Pendatang Baru Sukses Buktikan BISNIS PERHIASAN EMAS Masih Cemerlang di MASA PANDEMI

Industri perhiasan emas nyatanya tak surut meski seluruh dunia mengalami krisis akibat badai pandemi. Perhiasan emas masih tetap diburu masyarakat, hal ini karena fungsinya yang beragam, dari sebagai koleksi, pelengkap fashion hingga sebagai barang investasi. Melihat potensi bisnis penjualan perhiasan emas masih terlihat sangat menjanjikan, membuat Paramitha Damayanti atau yang akrab disapa Mita ini mantap menekuni usaha tersebut. Terlebih ia sendiri menyukai perhiasan sehingga tidak merasa was-was pada saat pertama kali merintis Amita Gold & Jewellery.

Berlokasi di Jl. Uluwatu, Jimbaran, Amita Gold & Jewellery menyediakan berbagai macam bentuk perhiasan. Mulai dari gelang, cincin, kalung dan anting-anting. Desain yang ditawarkan pun cukup up to date sehingga cocok digunakan untuk mendukung penampilan. Salah satu keunggulan lainnya yakni pembeli dapat memesan perhiasan sesuai selera masing-masing, baik dari segi desain maupun ukuran. Dengan demikian, memungkinkan pembeli mendapatkan koleksi perhiasan yang jarang ditemui di pasaran.

“Kami memfasilitasi para konsumen yang ingin memesan perhiasan custom dengan janji hasil pengerjaan sekitar satu bulan,” ungkap Paramitha Damayanti.

Selain dikategorikan dari segi bentuk, perhiasan yang tersedia di Amita Gold & Jwellery juga diklasifikan menjadi dua jenis yaitu produk perhiasan emas muda dan emas tua. Keduanya tidak dibedakan berdasarkan usia pembuatannya melainkan dari kadar emas yang terkandung di dalamnya. Emas muda merupakan perhiasan dengan kadar emas di bawah 70% sedangkan emas tua adalah perhiasan dengan kadar emas di atas 70%.

“Jika dilihat dari jumlah peminat, keduanya samasama diburu pembeli. Sisi pertimbangan mereka dalam membeli emas sebagai perhiasan dari segi bentuk atau desainnya,” ujar alumni universitas Salatiga tersebut.

Ditanya soal kecocokan untuk dijadikan instrumen investasi antara perhiasan emas muda dan emas tua, Paramitha mengatakan lebih mengunggulkan emas murni dengan kadar 99% atau populer dengan nama emas batangan. Pihaknya pun menyediakan emas jenis tersebut dengan membuka layanan pre order bagi yang memesannya.

Masih Anyar

Menjalani profesi sebagai seorang pebisnis bukanlah jalan hidup yang mudah dan penuh tantangan. Hal itu pun dirasakan Paramitha yang terbilang baru di bisnis perhiasan emas. Salah satu tantangan yang sempat ditemui perempuan kelahiran Madiun, 25 September 1990 ini yaitu soal permodalan. Kedua memperkenalkan brand yang masih anyar di tengah kompetisi yang sudah sangat ketat. Ia pun akhirnya mampu melampaui semua tantangan yang ada berkat dukungan dari keluarga tercinta. Selainitu ada dorongan semangat untuk membuktikan bahwa perempuan juga mampu mandiri dalam hal membangun kehidupan ekonomi.

“Perempuan jika mau berusaha, tidak kalah dengan laki-laki,” kata perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi manajemen tersebut.

Paramitha Damayanti berharap ke depannya dapat memperluas jangkauan pasarnya. Bila saat ini ia masih menggarap pasar di area Badung Selatan, suatu saat nanti ia pun ingin menjangkau market yang ada di Kota Denpasar maupun di kabupaten lainnya. Dalam mencapai visi tersebut ia telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya yaitu meningkatkan branding usahanya terlebih dahulu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!