Modal Nekat Cara Sukses Vivi Membuka Tiga Cabang Apotek dalam Waktu Singkat

Vivi Novianti dan saudara-saudaranya dibesarkan di dalam keluarga wiraswasta yang bergerak di bidang kesehatan. Namun di generasi kedua, mereka mengambil inspirasi dari orangtua mereka dan memilih untuk menekuni profesi di bidang kesehatan secara profesional. Vivi sendiri memilih untuk meniti karir sebagai apoteker, sementara kedua kakak perempuannya menjadi bidan dan adik laki-lakinya bertugas di DOKPOL. Keberhasilan mereka tidak perlu diragukan lagi, hal itu tercapai melalui kedisiplinan yang telah ditanamkan sejak kecil di dalam keluarga, serta arahan dari orang tua yang memotivasi mereka untuk mengejar karier di bidang kesehatan.

Vivi Novianti

Kendati Vivi dan semua saudara kandungnya, dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki, orang tua mereka memiliki visi yang jauh ke depan. Mereka mendidik anak-anaknya untuk membekali diri dengan pendidikan dan kewajiban untuk merantau setelah tamat SMP. Sebagai seorang gadis yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah, Vivi pun merantau ke Jakarta dan tinggal di sana bersama kerabat selama setahun. Di tahun kedua, Vivi memutuskan untuk mengikuti paman di Bekasi yang membutuhkan waktu perjalanan 2-3 jam dengan naik kereta untuk sampai di Sekolah Menengah Farmasi (SMF) Jakarta. Alasannya sederhana, ia ingin merasakan suasana baru dan mengembangkan dirinya di lingkungan yang berbeda. Walaupun perpindahan tempat tinggal memberikan tantangan tersendiri bagi Vivi, ia berhasil menaklukkannya dengan semangat pantang menyerah, pendidikan di SMF Jakarta pun berjalan lancar.

Wanita kelahiran 11 November 1981, menganggap masa kuliah sebagai masa yang indah. Sebagai alumnus SMF, ia merasakan betapa kuatnya citra kedisiplinan di sekolah tersebut, ditambah dengan beban tugas yang harus diselesaikan. Namun, pengalaman itu membantunya untuk tetap fokus pada tujuan dan berhasil lulus dengan hasil terbaik. Setelah lulus SMF, Vivi melanjutkan pendidikannya di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) dengan mengambil jurusan Farmasi. Karena kuliah tidak full time, ia berinisiatif sembari bekerja. Ia bekerja di sebuah apotek selama tiga bulan pertama dan kemudian mencoba melakukan double job dengan bekerja di rumah sakit dan apotek. Setelah lulus sarjana, Vivi melanjutkan kuliah profesi di almamaternya. Kinerjanya yang baik di rumah sakit membuatnya sulit untuk mengundurkan diri. Ia bekerja di rumah sakit selama enam tahun sebelum menikah pada tahun 2008 dan pindah ke Bali bersama suami. Di Bali, Vivi bergabung dengan Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar selama hampir satu tahun sebelum pindah ke Apotek K-24 dan bekerja selama tiga tahun.

2011, Vivi memutuskan untuk menyudahi zona karyawannya, ia mendirikan apotek sendiri dengan nama “Apotek Jayamahe”. Selama tiga tahun, Vivi berani dan nekat membuka lima cabang apotek, bahkan sampai di Bekasi dengan nama “Apotek Taman Kita” yang dikelola oleh rekan kepercayaannya, lalu cabang terbaru “Apotek BaliVita Jimbaran“. Meskipun mendirikan apotek bukanlah hal yang mudah, Vivi berhasil membuktikan kemampuannya dalam bisnis tersebut. “Bisnis ini memang memiliki tantangan tersendiri dalam mendirikan cabang baru. Selain harus memperoleh izin dan persetujuan dari berbagai lembaga pemerintah, pemilik apotek juga harus memenuhi persyaratan ketat yang terkait dengan kualitas obat dan pelayanan yang diberikan,” ucapnya. Terlebih lagi, dalam industri kesehatan, kepercayaan pelanggan sangatlah penting, sehingga pemilik apotek harus berusaha mempertahankan kualitas produk dan layanan yang baik di setiap cabangnya.

Dibandingkan dengan bisnis lainnya, seperti makanan atau fashion, yang dapat memiliki cabang di berbagai tempat dengan lebih mudah, bisnis apotek memerlukan persiapan dan pengawasan yang lebih ketat karena kesehatan konsumen yang menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kesuksesan Vivi dalam membuka tiga cabang dalam waktu yang singkat merupakan prestasi yang patut diapresiasi dan menunjukkan keberanian dan keuletannya dalam menghadapi tantangan bisnis yang cukup rumit. Namun, Vivi mampu melaluinya dengan tekad dan kerja kerasnya yang gigih. Selain itu, ia juga memiliki passion yang kuat dalam dunia farmasi, sehingga membuatnya semakin semangat untuk mengembangkan bisnis apoteknya. Tidak hanya itu, ia juga mampu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan rekan bisnisnya, sehingga membantu dalam memperluas jaringan dan meningkatkan kepercayaan di antara mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!