Menuai Keberhasilan dari Kekuatan Usaha dan Doa

Kekuatan dari kombinasi kerja keras dan doa memang luar biasa. Hal itu pun telah dibuktikan oleh pengusaha kawakan asli Bali bernama Putu Tjandra Putra. Berkat keuletannya dalam bekerja diimbuh dengan rutin memanjatkan harapan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, ia berhasil mengubah nasib kehidupan. Dari seorang sopir truk kini bertransformasi menjadi seorang pengusaha multi bidang. Keberhasilannya tidak hanya tercermin dari kepemilikan gudang kayu seluas puluhan are di kawasan strategis Gatot Subroto Denpasar, juga berhasil merambah hingga usaha perbankkan.

Dua bangunan berdiri kokoh di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar merupakan saksi tetesan keringat Putu Tjandra Putra tatkala mulai merintis usaha distributor kayu. Di depan nampak papan nama bertuliskan UD Chandra Raya, menunjukkan identitas perusahaan tersebut. Setiap harinya kendaraan truk lalu lalang untuk menaikkan atau menurunkan muatan kayu di toko sekaligus gudang tersebut.

UD Chandra Raya merupakan perusahaan distributor dan retail kayu yang telah eksis hampir 30 tahun. Untuk menjalankan roda usahanya, Tjandra mendatangkan kayu-kayu dari Kalimantan Timur. Jenis-jenis kayu yang ia distribusikan ke Bali biasa dipergunakan untuk material bangunan, sebut saja Kayu Kamper, Keruing, Meranti, Bengkiray, dan berbagai jenis kayu lainnya. Sedangkan untuk kegiatan angkutan ia telah memiliki 100 lebih armada truk yang siap mengantar kayu pesanan ke penjuru Pulau Dewata.

Di balik cerita keberhasilan sosok pengusaha kelahiran 16 Juni 1960 tersebut, tersimpan kisah perjuangan dari nol. Semangat kerja keras yang dilakoninya berasal dari motivasi untuk membantu ekonomi keluarga, khususnya untuk meringankan beban orangtuanya dalam hal menyekolahkan adik-adiknya. Maklum saja, kondisi finansial keluarganya bisa terbilang jauh dari kata mapan. Penghasilan ayahnya sebagai sopir bus tidak begitu besar sementara harus menghidupi Tjandra dan tujuh adiknya yang lain.

Perjalanan Karier

Tekadnya untuk bekerja direalisasikan setelah tamat dari SMA Swastyastu Denpasar. Sebagai sulung dari 8 orang saudara ia merasa memikul kewajiban untuk mendukung pendidikan adik-adiknya meskipun ia sendiri harus berkorban tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Pekerjaan pertama didapatnya pada tahun 1981 di mana ia bekerja di perusahaan kayu.

“Awalnya saya bekerja sebagai sopir truk. Kemudian beban tugas saya semakin bertambah mulai dari jadi tukang pikul kayu, penjaga gudang, administrasi, sampai kegiatan pemasaran pun saya lakukan. Namun saya menganggap hal itu sebagai sebuah kesempatan untuk meraih pengalaman”, kenang Tjandra.

Semakin lama semangat untuk lebih maju kian berkobar dalam dirinya, akhirnya mendorong Tjandra untuk mengambil keputusan membangun usaha sendiri. Terbilang nekat, ia keluar dari perusahaan pada tahun 1987 untuk menjadi sopir freelance. Padahal pada waktu ia tidak memiliki banyak modal, hanya berbekal relasi dan kepercayaan yang didapatnya sewaktu masih bekerja di perusahaan milik orang lain.

Menggunakan truk sewaan, Tjandra secara rutin mengangkut kayu pulang-pergi dari Denpasar ke Surabaya. Ternyata penghasilan yang ia dapatkan lebih memuaskan daripada saat bekerja sebelumnya. Sehingga dalam waktu singkat ia berhasil memiliki armada truk sendiri. Kemudian dari modal satu truk itu berkembang menjadi 10 unit berkat penghasilan yang dikumpulkannya.

Tahun 1991 merupakan masa bersejarah bagi Tjandra karena ia mulai terjun ke dunia usaha. Ayah dua anak ini merintis usaha distributor kayu sebab ia sendiri telah mengantongi pengalaman mengelola usaha serupa di perusahaan tempat bekerja terdahulu. Persaingan belum ketat pada saat itu menjadikan perusahaannya UD Chandra Raya berkembang pesat.

Ekspansi Usaha

Suami dari Dra. Ec. Henny Handayati ini kemudian mulai melirik peluang bisnis lainnya. Salah satunya adalah bisnis properti yang menurutnya sangat menjanjikan. Berkat insting yang kuat dalam hal investasi, Tjandra mulai membeli properti sejak tahun 2001. Ternyata benar saja, dalam beberapa tahun saja nilai propertinya kian meningkat hingga ia mampu mengantongi keuntungan miliaran dari investasinya tersebut.

Selain eksis di industri properti di Bali, Tjandra Putra juga semakin berjaya lewat usaha perbankkan. Awalnya ia ikut mengembangkan sebuah BPR yang ada di Bali. Akhirnya pada tahun 2012 dirinya mantap untuk mengelola bank milik sendiri dengan mengakuisisi sebuah BPR yang masih aktif. Sampai saat ini bank yang dimilikinya itu kian berkembang dengan nama PT BPR Sandi Raya Utama. Bank yang berlamat di Jl. Gatot Subroto Barat Denpasar ini memiliki motto “Aman Menguntungkan”.

Berbagai lini usaha lainnya juga dikembangkan oleh Tjandra Putra antara lain molding, somel, persewaan ruko, angkutan, rumah burung walet, perkebunan kopi, dan toko skateboard yang merupakan kolaborasi dengan putranya. Melalui kolaborasi ini ia ingin melaksanakan regenerasi usaha agar semua usaha yang telah dirintis dari nol tersebut dapat berkelanjutan.

Tjandra Putra berpesan kepada generasi muda yang saat ini tengah berusaha menggapai impian untuk selalu meningkatkan kemampuan diri. Seseorang yang memiliki kemampuan di banyak bidang akan lebih mudah adaptasi dalam berbagai kondisi termasuk pada saat menghadapi tantangan. Selain itu ia juga berpesan untuk selalu berdoa setiap memulai suatu kegiatan agar semakin memudahkan langkah sehingga dapat meraih hasil sesuai yang diharapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!