NILO COFFEE & CROISSANT Berbagi Hal Menarik dari Secangkir Coffee

Tidak hanya ingin dikenal sebagai cafe yang ‘instragrammable’, Zefanya Christian Wijaya pemilik dibalik Nilo Café menginginkan bisnis kulinernya lebih dari sekedar tempat nongkrong, namun juga tempat yang sempurna dan nyaman untuk makan siang/ makan malam bersama keluarga.

Nilo Café berlokasi di jalan Drupadi II No. 9Z, Denpasar. Café dengan tawaran menu utama diantaranya bakery, western, coffee dan Indonesian food. Meliputi menu-menu sebagai berikut diantaranya half breast chicken steak, aglio e olio tuna, American pizza, teh tarik dan kopi jelly.

Nilo Coffe tidak hanya memiliki eksterior yang besar, tempat parkirnya pun luas, dapat menampung hingga 10 mobil dan banyak sepeda motor. Interiornya pun memiliki kesan yang menonjolkan seni yang indah, terbagi menjadi tiga segmen utama, area bebas rokok “indoor” yang ber-AC, area merokok semi-outdoor, dan area merokok luar ruangan.

Sebelum mendirikan bisnis kuliner, Christian melakukan riset dan mengunjungi beberapa bisnis kuliner khususnya café di Bali. Tidak hanya melihat lebih dekat apa yang menjadi daya tarik masyarakat, namun juga sisi minus dari café-café tersebut. Ia pun mencari tahu minat masyarakat dalam pemilihan lokasi nongkrong selain menu dari café itu sendiri.

Setelah ditelusuri, sebuah konsep desain yang unik dan menarik dari bisnis kuliner ternyata tidak kalah penting untuk menarik para pengunjung. Selain itu varian menu pun menjadi hal yang tidak boleh terlewatkan, namun bagi alumni dari Universitas Kristen Petra ini mengungkapkan memiliki bisnis yang berbasis di Indonesia, nasi merupakan menu wajib yang tidak boleh dilewatkan, tentu saja dengan harga yang terjangkau.

Sebagai seseorang yang memiliki latar pendidikan Teknik Arsitektur, Christian pun mengkonsep bisnis kulinernya yang diawali dari pemberian rumusan sebuah nama yang sederhana “Nilo” yang berasal dari kalimat “Ni Lo.. Ketemu”. Bukan tanpa sebuah alasan, lokasi dari Nilo Café sendiri, memang agak sedikit masuk ke dalam, yang mengundang penasaran masyarakat.

Tidak berdiri elok seperti sekarang, pria kelahiran 5 Januari 1993 ini, mengungkapkan memang tidak mudah untuk membangun sebuah bisnis. Disaat awal berjalan café misalnya, bangunan Nilo Café belum terbangun secara sempurna, ia harus pintar-pintar mengumpulkan modal untuk merampungkan pembangunan.

Zefanya Christian Wijaya – Pimpinan Nilo Coffee & Croissant

Christian paham betul, berguru dengan orangtua yang memiliki pengalaman lebih matang dibandingkan dirinya adalah harga mati, apalagi usianya pada saat itu baru 22 tahun. Ia tidak segan untuk bertanya, berbagi apa yang menjadi kendalanya saat itu. Walaupun sebelumnya ia sudah memiliki kantor sendiri yakni “Zefanya Wijaya Architect”, baginya membangun sebuah bidang baru berarti memulai lagi dari nol untuk mempelajari sesuatu yang baru.

Dan kini setelah 1,5 tahun berjalan, Nilo Café telah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Bersama 12 orang karyawannya, Christian berharap Nilo Café tidak hanya sekedar menjadi tempat nongkrong, namun juga menjadi lokasi yang nyaman untuk berbagi pengalaman positif yang menginspirasi bersama keluarga, teman atau rekan kerja dari sebuah secangkir coffee.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!