Perjuangan Melewati Badai Bisnis Yang Tak Kenal Menyerah
Cikal bakal pendirian “UD Sumber Mandjing Persada”, berawal dengan nama “UD Sumber Manjing Bangunan” yang dirintis oleh ayah Herni Sulisti yang merupakan seorang pensiunan tentara, yang kemudian beralih merintis usaha di bidang kontraktor dan mendirikan toko bahan bangunan yang diberi nama UD Sumber Manjing Bangunan. Selama dua tahun beroperasi, usaha tersebut berjalan dengan baik. Namun, ayahnya tutup usia, meninggalkan tanggung jawab usaha tersebut kepada ibu Herni Sulisti. Setelah kepergian ayah, ibunya dengan gigih meneruskan dan mengelola usaha tersebut dari nol. Ia menghadapi tantangan besar karena sumber daya bisnis telah habis digunakan untuk biaya pengobatan ayah, sebelum meninggal. Meski demikian, dengan tekad dan ketekunan, ibu berhasil mengatasi berbagai hambatan dan terus menjalankan UD Sumber Manjing Bangunan dengan penuh dedikasi. Ibu menjadi pilar kuat dalam mempertahankan warisan ayahnya dan mengembangkan usaha ini dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi keluarganya.
Perjuangan ibu Herni dalam mengembangkan usaha dari pagi hingga malam, serta berusaha menguliahi Herni dengan berbagai keterbatasan, akhirnya membuahkan hasil pada tahun kelima dengan didirikannya sebuah gudang. Herni pun mampu menyelesaikan studinya dan meraih gelar S1 di bidang Pertanian, Universitas Brawijaya. Setelah itu ia bergabung dengan sebuah bank dan ditempatkan di Mataram. Pada tahun 1997, ia memutuskan untuk resign dan menikah. Selain menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, Herni juga melihat peluang untuk mengembangkan diri dengan membuka usaha distributor pupuk. Dengan kerja keras dan ketekunan, usahanya mulai berkembang ketika sering mengikuti tender proyek dan menghadapi permintaan yang meningkat karena harga vanili yang mahal. Kesuksesan tidak berhenti di situ, pada tahun 2006, Herni memutuskan untuk mendirikan cabang baru dari UD Sumber Manjing Bangunan di Bali. Sementara itu, cabang di Malang dikelola oleh kakaknya. Semangat berwirausaha dan warisan usaha keluarga terus mengalir dalam diri Herni, dan ia berkomitmen untuk terus mengembangkan UD Sumber Manjing Bangunan untuk masa depan yang lebih cerah.
Tak Berlarut-larut dalam Keterpurukan
Dalam satu tahun pertama mendirikan UD Sumber Manjing Bangunan, Herni sepenuhnya fokus pada pembelajaran bisnis bahan bangunan yang baru baginya, tanpa terlalu memikirkan profit. Seiring berjalannya waktu, supplier-supplier yang sudah mengenal bisnis ini sebelumnya ikut berkontribusi dalam kesuksesan cabang di Bali, sementara Herni juga berhasil menarik pelanggan-pelanggan baru. Prestasi tersebut tak berhenti di situ, Herni bahkan berhasil membuka cabang kedua dari UD Sumber Manjing Bangunan di Jl. Sunset Road, Kuta, Badung. Namun dibalik kesuksesannya, terdapat lika-liku perjalanan yang tidak selalu mulus. Pada tahun 2014, Herni mengalami musibah kebakaran di gudang yang terletak di Jl. Mahendradatta, Denpasar, dengan kerugian mencapai Rp 1 miliar.
Kemudian masuk ke situasi pandemi Covid-19, bisnis UD Sumber Manjing Bangunan mengalami penurunan orderan. Untuk menghadapi situasi tersebut, Herni berusaha untuk berinovasi dengan membuka angkringan bernama Angkringan Srikandi yang memanfaatkan lahan toko bangunan tersebut. Namun, pemberlakuan PPKM kembali membuat usaha angkringannya terdampak, karena harus mematuhi aturan buka dari jam 5 sore hingga 8 malam. Hal ini tidak cocok dengan tipe usaha angkringan yang biasanya lebih ramai pada malam hari. Akibatnya, Herni memutuskan untuk sementara menutup usaha tersebut, demi menghindari biaya operasional yang tidak efisien.
Setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada, Herni memilih untuk pulang ke kampung halamannya di Malang. Baginya, di luar Bali terdapat peluang yang lebih baik karena dampak pandemi tidak terlalu besar. Dengan semangat dan optimisme, Herni kembali membuka usaha berupa kafe, yang diharapkan dapat memberikan bisnis yang lebih stabil dan menjanjikan di tengah situasi yang masih penuh tantangan.
Di masa pandemi yang mulai terkendali, Herni merasakan kepercayaan dari para pelanggan dan supplier yang kembali mencari dirinya untuk memenuhi kebutuhan material bangunan. Hubungan yang baik antara Herni dengan pelanggan dan supplier memberikan motivasi baginya untuk tetap bertahan dan membuka usahanya di lokasi yang yang sama, tanpa memutuskan untuk pindah. Dengan semangat yang membara, Herni berkolaborasi dengan PT Persada Teknik untuk memperkuat pondasi bisnisnya. Keputusan tersebut mendorong Herni untuk mengganti nama usahanya menjadi UD Sumber Mandjing Persada pada tanggal 1 September 2023 yang beralamat di Jl. Gunung Salak No. 88 Kerobokan, Badung. Nama baru ini mengandung arti sebagai semangat baru dalam menghadapi era new normal dan menandai langkah maju dalam perjalanan usahanya.
Dengan tekad dan semangat yang menggebu, Herni menunjukkan karakter positif yang luar biasa dalam menghadapi tantangan bisnisnya. Meskipun dihadapkan dengan kesulitan dan kegagalan, ia tidak pernah larut dalam kesedihan. Sebaliknya, ia segera bangkit dan mengambil langkah selanjutnya dengan penuh optimisme. Ia sadar akan tanggung jawabnya terhadap para karyawan yang menjadi bagian penting dari perjalanan UD Sumber Mandjing Persada. Perjuangan dan kerja keras Herni menjadi contoh yang menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan selalu berjuang untuk meraih kesuksesan.