Misi Sosial di Balik Pengembangan Usaha Penyalur Alat Kesehatan

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya dalam benak I Wayan Ardhana, BE.,SE., bahwa dirinya akan sukses mengembangkan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia alat-alat dan bahan medis PT Adi Bharata Asty. Berbekal pengetahuan mengenai dunia kesehatan dengan latar belakang sebagai perawat, ia pun mampu mengekspansi bisnisnya tidak hanya mencakup wilayah Bali tapi juga ke wilayah Nusa Tenggara. Kisah awal di balik keseriusannya menekuni usaha ini tidak lain yaitu kepedulian sosial terhadap mereka yang membutuhkan akses alat-alat kesehatan berkualitas namun tetap terjangkau.

Menjalani kehidupan harus berani menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman agar bisa meraih pencapaian yang lebih tinggi. Demikian yang dilakoni oleh I Wayan Ardhana selama menapaki perjalanan hidup di dunia. Nyatanya dari sikap keberanian dibarengi prinsip perhitungan yang matang ia berhasil mengubah nasib sekaligus dapat menjalankan misi sosialnya membantu masyarakat luas.

Sikap berani itu ditunjukkan manakala ia harus memilih antara mempertahankan karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau berhenti, namun belum mengetahui arah langkah kehidupan selanjutnya. Pertimbangan saat itu jika masih terus bertahan sebagai PNS, ia tidak memiliki kesempatan untuk memajukan kesejahteraan hidup. Sebaliknya jika berhenti, ia mesti merelakan karier yang nyaman sebagai PNS.

Akhirnya pada tahun 1988, Wayan Ardhana mantap untuk mengambil keputusan meninggalkan PNS. Sebelumnya, pria kelahiran 23 September 1956 ini telah mencari-cari peluang yang sekiranya cocok untuk dikembangkan. Pada waktu itu ia mengenal seorang pengusaha tionghoa yang memiliki perusahaan di bidang penyalur Alat Kesehatan (Alkes). Menurutnya, pengusaha tersebut kerap memenangkan tender di berbagai rumah sakit dan termasuk salah satu pelaku bisnis Alkes yang sukses di Bali.

Wayan Ardhana merasa jengah, mengapa orang lokal seperti dirinya tidak mengetahui peluang menjanjikan dari bisnis tersebut. Sementara pasar yang masih luas ini justru dikuasai oleh orang luar daerah. Sejak itu pun ia bertekad untuk mengembangkan bisnis serupa, hanya saja sebelumnya ia memutuskan untuk bekerja dulu di perusahaan lain untuk mencari pengalaman.

Selama berkarier sebagai sales di sebuah perusahaan Alkes, Wayan Ardhana banyak mempelajari mengenai teknik penjualan hingga berkomunikasi dengan para supplier. Namun di saat bersamaan ia sering menemukan tindakan oknum yang sejatinya merugikan masyarakat. Lantaran merasa kecewa dengan sistem yang ada, ia pun keluar dari perusahaan dan memutuskan untuk bekerja freelance. Ia menawarkan jasa penyediaan Alkes kepada pasien yang ada di rumah sakit dan bersedia diupah seikhlasnya oleh masyarakat yang ia bantu.

“Prinsip saya pada saat itu bagaimana agar para pasien terutama yang kurang mampu mendapatkan alat kesehatan yang direkomendasikan tenaga kesehatan dengan harga yang terjangkau”, ujar suami Ni Ketut Suryani tersebut.

Melihat keseriusan Ardhana dalam menekuni bidang ini, ia pun mendapat kepercayaan dari para supplier yaitu dengan dipinjamkan produk tanpa harus membayar terlebih dahulu. Kepercayaan yang begitu besar itu pun dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan meningkatkan kinerjanya dalam penjualan.

Pada tahun 1993 ia mendirikan UD Adi Bharata Asty. Sebelum keluar peraturan Menteri Kesehatan yang mewajibkan perusahaan penyedia Alkes harus berbentuk perseroan terbatas yaitu Permenkes No. 1191/MENKES/PER/VIII/2010.

Demi menjaga kepercayaan mitra usaha dan konsumen, Wayan Ardhana mengurus legalitas usahanya sehingga PT Adi Bharata Asty resmi didirikan pada tahun 2006. Berkat latar belakang pendidikan di bidang kesehatan dan teknik elektromedis, Wayan Ardhana pun duduk di posisi selaku penanggung jawab teknis perusahaan. Selain itu keuntungan memahami disiplin ilmu di bidang kesehatan ditambah pengalaman sebagai perawat dan teknisi, memudahkan Wayan Ardhana dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan usahanya.

“Misalnya dokter di rumah sakit mengajukan alat kesehatan tertentu. Saya akan berkomunikasi langsung dengan dokter terkait mengenai tujuan permintaan alat tersebut. Setelah mengetahui alat yang dimaksud baru saya menawarkan produk yang sesuai dengan fungsi dan spesifikasi yang dibutuhkan”, kata Ardhana menerangkan metode kerjanya.

PT Adi Bharata Asty merupakan perusahaan penyedia Alkes yang beralamat di Jl. Gunung Sanggabuana No. 61, Denpasar. Sejak beroperasi 27 tahun silam, PT Adi Bharata Asty tidak hanya menyalurkan Alkes ke apotek, rumah sakit, klinik, maupun puskesmas yang ada di Bali, juga menguasai pangsa pasar di daerah Indonesia Timur. Perusahaan ini menyediakan berbagai alat dan bahan medis dari berbagai merk ternama salah satunya Serenity. Bahkan supplier tersebut mempercayakan Wayan Ardhana sebagai pemasok tunggal produk mereka di wilayah Bali-Nusra.

Menurut ayah tiga anak ini, kepercayaan begitu besar dari para mitra usaha merupakan hasil dari prinsip kejujuran dan komitmen dalam bekerja. Ia pun berusaha menjaga kualitas pelayanan dan dengan cepat mengatasi kendala di lapangan sehingga tidak memunculkan kekecewaan terhadap kualitas pelayanannya tersebut.

Dalam mengembangkan bisnis tentunya seorang pengusaha tidak luput dari tantangan. Begitu pula Wayan Ardhana yang sempat mengalami kerugian karena ulah karyawan yang tidak bertanggung jawab. Ia menanggapi rintangan tersebut dengan meningkatkan kegiatan spiritual dan menyerahkan segalanya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia mengaku sering kali menemui mukjizat nyata terjadi setiap kali ia berserah diri kepada Sang Pencipta. Ia pun meyakini ada Entitas yang tak terjelaskan secara logika yang ikut andil dalam takdir kehidupannya.

Wayan Ardhana yakin bahwa siapa saja dapat mengikuti jejak kesuksesan seperti dirinya, asal mau menggali potensi diri disertai sikap mau mempelajari hal-hal baru, seseorang akan mampu meraih pencapaian yang lebih tinggi dari yang pernah digapai sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!