Misi Membawa Lintas Daya Terus Berjaya
Eksistensi manusia tidak terlepas dari permasalahan yang mesti dihadapi diberbagai fase kehidupan. Mereka yang mampu melihat makna positif di balik suatu permasalahan selalu lebih dekat dengan kesuksesan dibandingkan dengan orang-orang yang mengeluh atas problematika yang dihadapi. Sebab mereka yang tetap optimis dalam menghadapi suatu masalah tentu lebih kreatif memanfaatkan waktu untuk menemukan solusi. Seperti yang dilakukan Lukito Pramono yang berhasil menjadikan masa krisis moneter sebagai momentum awal dalam karirnya sebagai pengusaha.
Dalam keseharian manusia di masa modern seperti sekarang tidak jarang menemui kendala di bidang kelistrikan, mesin, dan saluran air. Semua itu memerlukan jasa ahli mekanikal, elektrikal, dan pemipaan atau plumbing. Di era digital seperti sekarang tidak sulit menemukan jasa konstruksi Mekaninal, Elektrikal, Plumbing (MEP). Kita bisa menemukannya lewat mesin pencarian di internet atau media sosial melalui gawai masing-masing. Namun di antara beberapa penyedia jasa yang ada, CV. Lintas Daya merupakan salah satu pioner perusahaan Konstruksi MEP yang ada di Bali. Lukito Pramono menjadi sosok di balik CV. Lintas Daya dan berhasil menjalankan misi yaitu mempertahankan kejayaan usaha di tengah ketatnya persaingan industri.
Kisah perjuangan karir Lukito Pramono di dunia kewirausahaan dimulai pada tahun 1999. Pada saat itu krisis moneter melanda seluruh negeri, menyebabkan banyak perusahaan terpaksa gulung tikar. Tak terkecuali perusahaan yang menaungi Lukito. Ia pada waktu itu sedang dalam masa bertugas di Bali, harus menerima kenyataan bahwa perusahaan tempatnya bekerja
telah bangkrut. Walau sangat sulit, Lukito berusaha menerima keadaan dengan ikhlas. Justru ia tidak menyerah dan segera mencari celah peluang di sekitarnya yang bisa dimanfaatkan demi meningkatkan taraf perekonomian.
Lukito menyadari keahlian yang dimilikinya sebagai teknisi dapat menjadi modal utama mendirikan usaha secara mandiri. Ia berkisah di tahun 1999, ia memulai usahanya dengan mendatangi kantor Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Bali. Pulang dari sana ia telah mengantongi nama-nama akomodasi dan restoran beserta kontak perusahaan yang bisa dihubungi.
“Saat itu fasilitas internet belum seperti sekarang. Saya memanfaatkan mesin fax untuk mengirimkan penawaran kepada perusahaan-perusahan tersebut, bahwa saya menyediakan jasa memperbaiki instalasi listrik, perpipaan, maupun AC,” ujar Lukito mengenang masa-masa awal memulai usaha.
Bisa dikatakan perjuangan Lukito tidak memerlukan waktu begitu lama untuk bertemu dengan keberhasilan. Sebab di tahun 1999 hingga di awal milemium baru, kompetitor usahanya terbilang masih sedikit. Apalagi ia dikenal selalu memberikan pelayanan profesional, efisien, dan tepat waktu dalam setiap proyek yang dikerjakannya. Segera sejak pertama kali didirikan, perusahaan yang didirikan Lukito menjadi salah satu yang kompetitif di industri.
Nama Lintas Daya dipilih tidak terlepas dari bidang usaha yang dijalankan. Kata “lintas” digunakan karena perusahaan ini menangani permasalahan teknis pada berbagai lintasan seperti listrik dan air. Sementara kata “Daya” identik dengan ilmu fisika yang merupakan pilar keilmuan yang menopang bidang usaha ini. Perusahaan yang beralamat di Jl. Tukad Citarum Blok I No. 7B Renon Denpasar tersebut telah tergabung di Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia atau AKLI.
Kontribusi untuk Lingkungan
Lukito mencoba adaptif dalam menghadapi dinamika zaman, tanpa meninggalkan bidang yang ditekuni sejak awal, yaitu dengan menambah sub usaha sesuai permintaan pasar.
Salah satunya dengan menyediakan jasa pemasangan internet maupun CCTV yang kini semakin banyak dibutuhkan masyarakat. Adapun target konsumen CV. Lintas Daya tidak berhenti dikalangan pelaku pariwisata saja melainkan juga dilevel perkantoran maupun perumahan. Berbekal pengalaman selama 20 tahun menyelesaikan berbagai jenis proyek serta didukung dengan SDM yang handal, Lukito yakin akan selalu dapat memberikan pelayanan terbaik untuk para konsumen.
Semakin berkembang suatu usaha menandakan semakin banyak pula tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya tantangan bersifat eksternal berupa kompetitor bisnis yang kian tahun semakin bertumbuh. Bahkan, Lukito mengakui tak sedikit dari kompetitornya merupakan mantan karyawannya sendiri. Hanya saja Lukito tidak menganggap mereka semua sebagai pesaing yang harus dihindari. Justru ia merangkul mereka semua untuk bisa bekerja sama dengannya. Ia pun membuka sub usaha lainnya yaitu di bidang penjualan yang menyuplai kebutuhan para kontraktor lainnya.
“Sebagian besar alat yang kita jual berbasis renewable energy. Misalnya saja alat pemanas air yang memanfaatkan sel surya sebagai sumber energi terbarukan. Meski kecil, langkah kami ini bertujuan untuk ikut berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan khususnya di Pulau Bali,” tutur Lukito yang juga menyediakan jasa konsultan dan perencanaan MEP tersebut.
Selain berusaha ikut berperan serta dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup, Lukito menuturkan bahwa dirinya juga ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan. Salah satu usahanya adalah pernah menawarkan pelatihan teknisi gratis di Pulau Roti.
Bagi para SDM muda yang ada di wilayah tersebut dapat mempelajari segala hal teknis mengenai kelistrikan dan mekanikal. Selain itu, Lukito yang putra dari pasangan pendidik ini pun juga bercita-cita mendirikan sekolah yang siap mencetak para lulusan berkualitas.
Kisah perjalanan karir Lukito Pramono yang mengawali usahanya dari masa-masa sulit hingga mampu membawa usahanya terus berjaya, tentu sangat menginspirasi. Pria yang berhasil menjadikan hobi sebagai pekerjaan yang menghasilkan ini berpesan untuk kalangan muda yang ingin atau baru memulai karir sebagai pebisnis.
“Cobalah untuk fokus pada satu bidang kemudian tekuni hal itu dalam kurun waktu lama. Sampai akhirnya kita bertemu pada keberhasilan, barulah mencoba bidang lainnya. Namun lebih bagus kalau masih ada benang merah dengan bidang yang kita tekuni di awal tadi,” kata Lukito.
Ia pun mencontohkan dirinya yang tetap setia mengembangkan usaha di bidang Engineering, meski banyak sub usaha yang dijalankan namun semua itu masih ada keterkaitan dengan bidang teknik. Ada pun upaya spesifikasi usaha ini terbukti membuat usahanya terus berjaya dalam dua dekade terakhir ini.