Pengabdian dan Dedikasi Tanpa Batas demi Menyelamatkan Hewan Tercinta

Berawal dari pengalaman memorial selama berada di Timor Timur bersama seekor anjing kesayangan yang begitu setia kepada I Bagus Made Bhaskara, saat di tengah konflik yang terjadi meninggalkan sebuah kenangan tak terlupakan. Perjalanan hidup seolah membawa Bhaskara menuju jalan menjadi seorang dokter hewan hingga berkesempatan untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membangun klinik hewan di Australia. Menjadi dokter hewan membuka jalan bertemu dengan berbagai pengalaman, tantangan, berbagai karakter manusia, dan yang paling penting bertemu dengan hewan-hewan yang bagi Bhaskara merupakan makhluk suci yang memiliki hati nurani yang bersih. Mampu menyelamatkan hewan memberikan kepuasan tersendiri bagi Bhaskara.

I Bagus Made Bhaskara

Bhaskara menghabiskan masa kecil di Biak Papua. Ia lahir disaat seluruh keluarga harus menetap di sana mengikuti ayah yang bertugas sebagai pegawai negeri sipil di kantor BMKG bersama ibu yang bekerja sebagai guru seni tari bersama 2 saudaranya. Di masa itu, Bhaskara melihat bagaimana orang tuanya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan selama tinggal di Papua, beberapa kerabat ikut membantu merawat Bhaskara dan 2 saudaranya di saat orang tuanya pergi bekerja. Melihat kondisi lingkungan seperti itu, menumbuhkan karakter mandiri seorang Bhaskara. Ayah mendidik Bhaskara dengan penuh kedisiplinan dan selalu memberinya motivasi untuk maju, sementara ibu mendidik Bhaskara menjadi anak yang rajin dan pandai menjaga kebersihan. Kolaborasi kedua orang tua Bhaskara membentuknya sebagai anak yang bertanggung jawab dan memiliki pola pikir yang positif.

Pada tahun 1999, Bhaskara pindah ke Bali setelah sempat menetap di Timor Timur, yang kemudian melanjutkan sekolah di Negara. Mudahnya beradaptasi dengan lingkungan membuat Bhaskara memiliki sifat terbuka, sehingga di masa kecil ia memiliki banyak teman. Perubahan lingkungan turut mempengaruhi gaya hidup dan keseharian Bhaskara di masa itu seperti naik sepeda, bermain bola bersama teman, dan sering berinteraksi secara langsung dengan banyak orang. Sejak kecil segala kebutuhkan lebih diutamakan daripada keinginan dengan melihat kondisi perekonomian keluarga di masa itu. Semenjak orang tua menjadi sulinggih, Bhaskara banyak menghabiskan waktu di Grya. Bhaskara mengakui bahwasanya semenjak menjadi sulinggih, rezeki keluarga dilancarkan dan keadaan perekonomian mulai membaik pada saat itu. Seperti halnya para sulinggih yang mengabdikan diri kepada leluhur, sebagai dokter hewan, Bhaskara pun mengabdikan diri untuk menyelamatkan hewan.

Saat duduk di bangku SMA, ia belum pernah terpikir akan menjadi apa suatu saat kelak. Namun ada masa dimana menjadi titik awal ia akan bercita-cita menjadi dokter hewan. Teringat saat masa-masa masih berada di Timor Timur, di sana Bhaskara mengalami pengalaman memorial pada saat terjadi huru-hara sehingga masyarakat di sana termasuk keluarga Bhaskara harus segera menyelamatkan diri. Di tengah kekacauan tersebut, Bhaskara diminta untuk meninggalkan Blacky, anjing kesayangannya di rumah dekat kompleks bandara dan pergi menaiki taksi bersama keluarga. Setelah konflik mulai mereda, Bhaskara kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, betapa terenyuh hatinya terlihat Blacky yang setia menanti kedatangannya. Semenjak saat itu, tekad menjadi dokter hewan tumbuh dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Dokter Hewan di Universitas Udayana dan bekerja sepenuh hati untuk mengabdikan diri merawat dan menyelamatkan hewan dengan tetap berpegang keyakinan kepada Tuhan.

Selama menjalani proses perkuliahan, Bhaskara bergabung dengan MLM untuk mendapatkan uang saku tambahan demi memenuhi kebutuhan seharihari. Saat itu, Bhaskara tinggal di rumah kos yang terletak di dekat kampus di bukit. Pada tahun 2012, Bhaskara resmi menjadi dokter hewan dan bekerja di salah satu dokter hewan senior yang praktik di Bali Vet Pererenan. Mulai dari sana, ia mengembangkan karier sebagai dokter hewan, dimana kemampuannya diapresiasi oleh dokter senior yang secara tidak langsung melihat potensi dalam diri Bhaskara seperti kemampuan melayani pasien, melakukan pembukuan, dan menyetir mobil. Bhaskara memutuskan untuk menikah dengan istri yang juga berprofesi sebagai dokter hewan. Peluang besar tiba ketika istri mendapat beasiswa kuliah di Australia, hal tersebut memberi Bhaskara kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan baru terkait bagaimana mengelola sebuah klinik hewan.

Australia menjadi tempat Bhaskara belajar tentang bagaimana mendirikan sebuah klinik hewan. Selain itu, ia juga berkesempatan untuk mempelajari budaya serta etos kerja di Australia yang nantinya akan ia terapkan di Indonesia. setelah memiliki modal yang cukup, Bhaskara mengajak istri untuk kembali ke Indonesia dan mendirikan Gatsu Veterinary Surgery. Terinspirasi dari salah satu klinik hewan di Brisbane, Bhaskara melihat peluang di daerah Gatsu dan mulai mendirikan klinik dibantu oleh dokter senior di klinik tempat ia bekerja dulu. Dengan menerapkan pelayanan klink 24 jam, Bhaskara berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang adanya klinik hewan yang memberikan pelayanan 24 jam di Denpasar. Selain itu, dengan memberikan pelayanan terbaik diharapkan dapat memperluas jaringan informasi dari mulut ke mulut tentang kualitas pelayanan yang ia berikan selama ada di klink.

Dengan memberikan pelayanan terbaik serta fasilitas memadai, Bhaskara terus berupaya untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para klien dan hewan tercinta. Tekad untuk memberikan pengabdian telah tertanam dalam diri Bhaskara sehingga berbagai afirmasi positif ia upayakan demi menciptakan suatu perubahan besar dalam usahanya mengembangkan klinik, hingga masyarakat mampu merasakan manfaat dari pelayanan yang ia berikan. Baginya, modal tidak hanya berupa materi, tetapi pola pikir positif yang ditanamkan dapat memberian kegembiraan dalam bekerja, serta mampu membangun kepercayaan klien. Usaha tersebut membuahkan hasil nyata dimana hingga kini, Bhaskara telah emmiliki 12 orang staf yang siap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat khususnya kepada hewan peliharaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!