One Stop Shopping Furniture dan Interior di GAYA Furniture & Interior
Lahir dari orangtua pekerja keras, begitulah Kadek Kharisma Matarini mensyukuri lahir di tengah keluarga yang memberi dukungan dan pengaruh positif dalam pencapaiannya saat ini. Sejak kecil ia diajarkan untuk mandiri dan tidak bermanja-manja, meski hidup dalam berkecukupan.
Tidak lepas dari peran orangtua anak dari I Ketut Suwitra, SE dan Ni Nyoman Merta, di usia 12 tahun Kharisma sudah diajarkan untuk menghasilkan uang dengan cara yang sangat sederhana, memanfaatkan kertas-kertas sisa usaha percetakan ayahnya, yang kemudian ia jual di sekolah dalam bentuk kertas orak-orek dengan harga 500 rupiah. Sepulang sekolah, ia membantu ibunya membersihkan ayam, hingga seiring bertambahnya usia, wanita kelahiran 22 Desember 1987 ini, bertumbuh menjadi sosok yang hobi bekerja.
Sejak awal menggeluti usahanya, Kharisma tidak menganggap para pesaingnya sebagai kompetitor. Seharusnya sebagai sesama pengusaha di bidang yang sama, mampu bahu-membahu, sehingga tidak lagi adanya permainan harga. Selain itu, untuk menyikap kondisi tersebut, kita juga tidak boleh melupakan kualitas produksi dan menjaga perfoma dengan memberikan pelayanan terbaik.
Berdiri sejak kisaran 2008-2009, awalnya Semadi Bali Utama ini merupakan usaha yang berbentuk CV, sebelum dipegang Kharisma dan saat ini dikenal dengan nama GAYA furniture & interior, pelayanan utama yang diambil ialah menerima pesanan bangku dan meja sekolah. Namun, di tahun 2009- 2010, Kharisma mengambil alih usaha tersebut, dan mulai mengubah konsep dan semakin mengembangkan ide-ide baru, hingga usaha yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No.38, Kesiman ini masih bertahan, meski berada di kondisi pandemic Covid19.
Wanita yang merupakan lulusan sarjana hukum ini, mulai mempelajari segala hal yang berhubungan dengan usaha yang ia ambil. Ia mengaku belajar secara otodidak, hanya saja soal gambar-menggambar sudah menjadi passionnya sejak kecil. Terlebih melihat hasil gambarnya diwujudkan dalam bentuk nyata, menjadi sebuah kepuasaan tersendiri baginya.
Berawal dari pembuatan bangku dan meja sekolah, GAYA furniture & interior mulai beralih mengikuti permintaan pasar, seperti furniture minimalis yang banyak diminati konsumen. Tak berhenti di sana, Kharisma terus terbuka dengan tren yang ada dan mencari tahu apa lagi yang dapat menarik perhatian konsumen. Agar tetap setia untuk memilih GAYA furniture & interior, sebagai pelengkap dan memperindah hunian mereka.
One stop shopping merupakan konsep utama yang ingin Kharisma tampilkan di Semadi Bali Utama, untuk mempermudah konsumen dalam memilih dan berbelanja furniture dan interior, di satu tempat yang sama. Tak jarang ia juga menerima permintaan konsep desain yang diinginkan oleh konsumen, biasanya ide tersebut juga ia gabungkan dengan idenya sendiri atau ada juga konsumen yang mempercayakan ide sepenuhnya pada dirinya sendiri.
Dalam strategi penjualan, bila dibandingkan dengan caranya terdahulu, yakni harus door to door mengendarai motor untuk memasarkan produknya, kini dengan adanya media sosial, tak terkecuali Kharisma, merasakan kemudahan untuk mempromosikan perusahaannya. Di masa segala hal yang seolah dipermudah, bukan berarti Kharisma tidak memiliki tantangan, hal tersebut datang dari beberapa pekerja yang tidak bekerja secara profesional, sehingga menghasilkan pekerjaan yang tidak sempurna, terjadilah pengaduan dari konsumen. Ia berharap kedepannya, para pekerja yang sebagian besar berasal dari luar Bali, dapat semakin menghargai keahlian yang mereka miliki.
Di masa pandemi, bersyukur GAYA furniture & interior masih berjalan. Memang awalnya sempat kaget dengan situasi ini, karena tenaga kerja yang dimiliki lumayan banyak. Ibaratkan buah simalakama, bila menerima permintaan konsumen, kemudian memikirkan bagaimana membayar supplier dan tukang. Untuk profit dapat dipikirkan belakangan, yang penting membayar hak supplier dan tukang terlebih dahulu. Syukurnya konsumen sangat mengerti dengan kondisi ini.