Minim Pendidikan tak Batasi Semangat untuk Sukses Gerakan Ekonomi Lewat Pariwisata

Majalah Bali | Terdapat berbagai macam cara untuk mencapai gerbang kesuksesan, namun ada satu kesamaan pada pribadi orang-orang yang sukses yaitu keteguhan hati dalam menjalani proses perjuangan. Karakter itu pula yang tertanam pada sosok I Made Suardana yang hanya sanggup mengenyam pendidikan sampai kelas tiga SD, lantaran ketidaksanggupan orangtua dalam menyokong biaya sekolah. Namun minimnya pendidikan tak menyurutkan langkahnya dalam berusaha memajukan ekonomi keluarga. Sampai akhirnya telah berhasil membangung beberapa lini usaha di industri pariwisata dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Lahir dari orangtua petani di daerah Payangan, Gianyar, Made Suardana telah terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Keadaaan ekonomi keluarga yang sangat terbatas membuatnya harus rela tidak melanjutkan sekolah meskipun dari segi prestasi akademis ia termasuk unggul. Pada saat berusia remaja ia mencoba keluar dari lingkungan tempat tinggalnya dan bekerja di rumah bibi yang ada di desa dengan pembangunan lebih maju dari tempat tinggalnya. Bibinya merupakan pengusaha handicraft memberinya kesempatan kerja sebagai salah satu pengrajin di sana.

Sejak mulai mengenal dunia kerja wawasan pergaulan Made Suardana semakin luas. Ia pun mulai dapat menghidupi diri dan keluarga lewat hasil kerja kerasnya. Sadar bahwa ia bekerja di lingkup pariwisata, ada dorongan dalam diri untuk mampu menguasai bahasa pergaulan internasional, yaitu bahasa Inggris. Sedikit demi sedikit ia mulai belajar, walaupun dirasa sulit karena bukan merupakan bahasa ibu sehari-hari, tapi ia yakin dengan konsisten belajar pasti akan dapat menguasai bahasa tersebut suatu saat nanti.

Sempat merasa minder lantaran pengalaman di bangku sekolah tak sebanyak orang lain, pada akhirnya ia mampu menemukan motivasi untuk dapat bangkit saat bertemu dengan wanita pujaan hati. Wanita yang menjadi alasannya untuk berjuang lebih keras itu adalah Desak Made Kerti yang kini telah menjadi istrinya. Seorang wanita sederhana namun tangguh mampu meluluhkan hatinya. Oleh sebab itulah Made Suardana berkomitmen sebelum mempersunting belahan jiwanya ia harus memiliki bekal yang cukup untuk menghidupi keluarganya kelak.

 

Setelah mulai menguasai sedikit percakapan dalam bahasa Inggris, Made Suardana memberanikan diri melamar bekerja sebagai caregiver atau perawat bagi WNA Amerika yang mengalami alzaimer. Lewat pekerjaan itu ia dapat menyisihkan uang, singkat cerita ia gunakan untuk membayar uang muka pembelian mobil. Menggunakan mobil tersebut ia mencoba menjadi seorang driver freelancer yang menawarkan jasa mengantar wisatawan berkeliling Bali. Profesi ini tidak hanya dapat menambah pemasukan untuk menghidupi keluarga namun lebih dari itu ia dapat membangun relasi di antara para wisatawan asing.

Membangun Usaha

Suatu ketika ia berkenalan dengan orang Prancis yang merupakan salah satu klien turnya. WNA tersebut memintanya mencarikan lahan untuk investasi berkebun pohon albesia. Pada saat proses pencarian lahan itu Made Suardana bertemu dengan orang Bali yang memiliki sebuah lahan tak produktif. Dari sana ia diajak untuk mengolah lahan tersebut untuk dijadikan kebun kopi luwak. Made Suardana yang masih awam dalam urusan berbisnis menyetujui ajakan kerjasama tersebut.

Terbilang selama satu tahun, Made Suardana bekerja hampir 24 jam per harinya. Pada pagi hingga siangnya digunakan untuk mengurus kebun kopi sedangkan pada petang hari bekerja sebagai caregiver. Namun setelah satu tahun ia memutuskan berhenti bekerja dan fokus menggarap usaha kopi luwak. Di saat membangun usaha inilah ia betul-betul diuji. Beberapa kali kehabisan modal, ia tak pernah menyerah dan terus berusaha meminjam ke berbagai tempat. Uniknya dari pengalaman meminjam modal usaha tersebut ia selalu berhasil mendapatkannya meskipun tidak memiliki jaminan besar.

“Satu hal yang selalu tekankan kepada siapa pun yang tengah merintis usaha, yakni jangan pernah mencoreng kredibilitas kita di mata orang lain karena modal kepercayaan itu begitu mahal harganya sehingga jika kita selalu mampu menjaga kepercayaan dari orang lain maka kita akan mampu menghadapi tantangan sesulit apapun,” ujarnya berpesan.

 

Setelah berhasil membuka usaha kopi luwak tersebut, ia menggandeng partner untuk membuka cabang di daerah Karangasem. Ia pun kembali pada rutinitas sebagai driver freelancer dengan tujuan dapat mempromosikan usahanya itu pada para kliennya. Keberhasilan mengelola dua usaha sebelumnya semakin memantapkan keyakinan Made Suardana untuk berekspansi dalam bisnis. Kali ini mengajak seorang rekan bernama Made Ardana, teman yang dikenal selama menjadi driver, untuk membuka usaha di daerah pariwisata Ubud.

Dengan pengalaman bisnis yang lebih matang, Made Suardana optimis membuka destinasi wisata yang terintregasi dengan bisnis kuliner dan kopi miliknya. Lewat modal pinjaman dari lembaga perbankan, ia dan mitra bisnisnya berhasil membuka sebuah tempat wisata kekinian dan viral di media sosial bernama Alas Harum. Dalam waktu singkat tempat ini menarik animo yang begitu besar dan mampu menyerap ribuan wisatawan baik dari kalangan lokal, domestik dan mancanegara.

Kesuksesan Made Suardana dalam menginisiasi terlahirnya tempat wisata Alas Harum menjadi titik balik baginya. Kini ia memperluas bisnisnya hingga memiliki beberapa properti yang diantaranya: Abian Taksu Villa and Suites, abiansilA Adventures, abiansilA Tour, abiansilA Spa, Ubud Sunset Pool Bar, hingga Cretya Ubud yang terletak di Tegallalang. Melalui bisnisnya tersebut Made mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bali.

Melalui kisah perjuangan beliau kita dapat menarik kesimpulan bahwa latar belakang pendidikan, kelas sosial, maupun kondisi ekonomi bukan menjadi alasan untuk menjadi halangan dalam meraih kesuksesan, “andalkan Tuhan, kerja keras, dan konsistensi adalah kuncinya”, Imbuh Made Suardana. Selain itu dapat dipetik pelajaran berharga tentang semangat menjaga kepercayaan. Made Suardana sendiri telah membuktikan bahwa dengan modal kepercayaan itu ia mampu merubah nasib seorang yang tak lulus SD kini berhasil memperkerjakan banyak karyawan dari berbagai latar pendidikan.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!