PANGLIMA HUKUM” BERKOMITMEN MENDENGARKAN ASPIRASI MASYARAKAT BALI
Profesinya sebagai seorang pengacara, telah menunjukkan keahliannya dalam menangani perkara baik dibidang hukum perdata, pidana maupun tata usaha negara. Namun hal tersebut tidak membuatnya cepat berpuas diri, justru rasa keingintahuannya semakin besar untuk merambah dunia yang belum pernah ia geluti yaitu dunia politik. Hal tersebut jelas terlihat dari raut wajah dan kata-kata yang terlontar dari mulutnya penuh dengan semangat optimisme.
Profile Togar Situmorang
Togar Situmorang lahir di Jakarta, 18 Agustus 1966. Profesionalismenya dalam dunia hukum sudah tidak perlu diragukan lagi dalam membela kepentingan klien seoptimal mungkin berdasarkan surat kuasa hingga siap dalam persidangan dengan bukti-bukti sah asli dan kronologis. Berbeda halnya dalam visi misi dunia politik, Togar sebagai caleg DPRD Provinsi Bali harus memiliki aspirasi yang bersinergis dengan partai politik yang diusungnya. Begitulah penuturan ayah dari Axi Mattew Situmorang dan Alexander Gracia Situmorang ini, perihal pertanyaan yang dilontarkan mengenai pandangannya sebagai seorang pengacara yang kini mantap untuk maju tampil sebagai politikus.
Keinginan menjadi bagian dalam aparat hukum, sudah terbesit sejak Togar masih kecil. Dalam pandangannya, seseorang yang berprofesi sebagai tentara, terlihat begitu gagah dan berwibawa dengan seragam yang dikenakan, terlebih sang ayah juga merupakan pensiunan tentara. Selepas SMA di Jakarta, ia kemudian mengikuti tes fisik di Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya) namun tidak lulus. Bukan sebuah perkara besar, ia semakin tertantang untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang dunia hukum, hingga menempuh pendidikan pada Program Doktor (S3) Ilmu Hukum di Universitas Udayana dan mantap berkarir sebagai pengacara.
Sebelum Togar terbang ke Bali pada tahun 1998 karena krisis moneter, ia sempat menjabat sebagai Direktur pada suatu perusahaan kontraktor di Jakarta sebagai rekanan PT. Pertamina. Karena peristiwa krisis moneter membuat usahanya bangkrut dan nekat untuk merantau dan menetap di pulau Bali bersama anak-anaknya.
Setelah melakukan ritual kepercayaan masyarakat Batak, Togar berangkat ke Bali dengan hanya bermodalkan uang 175 ribu rupiah dari sang ibu, ia harus menghidupi anak-anaknya sebagai orangtua tunggal dan tinggal di daerah yang terbilang asing. Kekuatan Togar saat itu hanya sebuah doa yang tidak pernah henti ia panjatkan kepada Tuhan, hingga akhirnya ia bertemu seseorang yang begitu baik, memberikan ia tempat tinggal dengan cuma-cuma.
Kiprah di Dunia Politik
Suatu masa bertemulah Togar dengan Ketua Harian Golkar, I Gusti Putu Wijaya dan Ketut Sudikerta. Pertemuannya dengan dua politikus tersebut memberi pengaruh yang besar dalam karirnya, ia sempat menjadi bagian dari tim advokasi Mangku Pastika dan Sudikerta, dan lima tahun berselang ia dipercaya memegang tampuk kepemimpinan “Panglima Hukum” dari pasangan I.B Rai Mantra-Sudikerta.
Togar begitu bersyukur ia dapat di terima dengan baik di pulau Bali dan dipertemukan dengan orang-orang yang memberinya bantuan dan dukungan sejak pertama kali menginjakkan kakinya di Bali, hingga ia dapat mengembalikan kesuksesan karir yang pernah ia raih, salah satunya mendirikan Law Firm Dr(c). Togar Situmorang, S.H,M.H,M.AP yang beralamat di Jalan Tukad Citarum No. 5 A Renon dan By Pass Ngurah Rai No.407 Sanur, pada tahun 2013.
Sebagai wujud syukur dan terimakasih kepada masyarakat dan alam Bali, ia pun berperan aktif dalam membantu masyarakat Bali dengan memberi bantuan-bantuan tidak hanya dalam bidang hukum saja, namun dengan melihat langsung situasi politik di Bali dan mendengarkan aspirasi serta dukungan dari masyarakat. Dan kini tekadnya semakin kuat, untuk memperjuangan kepentingan dan suara rakyat dengan maju sebagai calon DPRD Provinsi Bali Dapil Denpasar no urut 7 dengan menggunakan kendaraan politik partai Golkar yang mempunyai visi dan misi dalam Sapta Karya Togar Situmorang. “Menjadi garda toleransi Pancasila dalam Bingkai NKRI; terwujudnya Dewan Perwakilan Rakyat yang aspiratif, demokratis, profesional, dan proporsional dalam rangka memperkuat tata pemerintahan Daerah Otonomi yang harmonis, dinamis, adil, dan sejahtera; bekerja bersama rakyat dan untuk rakyat; melayani dengan hati untuk kesejahteraan rakyat; bekerja dari hati untuk kepentingan masyrakat bersama (kepentingan umum); menjadi anggota DPRD Provinsi Bali yang layak dipercaya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa; mewujudkan masyarakat Provinsi Bali yang cerdas, makmur, religius dan berwawasan lingkungan”. “Sedangkan misinya menjadikan pemerintahan yang bersih tanpa korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); mewujudkan pendidikan dan kesehatan masyarakat yang berkualitas; mengembangkan potensi Desa Pakraman; menggerakkan UMKM; memperjuangkan lapangan kerja bagi kaum muda kreatif dan mengembangkan potensi budaya dan pariwisata Bali”.