Pantang Menyerah menjadi Motivasi Utama Menuju Kesuksesan

Sebagian orang besar terlahir dari kerasnya tempaan hidup. Bangkit dari keterpurukan adalah pilihan bagi mereka yang memiliki tekad untuk berjuang. Sepanjang hidup manusia memiliki pasang surutnya masing-masing. Begitu pula yang dirasakan Wayan Sueca di masa hidupnya. Berkat kegigihannya dalam memperjuangkan hidup serta niat tulus untuk tetap melakukan kebaikan meski hambatan seringkali mencoba memaksa dirinya untuk menyerah, Wayan Sueca tidak pernah menjadikan menyerah sebagai alasan untuk berhenti berjuang. Dengan tekad yang kuat serta keinginannya ingin memiliki penghasilan atas jerih payahnya, Wayan Sueca mendirikan Makmur Motor dengan harapan, kemakmuran senantiasa melingkupi hidupnya bersama orang tercinta.

Tumbuh besar dilingkungan keluarga petani, Wayan Sueca melewatkan masa kecilnya di tengah kebun jeruk, kopi dan kubis tepatnya di Batur, Kintamani, Bangli. Wayan Sueca melewatkan masa kecil penuh kebahagiaan selayaknya seorang anak kecil pada saat itu, di mana pada masa itu Wayan Sueca berhadapan langsung dengan persoalan keluarga. Memiliki seorang ayah yang dulunya seorang kepala desa pertama dan cukup terpandang, lahir dari ibu yang merupakan istri kedua dari ayahnya, tidak serta merta membuat Wayan Sueca menjadi pribadi manja. Kemandirian menjadi bagian dari didikan kedua orang tua seperti menjadi pedagang asongan, membantu menggarap kebun bersama ayah serta didikan wirausaha dari ibu yang merupakan seorang pedagang kayu bakar. Wayan Sueca harus menelan pil pahit saat sang ibu harus meninggalkan rumah, sehingga mengharuskan Wayan Sueca harus belajar bagaimana memperoleh penghasilan sendiri.

Wayan Sueca merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Hal ini merupakan bagian dari nilai-nilai yang ditanamkan ayahnya, di mana begitu terfokus demi pendidikan semua anak-anaknya. Tentunya ini menjadi momen yang paling melekat di hati Wayan Sueca, ketika duduk di bangku kelas 4 SD mampu membiayai keluarga. Di tengah suasana hidup saat itu, tidak kenal lelah, Wayan Sueca berupaya untuk terus membantu keluarga dari segi ekonomi bahkan meluangkan waktu baik fisik maupun pikiran seperti membantu mengangkat air dan membawa beras ke pasar untuk dijual. Menginjak masa remaja SMA, hidup sendiri dengan menyewa kamar kost menjadi pilihan Wayan Sueca. Kemudian setelah lulus SMA, Wayan Sueca memutuskan untuk melanjutkan kuliah di FKIP Singaraja dibantu oleh istri ketiga ayah dari segi ekonomi dan biaya uang kuliah sebagai bentuk dukungan untuk pendidikan Wayan Sueca hingga lulus.

Wayan Sueca sempat menjadi guru honor di SMA Dharmapraja sembari menjadi pedagang asongan demi menghidupi keluarga kecilnya. Beragam pengalaman yang telah dilewtati Wayan Sueca hingga sampai pada detik di mana ia memutuskan untuk mendirikan Makmur Motor. Berbekal pengalaman marketing di Astra Daihatsu serta melewati masa-masa sulit pada saat itu membuat Wayan Sueca semakin gencar untuk mengejar kesuksesan. Pengalaman pahit saat menjadi Marketing, serta perceraian dari istri pertama tidak menyurutkan langkah Wayan Sueca hingga kembali memutar roda kehidupan yang mengantarkannya sebagai pengusaha pemilik showroom sukses. Dari hasil penjualan 15 unit mobil setiap bulan, Beragam aset mulai dari tanah, rumah serta rumah kostkostan berhasil dikumpulkan sehingga hasil dari usaha tersebut mampu menghidupi seluruh keluarga. Pantang menyerah menjadi prinsip utama Wayan Sueca yang menginspirasi para generasi muda untuk terus memperjuangkan mimpi tanpa kenal lelah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!