Presentasi Generasi Muda Bali dalam Berkesenian di Dunia Digital
Bukan hanya sekedar hobi menggambar di masa anakanak, pria kelahiran Tampaksiring, 6 Maret 1991 ini, membuktikan keseriusannya menyukai bidang tersebut dengan melanjutkan ke jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) pada tahun 2010 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Darah seni yang mengalir dalam dirinya memang tak main-main, tak hanya kreatif di atas media kanvas, tapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan dalam teknik seni lukis era digital.
Dalam dua media sekaligus, Dewa Gede Raka Jana Nuraga sukses memamerkan hasil karya seninya melalui kanvas, maupun teknik digital. Melalui kanvas, ia salurkan dalam karyanya di usaha yang ia beri nama “Mytees Konveksi”. Dan di digital, berkolaborasi dengan Bali United, alumnus SMAN 6 Denpasar ini, telah merilis proyek digital bernama BALIVERSE NFT, demi mendukung seniman Bali khususnya untuk membawa karya mereka ke kancah dunia. Rakajana juga menambahkan berharap agar para seniman Indonesia, khususnya Bali bisa membuka mata mereka lebih luas lagi terkait dunia digital. Karya-karya Rakajana melalui BALIVERSE NFT juga bisa disaksikan di Opensea.io.
Tak hanya kolaborasi tersebut, di dunia digital Rakajana juga membuka kelas desain lewat HNS Academy pada tahun 2015, dengan tujuan yang mulia, yakni mengajak anak muda Bali untuk berlatih dan mengerti lebih dalam seputar dunia digital illustration, graphic design dan lain-lain. Pria yang kini dikenal sebagai seorang seniman, illustrator dan graphic designer ini pun tak jarang mengunggah karya-karyanya melalui media sosial, seperti Instagram hingga TikTok. Meski aktif di media sosial, diungkapkan Rakajana, ia sama sekali tak beriklan, pure mengandalkan relasi demi relasi yang puas dengan hasil desain, baik itu di Mytees Konveksi berupa t-shirt, raglan, jaket dengan desain yang unik dan khas Bali, maupun HNS Studio.
Salah satu alasan yang membuat Rakajana sukses sebagai seniman ialah tidak pilih-pilih dalam mengambil proyek. Apapun peluang atau tawaran proyek dari customer, ia berupaya memberikan hasil akhir karya yang optimal. Sama halnya saat memiliki sebuah ide, tuangkan saja meski masih sederhana. Selain itu di era yang semakin digitalisasi ini, Rakajana juga mengharapkan, bagi generasi muda yang memiliki bakat dan minat berkesenian, agar lebih peka dengan perkembangan dunia seni hingga ke luar negeri, terutama di era digital. Langkah ini, bisa menjadi upaya kita untuk melahirkan generasi penerus karya seni khas Bali yang terus mendunia.