One Stop Building, Profesional Melayani Kontruksi hingga Desain Bangunan

Kendati orang tua berkarya di pariwisata, bahkan sang ibu masih aktif sebagai karyawan hotel, Yoga Maheswara memilih terobosan baru dengan mengembangkan narasi keluarga sebagai pendiri perusahan kontruksi “Swara Karya”. Bidang tersebut memang sudah mendapatkan perhatiannya sejak SMA dan akhirnya memutuskan untuk berdiri sendiri, tak lain adalah pengajaran mandiri dalam keluarga yang sudah ditanamkan sejak dini.

Memilih merintis sebuah perusahaan yang memacu adrenalin dalam membawahi para tenaga kerja dan meng-handle proyek klien secara profesional, bukanlah keputusan yang mudah. Namun itulah konsekuensi yang harus siap diterima Yoga Maheswara. Setelah menamatkan diri dari Fakultas Teknik, Universitas Udayana pada tahun 2017, tekadnya semakin spesifik untuk berkarya di perusahaan sendiri. Namun tak serta merta, ia tanpa pemikiran yang logis langsung terjun ke dunia usaha. Ia sudah membekali diri dengan asupan ilmu terjun ke lapangan dan bekerja dengan beberapa perusahaan saat masih kuliah, seperti developer, kontraktor dan perusahaan konsultan. Hingga sampai pada tingkat dorongan hati, untuk merealisasikan Swara Karya pada tahun 2018.

Memulai sebuah kebiasaan baru itu memang sulit, terlebih bila hanya fokus memikirkan provit, dilemanya akan semakin terasa. Padahal sebelum di tahap tersebut, ada tahap-tahap yang harus dimatangkan. Yoga sebagai pendatang baru di dunia bisnis, paham betul harus banyak memohon petunjuk dengan para seniornya dan lakukan evaluasi diri. Evaluasi ini penting untuk perkembangan perusahaan, asal kita mau membuka diri dan belajar. Yoga pun tak mau terkesan “Kacang yang lupa akan kulitnya”, tak jarang ia berbagi proyek dengan para relasi, agar rantai koneksi tetap terjalin jangka panjang.

Vitalnya profesionalisme kerja, Swara Karya, membuktikan di tengah maraknya bisnis konstruksi ini dengan memperkenalkan perusahaan kepada klien dengan portofolio secara detail. Dalam penjabaran, perusahaan ini sudah memiliki banyak spesialis di dalamnya, dari konstruksi hingga desain bangunan. Salah satu yang menjadi ciri khas, model proyek yang dominan berbahan kayu, menghasilkan sebuah tampilan bangunan yang eksotis dan menenangkan penghuninya. Tiap-tiap proyek akan ditangani oleh tim yang andal di bidangnya, begitu juga dengan para pemborong yang sudah memiliki portofolio yang akurat. Dan tak kalah krusial, klien juga wajib memantuhi perjanjian kontrak kerja yang sudah disepakati bersama.

Lalu bagaimana situasi perusahaan saat masuknya kasus pandemi di Bali, Yoga ternyata sudah menyiapkan strategi rencana tersendiri untuk perusahaannya, inilah alasan mengapa Swara Karya masih tetap eksis di tengah krisis pandemi. Karena selain proyek swasta, ia sudah memperiapkan slot-slot dari mengikuti tender proyek dan BUMN. Seiring dengan kerja nyata untuk terus meningkatkan kinerja profesional, Yoga berharap upaya ini sepaket dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan sikap kepedulian dengan kontraktor lokal. Berharap sekali ada sebuah workshop, yang memberikan kesempatan untuk talenta lokal memamerkan hasil karya, sehingga ke depannya lebih dilibatkan lagi dalam kegiatan infrastruktur nasional maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!