Putra Ubud Yang Berdikari di Bisnis Pariwisata Bali
Industri pariwisata memberikan sumbangsih yang demikian besar bagi perekonomian di Bali. Faktanya, sebagian besar masyarakat Bali yang terjun ke industri ini hanyalah mampu menikmati remah-remah dari kue pariwisata. Kebanyakan dari mereka hanya menempati posisi teknikal di lapangan, sangat jarang yang mampu memegang peranan penting dalam manajerial perusahaan. Namun tak jarang ada pula figur-figur tangguh yang mau berjuang supaya tidak hanya sekedar menjadi penonton dalam pembagian kue pariwisata. Salah satunya adalah sosok I Nyoman Lanus, seorang entrepreneur di bidang jasa akomodasi penginapan.
Bagi sebagian besar insan pariwisata, pastilah pernah memiliki mimpi untuk mengelola sebuah usaha milik sendiri. Bekerja di bisnis pariwisata memang dapat memberikan nilai ekonomi yang menjanjikan. Namun alangkah lebih membanggakan apabila usaha yang dikelola merupakan hasil perjuangan berdiri di atas kaki sendiri. Apalagi, bisa menjadi seorang putra-putri Bali yang mampu mengangkat ekonomi daerah melalui usaha yang tengah dilakoni.
Gagasan itulah yang menempel dalam benak seorang I Nyoman Lanus. Pria kelahiran, Gianyar 11 November 1979 itu telah memiliki angan-angan untuk bisa memiliki bisnis hospitality sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Kala itu ia tengah menempuh pendidikan di SMK Kertha Wisata, sebuah sekolah vokasi di bidang pariwisata. Keinginan itu tidak muncul begitu saja, melainkan terpupuk oleh rasa kekaguman kepada orangtua yang juga merupakan seorang wirausahawan.
Berjuang dari Nol
Setelah lulus SMA, Nyoman Lanus tidak lantas bisa mewujudkan impiannya tersebut. Hal itu dikarenakan ia terhadang hambatan berupa kurangnya modal material. Namun semangat juangnya tak padam begitu saja. Akhirnya ia memutuskan mengumpulkan modal sedikit demi sedikit. Melalui aktivitas membantu usaha Sang Ayah yang begerak di industri kerajinan kayu, ia mulai mendapatkan hasil jerih payahnya. Meski pun tak banyak, Nyoman Lanus tetap mensyukuri kesempatan yang diberikan kepadanya tersebut.
Setelah 15 tahun menjalani pengalaman bekerja sekaligus membantu usaha milik orangtua, Nyoman Lanus pun akhirnya mantap untuk mendirikan sebuah usaha penginapan. Lahan yang digunakan untuk membangun merupakan milik keluarganya sendiri sehingga investasi ini dinilai aman di masa depan.
Ubud Tropical Garden, demikian merk usaha yang dikembangkan Nyoman Lanus. Akomodasi ini terletak di jantung Ubud, tepatnya di Jl. Monkey Forest, Ubud, Gianyar. Sesuai namanya, hotel ini mengusung konsep kebun tropis yang akan membawa para tamu pada atmosfer khas daerah tropis. Karakteristik yang paling melekat adalah adanya tanaman-tanaman sejenis palem yang jumlahnya cukup banyak. Selain itu, Nyoman Lanus sengaja membiarkan beberapa pohon pisang tetap bertumbuh di sekitaran penginapannya itu.
View Sawah
Selain itu nilai tambah yang dimiliki tempat ini adalah lokasinya yang berbatasan dengan hamparan sawah yang masih ditanami. Sehingga panorama ini menjadi hiburan visual tersendiri bagi para tamu. Sembari bersantai di kamar atau berelaksasi di kolam renang, sejauh mata memandang hanyalah nampak sawah berundag bagaikan permadani berwarna hijau kekuningan.
Sedangkan desain arsitektur Ubud Tropical Garden, Nyoman Lanus menginginkan hotelnya itu memiliki suasana budaya Bali yang kental, namun tetap memiliki kesan mewah nan elegan. Suasana interiornya pun didukung dengan konsep yang sama yaitu modern Balinese style.
Hotel ini memiliki 14 kamar yang didesain sedemikian rupa sehingga nyaman, bersih, dan tertata. Setiap kamar tersedia ruang penyimpanan pakaian, produk pembersih, teh gratis, handuk, kopi instan gratis. Hotel ini menawarkan fasilitas fantastis, termasuk hot tub, kolam renang luar ruangan, spa, pijat, kolam renang anak, untuk membantu para tamu bersantai setelah sepanjang hari berpelesiran menikmati keindahan Pulau Bali.