bahasa Inggris yang baik, bagaimana cara presentasi pada tamu dan menjual produk. Ubud digunakan sebagai standar kompetensi. Setiap karyawan kompetensinya diuji, contoh bagian housekeeping maka akan diuji kemampuannya baik secara teori maupun praktek oleh tim kompetensi yang kemudian bila lulus maka akan diberikan sertifikasi. Hal tersebut dilakukan karena para tamu ingin adanya inovasi, perlu ide – ide yang baru dan segar agar tamu tidak cepat bosan. Tantangan berikutnya adalah lalu lintas yang bisa dibilang padat, namun Royal Kamuela yang memiliki akses untuk memudahkan tamu yang menginap untuk pergi kemana saja, tamu yang menginap pun tidak menggunakan mobil banyak dari mereka yang memilih berjalan kaki dibandingkan menggunakan mobil, walaupun fasilitas kendaraan telah disedikan gratis oleh Royal Kamuela. Kemudian dilanjutkan dengan tantangan di sales marketing karena Royal Kamuela memiliki market segmen khusus. Tidak diperkenankan untuk membawa anak – anak dan tidak menerima lebih dari dua orang dalam satu kamar. Meski terbilang sulit, akan tetapi tahun ini cukup berhasil menghadapi tantangan.
Kadek Hartawan menyebutkan beberapa kiat suksesnya sebagai pengelola hotel, yakni kita harus selalu hadir. Untuk menjaga suatu tempat kita harus selalu ada. Agar para staff dan tamu pun merasa nyaman, segala yang tamu minta pasti akan menjadi bahan pertimbangan oleh General Manager bila ia selalu ada di tempat. Bukan hanya selalu ada, namun Ikut aktif di dalamnya, tidak semata – mata memantau dari kantor tapi ikut terlibat. Bila ada Check in menjadi keharusan untuk Kadek Hartawan untuk hadir begitu pula dengan check out Kadek Hartawan turut serta untuk mengucapkan sampai jumpa lagi. Karena feedback – feedback tersebut banyak diberikan pada saat tamu check out. Ketika in house, Kadek Hartawan selalu berkeliling, bertemu tamu pada saat breakfast di Villa untuk menyapa, hal tersebut membuat tamu merasa dihargai ketika mereka berada di resort. Itu yang menjadi kunci penting untuk menjaga nama baik. Berikutnya bagaimana kita mengisi waktu mereka dan memberi informasi apa saja yang bisa mereka lakukan selama berada di Bali, disamping mereka melihat keindahan Ubud, mereka juga dapat melihat pura dan keindahan danau di daerah lain. Serta melihat kegiatan masyarakat sekitar.
Royal Kamuela berjalan dengan system arhieilago. Ada beberapa standar yang sedikit dirubah oleh Kadek Hartawan, namun tidak merubah hasilnya. Kepercayaan sangat sulit didapat, sekali saja tidak dipercaya sulit untuk mengembalikannya lagi. Menjaga reputasi dengan Komentar – komentar positif di Trip Advisor dan situs travel agent online itu yang harus kita pertahankan dengan cara setiap tamu yang dating harus disambut dengan baik, di dalam resort harus menjaga keamanan dengan baik, tanpa harus mengganggu privasi mereka. Begitu mereka meninggalkan hotel kita harus say good bye, mengucapkan sampai jumpa lagi, bisa datang kembali.
Bila ditarik kembali kebelakang, melihat kesuksesan yang diraih oleh Kadek Hartawan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kadek Hartawan lahir di sebuah daerah bernama Banyu Poh 43 tahun silam, Putu Dana sang ayah adalah seorang petani anggur. Meski hidup sederhana Kadek Hartawan sangat menikmati, namun tidak melupakan disiplin yang ditanamkan oleh ibunya Made Toya. Setelah tamat SMP Kadek Hartawan memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Jakarta bersama kelima saudara. Berawal dari kakak pertama yang menjadi pengajar tari. Setelah sang kakak sukses, sang kakak pun mengajak adik – adiknya. Menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Kadek Hartawan kemudian bersekolah di luar negeri. Hanya tiga hari Kadek Hartawan ditemani oleh sang kakak di Malaysia kemudian secara mandiri Kadek Hartawan menjalani hari – harinya di Malaysia. Meskipun sempat tersesat, namun Kadek Hartawan yakin bahwa jika ia percaya pasti akan ada jalan.
Berada di Kuala Lumpur selama 2,5 tahun, kembali ke Jakarta untuk bekerja di dunia perhotelan pada tahun 1995, kemudian pindah ke Bali pada 1998, bekerja di Four Season Ubud. Pada masa inilah Kadek Hartawan bertemu dengan pujaan hatinya, Komang Sri Novitarini. Pertemuan tersebut terjadi secara tidak sengaja di tempat Sri Novitarini bekerja. Meskipun jalinan asmara mereka sempat kandas di tengah jalan, namun pada akhirnya jodoh berkata lain, tahun 2000 Kadek Hartawan resmi melepas masa lajangnya dengan mempersunting Sri Novitarini. BPada tahun 2011, Kadek Hartawan bekerja di Santika Group, berada di posisi manager selama 10 tahun, selama menjabat sebagai manager Kadek Hartawan belajar bagaimana mengerti sebuah tim dan juga bagaimana tim bekerja. Hingga akhirnya Kadek Hartawan memutuskan untuk resign dan bergabung dengan Royal Kamuela di awal tahun 2015 hingga kini.
Menurut Kadek Hartawan Perkembangan pariwisata khusunya daerah Ubud, sangat meningkat dilihat dari banyaknya hotel dan hunian yang semakin tinggi. Dilihat dari sekitar daerah Ubud saja semakin banyak akomodasi yang dibangun, bila dilihat arah positifnya Ubud lebih dari wilayah lainnya. Ubud masih sangat menjanjikan sebagai destinasi pariwisata. Secara keseluruhan pariwisata Bali kini mampu mengubah sosial kehidupan masyarakat, dari segi ekonomi harga kebutuhan ikut naik. Bahkan dibeberapa daerah, adat dan budaya Bali seakan hilang dibawa kuatnya arus pariwisata, seperti ikut – ikutan membuat tato karena begitu mudahnya studio tato ditemui padahal hal tersebut diperuntukkan untuk para tamu asing. Kita memang harus berkembang, namun tidak menghilangkan eksistensi budaya yang sudah ada bisa mengikuti tapi tidak merubah apa yang sudah ada jangan ikut terbawa dengan arus pariwisata. Harus ada sosialisasi bila ingin membuka sesuatu yang baru dari pemerintah maupun investor. Investor harus diingatkan batasan mereka.
Bila Bali sudah menjadi tujuan utama pariwisata, tolong ikut menjaga lingkungan. Izin untuk membangun pariwisata bali boleh saja. Tapi harus memperhatikan kearifan lokal dan Diimbangi dengan batasan – batasan, jangan pernah menghilangkan karakter wilayah tersebut. sampai merusak budaya yang sudah ada. Untuk generasi muda, sudah sangat luar biasa. Bila biasanya mampu memegang gadget selama empat jam bahkan lebih, kenapa tidak diganti dengan kegiatan yang bermanfaat. Teknologi maju sangat luar biasa, tinggal bagaimana generasi muda menerjemahkan ke dunia nyata dalam bentuk yang positif.