Panggilan Kewirausahaan dan Dedikasi untuk Keluarga
Kondisi ekonomi yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19, tak membentuk pandangan Ni Putu Nita Purnama Dewi sebagai hambatan untuk menaikkan level ekonomi keluarga. Sebaliknya, ia melihat pandemi sebagai peluang untuk merintis bisnis properti sendiri, bukan hanya bekerja sebagai karyawan di bisnis properti orang lain. Pandemi pun menjadi batu loncatan bagi Ni Putu Nita Purnama Dewi untuk mengambil langkah proaktif dalam bisnisnya, Lumbung Kubu Wooden House.
Impian Nita untuk memiliki penginapan bertemakan guesthouse sebenarnya sudah ada jauh sebelum ia berumah tangga. Orang tua juga mendukung apa yang menjadi impiannya, karena dari ibu merupakan wirausaha kecil-kecilan di bidang layanan spa. Dari lingkungan pekerjaan juga begitu mendukung pertumbuhan karier Nita, agar tak terhenti sebagai karyawan saja. Intinya, apapun masukan dari orang-orang terdekat, kembali lagi kepada diri sendiri, apakah ada keberanian untuk mengambil langkah baru dari zona aman kita. Akhirnya, dengan semangat pantang menyerahkan, mimpi Nita menjadi kenyataan, dengan lahirnya Lumbung Kubu Wooden House, bahkan di tengah pandemi.
Di awal membuka, Nita mengelola penginapannya belum mempekerjakan karyawan dan hanya dirinya sebagai tuan rumah yang melayani para tamu dan menanyakan feedback dari mereka. Ia pun masih bekerja di hotel, karena modal yang digunakan berasal dari hasil pinjaman yang masih menjadi tanggung jawabnya. Berjalannya hari, sempat ingin bermitra dengan perusahaan manajemen guna memudahkan untuk mendapatkan tamu. Namun, upaya ini kurang mendapat kesepakatan harga yang sesuai, ditambah kondisi masih low season. Sebagai alternatif dengan latar belakang pendidikan Ilmu Manajemen Perhotelan, ia secara perlahan mulai mempromosikan penginapannya melalui media sosial.
Rumah kayu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk mencegah serangan rayap dan serangga lainnya, karena lokasinya yang dekat persawahan. Nita melakukan termite control terlebih dahulu pada kayu yang digunakan. Tidak hanya perlindungan dari serangga, ia juga antisipasi masalah nyamuk dengan menyediakan obat anti nyamuk, demi mengedepankan kenyamanan tamu, menjadikan penginapannya sebagai tempat yang bebas gangguan serangga. Selain itu, Nita juga menginformasikan para tamu mengenai aspek-aspek tertentu yang mungkin terjadi selama masa panen, seperti asap yang dihasilkan dari tradisi pembakaran oleh para petani. Pendekatan ini untuk memastikan bahwa mereka memahami kondisi sekitar dan memaklumi yang mungkin terjadi selama kunjungan mereka.
Nita tengah mempersiapkan diri untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai Butler selama delapan tahun di suatu vila bintang lima, yang telah menginspirasinya untuk mengembangkan properti yang berkualitas. Ia akan fokus pada manajemen Lumbung Kubu Wooden House yang berlokasi di Jl. Balai Subak, Canggu, Kuta Utara tersebut dengan menambah fasilitas kolam renang guna meningkatkan nilai jual. Nita juga berencana untuk melengkapi peralatan dapur dengan fasilitas yang berkualitas. Dengan fokusnya Nita pada Lumbung Kubu Wooden House, ia tidak hanya mengelola sebuah bisnis, tetapi juga berharap mampu mengangkat derajat keluarga dan orang-orang terdekat yang turut bekerja bersamanya. Inilah bukti bahwa setiap langkah dalam usaha, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan derajat hidup orang-orang yang kita cintai.