Pelopor Tekstur Daging Kambing pada Lawar yang Sebenarnya
Berani mencoba hal-hal baru, begitulah Agung Gede Oka mengawali usaha kuliner “Nasi Lawar Kambing”. Sikapnya tersebut pun menjadikan ia sebagai pelopor kuliner lawar kambing yang kini penikmatnya tak kalah dengan peminat lawar ayam, lawar babi, lawar merah, lawar putih, yang sudah biasa ditemukan di tengah kuliner masyarakat Bali.
Namun karena Agung Gede Oka di sisi lain memiliki kesibukan dengan peternakannya, menu yang ia ciptakan tidak berkembang, karena hanya dinikmati oleh warga seputaran Desa Paksebali Kecamatan Dawan, Klungkung. Ia sempat ingin menyewa lokasi untuk kembali berjualan, namun pemilik lokasi menolak, melihat kondisi dagangannya yang saat itu masih terseok-seok.
Agung tetap menjalankan usahanya selama delapan bulan, namun setelah itu salah satu karyawannya memutuskan untuk keluar, karena usaha yang belum memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Hal itu tak membuatnya mundur, ia yakin apa yang ia usahakan akan berjalan. Karena kefokusannya dalam menyajikan daging kambing yang ia tawarkan bukan hanya suggesti, tapi ia benar-benar menyertakan tekstur daging kambing di dalam makanan tradisional Bali tersebut.
Tanpa pernah mengurangi komposisi daging kambing, begitulah Agung dalam memberikan sajian terbaik kepada konsumen. Meski harga daging mengalami kenaikan, bukan menjadi alasan baginya untuk menomorduakan kualitas. Ia yang juga sekaligus memiliki peternakan kambing, selalu menjaga kesehatan hewan ternaknya, baginya ini sudah menjadi urusan hati dalam melayani pembeli yang tak mudah untuk dibelokkan begitu saja.
“Bila sudah terlanjur meninggalkan kekecewaan terhadap konsumen, akan sulit mengembalikan kepercayaan itu kembali”, ucapnya.
Agung melakukan rutinitasnya sebagai peternak untuk melanjutkan pekerjaannya ayahnya, jauh sebelum ia memiliki usaha kuliner.
Sebelum akhirnya ikut beternak, ia menyaksikan bagaimana ayahnya bekerja, berprinsip pada sebuah kejujuran. Hal ini menjadikan ia begitu mengagumi sosok ayahnya dan memberi pengaruh positif baginya hingga saat ini, terutama dalam usaha kuliner yang berlokasi di Jl Kusanegara, Gunaksa, Dawan, Klungkung.
Dalam usaha kuliner Nasi Lawar Kambing yang kini semakin dikenal pun, ia memprioritaskan kejujuran dalam merekrut para karyawan, soal pendidikan itu urusan nomor kesekian. Meski ia sempat mengalami penipuan, namun selalu ada jalan terbuka untuknya, untuk bangkit kembali. Sebagai bentuk rasa syukurnya Agung tak pernah berhenti memanjatkan doa atas pencapaiannya saat ini, hubungan spiritual tersebut pun semakin ia tangguhkan dengan ikut membantu dalam perbaikan fasilitas keluarga, terutama tempat beribadah.