Rela Kirim Paket Motor dari Labuan Bajo demi di-Custom Eleven Garage Bali

Bangga sudah pasti dirasakan Putu Mertahadi Putra, atas bentuk apresiasi hasil karya custom-nya mendapat pengakuan dari pencipta resminya. Yang tak kalah mengharukannya, ia pun mampu membawa Eleven Garage Bali yang meski masih di tengah situasi pandemi, sangat bersyukur karena hampir setiap hari selalu ada customer, walau tak seramai sebelum adanya wabah ini. Ia pun meyakini keputusannya untuk memperdalam skill di bengkel custom adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya, setelah sempat mencoba bekerja di pariwisata selama 5 tahun, saat sembari ia merintis bengkel, untuk mengisi modal.

Ya, dalam segi modal, Putu Mertahadi harus benar-benar berjuang sendiri untuk memperjuangkan hobinya menjadi bisnis yang menjanjikan. Membeli peralatan bengkel yang tidak murah, dengan mencicil sedikit demi sedikit, dengan penuh kesabaran. Perhatiannya juga tak kalah krusialnya, menyeimbangkan kebutuhan bengkel dan menafkahi istri dan anak-anaknya.

Tamat dari SMK PGRI 2 Badung, tanpa basa-basi lagi, pria kelahiran Bangli, 14 April 1985 ini, langsung membuka bengkel, yang sudah menjadi hobi yang mendarah daging sejak SMP. Uniknya meski memiliki hobi tersebut, ia tak suka kebut-kebutan di jalan, apalagi ikut aksi balapan liar, sampai di usia 37 tahun. Tak hanya dirinya, sebagian besar rekanrekannya yang juga menyukai custom motor pun, lebih suka mencurahkan ide dengan berkreativitas di bengkel, dibandingkan melakukan aksi di jalanan yang tidak perlu. Sebagai usaha bergerak di bidang jasa, berani dipastian prioritas utama Putu Mertahadi Putra memberikan kualitas jasanya, tak peduli materi yang digunakan mahal atau murah. Bisa dibuktikan dari kedatangan customer pertama kali ke Eleven Garage Bali, akan kembali mendatangi bengkelnya, dengan mengajak rekannya yang memiliki hobi yang sama. Tanpa promosi yang berarti, hanya atas rekomendasi mulut ke mulut, Eleven Garage Bali pun semakin luas dikenal sesama pecinta motor, tak hanya dari Bali, Jawa, Labuan Bajo, hingga New Zealand dan Australia yang sengaja mengirim motor mereka ke Eleven Garage, karena saking fanatiknya. Komplain pun jarang terjadi, yang paling basic dalam pelayanan jasa di bidang ini, “Pastikan tinggi motor sesuai dengan tinggi badan pemilik motor, agar nyaman dikendarai, ucapnya”.

Meski mengaku memiliki karakter yang cepat bosan, namun hobinya dalam mempreteli motor, berbeda cerita, karena setiap tipe motor memiliki tantangannya masing-masing. Tak kalah menantangnya, kala bertemu sang pemilik motor yang menginginkan motor mereka berubah total sesuai dengan contoh motor tertentu. Namun belum tentu bisa meng-copy sepenuhnya, pasti ada perbedaan, agar tidak melanggar hak cipta. Solusi lain, bila customer tetap kekeh dengan keinginannya, meminta izin kepada pembuat karya wajib dilakukan. Bila sudah mendapat ‘lampu hijau’, barulah proyek tersebut dijalankan dan tak jarang untuk patut dibanggakan hasil karya dari Eleven Garage Bali yang berlokasi di Dalung, Kuta Utara ini, di-posting di media online oleh sang pemilik hak karya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!