Pionir Hunian Vila di Kawasan Banjar Sala, Cocok untuk Liburan bersama Keluarga maupun Pasangan

Ayah dari Desak Made Dewi Amati, Alm. Ngakan Nyoman Pawana, S.H sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang kemudian mundur dari institusi tersebut dan berkarier di bisnis kontraktor. Musabab ingin ada yang meneruskan perusahaan tersebut, tak ayal Desak Made Dewi Amati pun disarankan untuk berkarier di bidang yang sama, di Jurusan Teknik Sipil. Namun secara eksplisit ia mengatakan, passion-nya dalam menekuni bidang tersebut paling sedikit menarik hati, dibandingkan jurusan lain yang ia daftarkan. Namun karena hanya Teknik Sipil yang lolos, secara tidak langsung, Desak pun mengabulkan permintaan ayahnya untuk bergelut di ranah tersebut.

Selama 5 tahun, jangka waktu yang cukup memukau dan memuaskan bagi Desak yang harus fokus pada bidang yang sebenarnya kurang diminati. Ia lantas bekerja, namun tiada seleksi pekerjaan khusus dari dirinya, demi menimba pengalaman terlebih dahulu sebagai fresh graduate. Wanita asal Gianyar ini pun sempat bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan asuransi. Setelah 3 bulan, barulah ia menarik diri ke ranah yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dianutnya, dengan bekerja di beberapa perusahaan kontraktor.

Dibandingkan ia harus mengabdi di perusahaan milik orang terus-menerus, orang tua menghubungi Desak yang saat itu masih di Denpasar, untuk pulang melanjutkan usaha kontraktor ayahnya, untuk pengerjaan proyek-proyek klien pemerintahan dan swasta. Di awal bergabungnya dirinya, Desak yang sebelumnya sudah terbiasa di posisi marketing pun cenderung bertindak di posisi yang terkoneksi langsung dengan klien, menyelaraskan apa yang menjadi keinginan klien tentang proyek idaman mereka, hingga mewujudkannya dalam versi nyata.

Tahun 2007, alumnus SMAN 3 Denpasar ini kemudian memutuskan untuk menikah, itu artinya kewajibannya mengelola usaha tak bisa sefleksibel sebelumnya. Desak pun berbagi peran dengan pasangan hidupnya yang meski latar belakang suami sebenarnya dalam ilmu ekonomi, namun cukup kredibel memberdayakan perannya dalam menjalankan kontraktor yang berlokasi di Gianyar tersebut. Sehingga sampai saat ini, subbagian suami, I Komang Kariasa, S.E cukup krusial dalam menghasilkan karya-karya yang eksis sampai saat ini.

Diskusi Desak dan suami terus tertantang dengan lajunya perubahan zaman. Tak hanya mencangkup perusahaan, mereka sekaligus mengelola akomodasi vila milik keluarga yang terbengkalai setelah kurang lebih 20 tahun dikontrakan. Penyegaran dan mengkreatifkan lagi desainnya pun dilakukan, dengan konsep bangunan yang lebih berbeda. Setelah 2 tahun, proses tersebut pun rampung pada tahun 2017 dengan nama “Green Sala Villa”. Hunian yang berlokasi di Banjar Sala, Pejeng Kawan, Tampaksiring tersebut yang dulu bernama Villa Bukit Djati termasuk pionir di areanya dalam mendirikan akomodasi penginapan, dengan fasilitas meliputi kamar double deluxe dan suite, taman, restoran dan kolam renang. Tak hanya kenyamanan selama menginap, pengunjung juga diberi kemudahan untuk mengeksplorasi destinasi petualangan tak jauh dari sekitar lokasinya yang strategis, di antaranya Warung Padi Organic, Pura Puser Tasik dan The Yoga Barn.

Pasca berjibaku dengan pandemi Covid-19, ibu dari Putu Kalista Indira Kariasa Putri, Made Kanaya Diara Kariasa Putri dan Komang Karisa Diandrasari Kariasa Putri ini, sudah bisa bernafas lega, pasalnya gerbang pariwisata secara perlahan mulai dibuka kembali. Wujud syukur dalam implementasinya, ia me-maintenance propertinya dengan optimal, yang mampu memenuhi kelayakan menjadi referensi penginapan di kawasan Desa Pejeng Kawan. Tak hanya berbenah diri soal materi, Desak pun banyak belajar dari pandemi yang sudah memporak-porandakan ekonomi secara global. Bahwa, kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi perubahan zaman ini belum selesai, bahkan pandemi Covid-19 ini bisa jadi sebuah momentum, untuk kita mawas diri dan meningkatkan kesadaran penuh (mindfulness) dalam pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam. Setidaknya mencegah mutasi virus yang mengglobal muncul lagi, di tengah situasi dunia dengan peradaban hidup manusianya yang semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!