PERTIWI RESORT & SPA MENJAGA CULTURE SEBAGAI KONSEP UNTUK BERSAING DI DUNIA PARIWISATA
Pertiwi Resort & Spa berlokasi di kawasan Ubud, merupakan salah satu akomodasi wisata yang pantas untuk menjadikan tempat persinggahan tuk melepas lelah dari hingar-bingarnya keramaian kota. Menancapkan fondasi agar tetap kokoh untuk menghadapi persaingan yang sejalan dengan perkembangan ekonomi dan infrastruktur yang begitu pesat, tempat ini menawarkan suatu keindahan kepada wisatawan untuk lebih dekat dengan alam. Tampak kenyamanan dengan suasana yang tenang, menandakan penginapan tersebut sudah siap menjamin peningkatan mutu bagi tamu yang ingin beristirahat.
Mempertahankan apa yang sudah menjadi ciri khas dari Pertiwi Resort & Spa ini adalah bukan hal yang mudah untuk dipertahankan. Bersaing dengan hotel dan villa yang bertengger disekelilingnya, merupakan tantangan terbesar untuk dihadapi. Tidak ingin terlepas dari unsur natural, tradisional dan budaya adalah salah satu keunikan tersendiri yang diwujudkan untuk menarik wisatawan, mengingat pulau Bali terlahir dari budaya dan sangat melekat dengan alam sekitar. Selain itu pelayanan hospitality terus dioptimalkan guna memanjakan para pengunjung hotel. Konsistensi yang di wujudkan ini tidaklah terlepas dari kerja sama seluruh pihak baik dari staf maupun jajaran pimpinannya.
Salah satu nama yang cukup berpengaruh dalam pengelolaan penginapan tersebut adalah Ayu Sukareni yang merupakan General Manager Pertiwi Resort & Spa. Sosok wanita ini bekerja secara profesional dengan memberikan seluruh kemampuannya pada pekerjaan yang telah digeluti selama dua tahun belakangan ini. Ayu Rista yang akrab disapa, merupakan putri ke dua dari pasangan I Made Ronda dan Ketut Murni. Orang tuanya yang bekerja sebagai pengusaha, harus bahu-membahu menghidupi ketiga buah hatinya. siapa sangka, menjabat sebagai General Manager yang selalu tampil rapih dan ramah ini ternyata telah dididik hidup disiplin, kerja keras, dan mandiri sejak usia dini. Bersikap sosial dan selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, membentuk dirinya menjadi semakin berkembang. Setiap waktu luangnya di isi dengan kegiatan yang bisa bermanfaat baginya, seperti; mengikuti kursus, belajar kelompok dan sesekali waktu mengikuti kegiatan tari yang di bentuk olehnya. Keinginannya untuk terus belajar terbukti saat mendapat nilai yang baik pada saat mengikuti kursus Bahasa Inggris dan di izinkan untuk bekerja sama di Travel Agent. Dari situlah ia belajar banyak tentang bagaimana menjadi guide dan banyak berinteraksi dengan banyak orang atau costumer. Pada saat umur sembilan belas pun, ia sudah menduduki jabatan sebagai manager di perusahaan itu. Tidak mudah baginya untuk membagi waktu antara pekerjaan dan kegiatan lain bersama keluarga atau teman-temannya, tapi dengan kesungguhan semuanya mampu dijalaninya.
Setelah itu Ia pun memanfaatkan kesempatan untuk melamar dan di terima untuk bekerja di Pertiwi Resort & Spa. Ia dipercaya untuk menjadi General Menejer oleh atasan untuk mengelola hotel itu. Tantangan yang besar baginya, tapi dengan dukukan Ownernya sendiri, ia bertekad untuk memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Ditambah lagi dukungan yang besar dari orangtua, suami dan anak-anaknya, merupakan sumber penyemangat yang mampu membuat ia lebih percaya diri serta optimis dalam menjalankan setiap pekerjaan. Posisi yang baik itu tidak membuatnya menjadi pribadi yang angkuh. Ia pun selalu tegas dan bersifat profesional di hadapan para staf hotel lainnya, namun selalu mengedepankan prinsip kekeluargaan dan berkomunikasi baik dengan rekan kerjanya. Salah satu strateginya untuk menjalin hubungan yang baik itu dengan cara mengadakan acara kumpul bersama staf-staf hotel atau event universary perusahaan itu sendiri.
Selain itu, strategi yang digunakan oleh wanita tamatan Diploma Jurusan Pariwisata ini untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat adalah terus melakukan perbaikan seperti dari properti itu sendiri, fasilitas, kebersihan, dan pelayanan harus lebih baik, sehingga mampu menarik perhatian pengunjung untuk dapat menikmati keindahan dan ketenangan dari Pertiwi Resort & Spa. Keputusan dari Ayu Sukareni untuk tetap menjaga konsep natural, tradisional, dan culture di Pertiwi Resort & Spa merupakan salah satu keunikan tersendiri untuk memikat hati pengunjung. Di sambut dengan kesejukan pemandangan kebun seakan menjadikan kawasan ekowisata yang indah dan infrastruktur desain vila gaya Bali dengan sentuhan modern, menawarkan suatu situasi yang lekat akan kebudayaan Bali. ketenangan serta kenyamanan pengunjung untuk beristirahat di Pertiwi Resort & Spa ini, sangatlah pantas untuk dinikmati sambil melepas lelah dari hiruk-pikuknya kesibukan sehari-hari. Bersantai di pinggir kolam sambil berjemur atau menikmati menu makanan di restaurant yang dikelilingi pemandangan taman tropis yang asri dan bersih, merupakan konsep yang selalu di perhatikan Ayu Sukareni.
Kini Pertiwi Resort & Spa ramai dikunjungi oleh wisatawan dari Eropa, Australia dan Asia yang masih mempercayai sebagai tempat peristirahatan sambil menikmati destinasi pariwisata yang menjanjikan. Terletak sangat strategis untuk menjangkaui tempat-tempat indah di kawasan Ubud, menjadikannya tempat yang layak untuk disinggahi. Keramahan staf-staf yang berasal dari orang lokal sendiri, memiliki potensi yang lebih baik untuk mendukung dan menjaga lingkungan sekitar penginapan ini. Mengingat bahwa mereka memiliki motivasi jauh lebih tinggi agar terus memperhatikan dan memudahkan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat serta lingkungan sekitar, sehingga masih bisa menjaga dan menjunjung tinggi kebudayaan Bali. Mengintegritaskan suatu hasil yang baik, tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemimpin dan stafnya. Sebagai wanita yang diajarkan disiplin sejak dini, Ayu Sukareni mampu mengaplikasikan sifatnya itu dalam setiap pekerjaan. Ketekunan dan ingin terus belajar adalah fondasi baginya untuk menjadi tumpuan agar terus lebih baik lagi dalam menjalankan tugas. Sifat merasa belum puas dengan karya-karya yang di tuangkannya saat ini, belum menjadikan suatu keberhasilan baginya. Hal itulah yang menjadi cambuk untuknya dan rekan-rekan kerja, bahwa sebuah kesuksesan hari ini bukanlah sebuah keberhasilan, tetapi sebuah proses di saat satu titik itu menemukan perasaan i feel this great dan merasa itu sudah benar, disanalah mungkin kesuksesan itu benar-benar dirasakan.