Pengabdian ‘Soul to Soul ’ dalam Inklusifitas di Bidang Jasa & Pelayanan Asuransi

Sejak tahun 1998 melatarbelakangi kariernya di perusahaan asuransi, Desak Putu Hartawati berorientasi jenis pekerjaan ini beresensi pengabdian kepada nasabah dan wajib ada passion dalam pemenuhan untuk terus bernovasi. Seperti pandemi global Covid-19 yang sudah menghantui selama 3 tahun, menjadi ‘shock therapy’ bagaimana masyarakat di berbagai kelas ekonomi untuk merelevansikan diri, baik dalam memproteksi dari virus maupun keuangan, yang setidaknya masih dalam sistem kendali si pelaku ekonomi.

Sudah sewajarnya sebuah perusahaan sevital jasa asuransi bersifat inklusif bagi seluruh nasabah. Desak mengklaim sebagai Agency Director PT Equity Life Indonesia cabang Denpasar, saat di awal masa pandemi Covid-19, perusahaannya telah membuktikan royal dan loyalitasnya kepada nasabah yang tutup usia karena Covid-19, dengan memberikan bantuan total dana sebesar Rp68 miliar yang dilayangkan kepada ahli waris dari masing-masing nasabah. Tak hanya berinisiatif dalam pelayanan edukasi perihal asuransi, Desak pun menjembatani para pemilik usaha agar tetap survive di tengah ketidakpastian ekonomi terimbas pandemi, sebagai Perencana Keuangan (Financial Planner). Berdasarkan pengakuan nasabahnya, mereka pun tak perlu merumahkan apalagi sampai memberhentikan garda terdepan perusahaan mereka.

Sebelum melangkah lebih jauh ke perjalanan kariernya, ada baiknya menelusuri kisah masa belia Desak, lahir di Desa Pemaron, Singaraja, yang mengakari sepak terjang berkariernya saat ini. Diawali dari orang tua, yang bekerja sebagai buruh perusahaan ekspor impor, kemudian ayahnya memutuskan pensiun dini pada usia 38 tahun sembari sebagai petani tembakau dan ibu merupakan guru SD. Semenjak peralihan pekerjaan ayahnya, anak pertama dari lima bersaudara ini, ikut dilibatkan dalam beberapa bagian pekerjaan, termasuk mengurus adik-adiknya. Hal yang paling mencolok dan terdoktrin sampai saat ini, pesan ayahnya yakni agar mendahului kebutuhan adik-adiknya, sebelum tiba gilirannya. Konsep tersebut pun menjadi kebiasaan yang ia terapkan di lingkungan perusahaan, bersamaan dengan karakter yang sarat DNA sang ayah yang tegas dan berjiwa pemimpin.

Setelah menempuh pendidikan D3 Politeknik Udayana, kemudian melanjutkan S1 di Universitas Mahasaraswati, tanpa cap cip cup Desak meyakini karier selanjutnya di PT Equity Life Indonesia cabang Denpasar akan seirama dengan passion-nya. Setelah beralih dari pekerjaan sebelumnya di BDNI Life, ia berkomitmen tinggi dalam menggelutinya hingga mencapai posisi bergengsi dan independen sebagai Agency Director.

Pindah Kuadran Demi Maksimalkan Potensi Diri dalam Mengedukasi Masyarakat

Dalam proses perjalanan karier tersebut, Desak yang awalnya hanya sebagai staf, kemudian menantang diri untuk pindah kuadran sebagai Marketing yang tak sepenuhnya lagi bergantung dari gaji perusahaan. Keputusan itu ia iambil, karena posisinya yang sudah menikah dan otomatis terikat dengan kegiatan adat istiadat Bali, yang membutuhkan waktu lebih fleksibel. Maka melalui program “Asuransi Jiwa Pitra Yadnya” bersama LPD Desa, ia masuk ke pelosok-pelosok desa hingga berkantor di Singaraja, demi mewujudkan visi misi meliterasikan masyarakatnya dalam produk premi mulai dari Rp50 ribu. Bermitra dengan LPDLPD setempat, selaku Marketing dari program tersebut, diharapkan mampu mengurangi beban biaya masyarakat Hindu Bali bahkan pendatang di Lampung, saat melakukan pelaksanaan Upacara Ngaben. Sampai saat ini layanan Bancassurance tersebut masih menjadi nilai yang produktif dalam menaikan optimisme pasar PT Equity Life Indonesia maupun LPD Desa.

Selang beberapa tahun, kualifikasi Desak yang memenuhi target, menorehkan prestasi demi prestasi dengan pengangkatannya sebagai Brand Manager. Berganti ke tahun 2009 sebagai Senior Agency Manager yang membawahi beberapa kantor pemasaran di antaranya di Lombok dan Banyuwangi dan terakhir dipercaya sebagai Agency Director sampai saat ini. Semakin tinggi level pencapaiannya, tentu kapasitas tanggung jawabnya semakin tak main-main. Desak juga aktif sebagai trainer dalam seminar di instansi pendidikan dan ruang lingkup kerjanya yang membahas mengenai pentingnya mengelola kecerdasan emosional (EQ), dalam pencapaian prestasi yang maksimal dalam karier dan pekerjaan, bukan kecerdasan intelektual (IQ) semata.

Dalam hal berkarier sebagai agen asuransi, penolakan demi penolakan sudah menjadi asupan sehari-hari Desak, bila seseorang memiliki pola pikir sempit, penolakan tersebut mereka anggap sebagai kegagalan. Namun bagi mereka yang telah dibekali kecerdasan emosional, kegagalan adalah pra latihan untuk menguji mental semakin kuat dan motivasi bagi diri sendiri untuk terus belajar dan bertumbuh.

Bersama Equity Life yang telah eksis selama 35 tahun, insting Desak dalam memberikan pelayanan ke berbagai latar belakang nasabah tak selalu mengatasnamakan target perusahaan. Di zaman yang semakin kompleks, diimbangi ilmu dan pengalamannya, dalam ‘menerjemahkan’ polis asuransi, ia berkomitmen bahwa ketulusan dalam berbagi informasi secara inklusif harus diberlakukan dalam industri ini. Apalagi bisa dikatakan, literasi masyarakat Bali khususnya, soal asuransi dan perencanaan keuangan masih belum merata. Misalnya stigma bahwa ahli waris selalu tertuju pada laki-laki, itu tak berlaku dalam asuransi. Kemudian apabila polis asuransi yang masih berusia 2 tahun, pemilik mengalami Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti kanker, jantung, stroke dan lain-lain, namun berdasarkan data tertulis tidak terdapat riwayat penyakit tertentu, pihak asuransi bisa melakukan investigasi, sehingga asuransi tetap bisa dicairkan.

Sudah saatnya perusahaan asuransi bergerak dan belajar dari pandemi, untuk merangkul visi misi perusahaan dalam merealisasikan konsep kekeluargaan yang memberikan perlindungan dan rasa aman, kepada masyarakat tentang pentingnya berasuransi. Langkah sosialisasi ini bila dilakukan inklusif dan kumulatif, kesiagaan masyarakat diharapkan meningkat, demi hadapi dan mendeteksi modernitas dunia yang dalam realitasnya semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!