Misi Mengedukasi Masyarakat Giat Berinvestasi Sejak Dini
Setiap insan tentunya ingin menyiapkan masa depan yang mapan. Salah satunya, langkah yang tepat guna memiliki aset untuk memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan. Kegiatan yang lebih dikenal dengan sebutan investasi ini ternyata belum banyak yang mengetahui manfaatnya. Oleh karena itu, salah satu pengusaha sekaligus trader asal Bali bernama I Nyoman Tri Dana Yasa berupaya mengedukasi masyarakat seluas-luasnya untuk berani berinvestasi sedini mungkin.
Diakui Nyoman Tri Dana Yasa, tantangan dalam menjalankan misi memperkenalkan manfaat investasi sangatlah besar. Adanya berbagai pemberitaan negatif mengenai ranah investasi menjadikan sebagian masyarakat masih takut melangkah sebagai investor. Menurut pria yang lebih akrab disapa Komang Dana ini, investasi tentunya memiliki risiko. Tapi jika memiliki pengetahuan yang benar tentang seluk-beluk investasi tersebut maka risiko itu dapat diminimalisir. Selain itu investasi juga memiliki keuntungan yang layak untuk diperjuangkan. Bahkan keuntungan dapat dinikmati dalam jangka panjang.
Kapan sebaiknya seseorang memulai investasi?
Komang Dana menjelaskan bahwa waktu yang tepat adalah sedini mungkin. Pentingnya investasi sejak dini karena dapat membantu menyiapkan kehidupan sejahtera di masa depan. Seiring berjalannya waktu, maka nilai dari investasi akan terus meningkat, sehingga dengan menunda investasi maka sama saja seperti menunda kesempatan menghasilkan keuntungan.
Lantas, investasi dalam bentuk apa yang bisa dijadikan pilihan masyarakat?
Menurut Komang Dana, ada beragam instrumen investasi yang populer di masyarakat baik yang memberikan keuntungan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Misalnya saja investasi di bidang properti, logam mulia, maupun pasar modal. Lebih jauh ia menjelaskan, salah satu instrumen investasi yang ternyata menguntungkan namun tidak sepopuler yang disebutkan sebelumnya.
“Salah satu instrumen investasi yang belum banyak diketahui masyarakat adalah di bidang minyak mentah. Padahal komoditi ini akrab dalam keseharian masyarakat karena sangat dibutuhkan baik di kalangan industri maupun perorangan”, ujar pria asal Ubud ini.
Imbuhnya, investasi minyak identik dengan modal besar dan dianggap hanya pengusaha konglomerat saja yang bisa berinvestasi di sana. Padahal siapa pun bisa berinvestasi dan modal yang dibutuhkan tidak sebesar membangun usaha pengisian bahan bakar. Hal ini dapat dilakukan karena modal yang dikeluarkan akan dikelola oleh sebuah badan usaha berbentuk konsorsium. Salah satunya yang dikelola oleh Komang Dana, yaitu PT Dana Oil Konsorsium yang telah terjamin aspek legalitasnya.
PT Dana Oil Konsorsium adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan minyak mentah (WTI) di pasar global melalui PT Monex Investindo Futures. Saat ini sudah bekerja sama dengan lebih dari 2.800 investor. Minyak mentah atau yang juga disebut sebagai emas hitam memiliki potensi keuntungan yang sangat besar. Apalagi bila berinvestasi ketika momentum buy (beli) saham minyak terjadi misalnya pada masa awal pandemi.
“Sebelum mengambil keputusan berinvestasi terlebih dahulu harus memahami apa itu investasi, profil risikonya seperti apa dan keuntungannya”, kata Komang Dana berbagi saran.
Bagi calon investor PT Dana Oil Konsorsium diwajibkan untuk mengikuti edukasi sebelum menandatangani kontrak kerja sama. Diharapkan calon investor paham akan pola kerja di PT Dana Oil Konsorsium. Juga dijelaskan mengenai pasal-pasal pada kontrak kerja sama agar perjanjian yang dilakukan bersifat transparan. Kegiatan edukasi dilakukan setiap hari kerja di kantor PT Dana Oil Konsorsium yang beralamat di Jl. Kebo Ireng No.1 Denpasar. Serta ada pula edukasi yang dilakukan melalui media daring yaitu memanfaatkan aplikasi telegram.
Trading Sejak Remaja
Kerap berbagai pengalaman di bidang investasi membuat Komang Dana telah berhasil membantu banyak orang untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki. Komitmennya sejak dulu adalah dapat menebar manfaat lewat wawasan dan pengalamannya, dalam hal ini di soal berinvestasi. Namun jauh sebelum memperkenalkan metode dan instrumen investasi ke masyarakat, ia telah mengakrabi dunia usaha dan juga trading sejak duduk di bangku SMA.
Keputusan untuk belajar menjadi seorang trader sejak dini muncul dari keinginan untuk dapat memajukan taraf kehidupannya. Komang Dana sempat merasakan pahit getir kehidupan, sehingga ia memiliki semangat juang yang tinggi untuk bisa sukses khususnya dalam hal finansial. Bahkan ia sudah terbiasa mengumpulkan rupiah sejak SD mulai dari berjualan hingga menawarkan jasa mencuci angkot. Semua itu dilakukan anak ketiga dari empat bersaudara tersebut untuk membiayai hidup karena telah menjadi yatim piatu sejak usia empat tahun.
Kemudian saat memasuki masa SMA, ia mencoba usaha berjualan pakaian. Pekerjaan itu tidak membuatnya gengsi bila dibandingkan dengan teman-temannya justru ia bangga karena telah menghasilkan uang secara mandiri. Setelah sukses berbisnis pakaian ia merambah peluang usaha yang tengah naik daun pada masa itu yaitu penjualan handphone dan pulsa. Berlanjut kemudian ia mulai belajar sebagai trader di pasar modal hingga sekarang masih ia lakoni tersebut.
Keberhasilannya dalam mengubah nasib kehidupan lewat kerja keras dan ketekunan tentunya menjadikan sosok Komang Dana sebagai salah satu bukti bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan namun yang membedakan adalah sarana dan metode untuk meraih pencapaian yang diinginkan. Dalam contoh kehidupan Komang Dana,mencapai kesuksesan dapat diraih dengan berinvestasi dan tak lupa untuk berbagi.