Menjaga Keaslian Rasa Sejak 1975, dengan Tak Meninggalkan Pengolahan Cara Tradisional

Terlahir sebagai anak sulung dalam keluarga, Putu Yudhantara secara langsung menyaksikan orang tua merintis usaha kuliner babi guling ini dari nol. Sang nenek yang saat itu berjualan babi pun memberi bentuk dukungan melalui sumbangsih daging babi kepada orang tua. Selain berdagang, ayah yang memiliki basic sebagai mandor, kemudian mulai merancang bangunan usaha dan Yudhantara sendiri pun mulai terlibat dalam usaha tersebut, sejak duduk di bangku SMP.

Hal pertama yang dipelajari Yudhantara adalah pada tahap menguling daging babi, kemudian belajar meracik bumbu yang merupakan warisan turun temurun sampai sekarang. Sebenarnya tak ada imbauan khusus dari orang tua yang mengharuskannya terjun ikut membantu. Ia melakukannya atas kesadaran dari diri sendiri, murni ingin membantu sampai mulai terbagi waktunya, dengan mulai masuk ke dunia kerja, tepatnya di Bank Danamon pada posisi Kliring selama tujuh tahun, setelah tamat dari Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa.

Pembuatan babi guling saat itu masih melalui alur yang tradisional, dalam pemasaran pun dilakukan secara perlahan dari rekomendasi orang-orang, tidak seperti sekarang dimudahkan dengan adanya media sosial. Yudha Babi Guling pun kian dikenal tak hanya sebagai bahan dasar konsumsi, tapi juga sarana upacara. Tak sampai di sana, pegiriman pun tak hanya berlaku di daerah Bali, Yudha Babi Guling juga dikirim hingga ke luar daerah lewat jalur udara.

Tahun 2002, Yudhantara berhenti dari pekerjaannya di bank, akibat adanya krisis moneter. Ia yang saat itu sudah berkeluarga, kemudian fokus mengelola usaha Yudha Babi Guling yang berlokasi di Jl. Nangka Selatan no. 23 (Samping Toko Pramuka 1) Denpasar Utara. Di hari normal, dalam seharinya dibutuhkan 4 ekor babi guling, beda dengan bersamaan hari Purnama, Tumpek Landep dan Sugihan bisa melebihi. Dalam proses penggulingan yang baru-baru ini, Yudha Babi Guling sudah menggunakan mesin pemutar otomastis, menghabiskan waktu yang berbeda, untuk babi besar satu ekor selama 3 jam dan babi ukuran kecil, selama 2 jam. Meski sudah terbantu oleh mesin, namun penentuan babi guling itu siap diangkat, oleh manusianya juga, meliputi kualitas daging tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua dengan berat 10 kg ke atas untuk yang ukuran besar, sedangkan ukuran kecil, berat saat matang mulai dari 3 kg hingga 5 kg. Dan yang tak kalah penting cita rasa bumbunya, yang diungkapkan Yudhantara tak banyak mengalami perubahan.

Dalam pengiriman ke luar daerah, babi guling yang dikirim dipilih berukuran kecil, kemudian di bungkus dengan aluminium foil berlapis-lapis. Babi guling kadang dijemput oleh pemesan, kemudian diangkut jalur udara. Sampai di tempat tujuan, bisa digoreng kembali atau dioven dan layak dikonsumsi untuk pengiriman satu hari. Untuk pengirman setengah hari, kualitas babi guling masih terjaga kerenyahannya, biasanya tak perlu diolah lagi.

Di tengah kondisi pandemi yang sempat melarang masyarakat berkumpul, sempat berpengaruh pada penjualan babi guling yang menurun hingga 50%. Namun di era new normal, mulai bermunculan kuliner babi guling yang saling adu kekriukan kulit babi, bahkan demi menarik pengunjung, mereka berlomba-lomba memberikan kulit babi dengan ukuran yang tidak seperti biasanya. Menanggapi fenomena tersebut, Yudhantara sebenarnya sudah ada arah untuk membuka warung, namun karena masih ada kesibukan lain yang dikerjakan, jadi masih tertunda.

Sejak tahun 1975, hingga menemui masa serba dimudahkan dengan teknologi online, Yudhantara memilih tetap mengirim babi guling pesanan, olehnya karyawan atau dirinya sendiri, mengingat tak semua masyarakat di Bali yang berbhineka ini, bersedia melakukan pekerjaan tersebut. Jadi baginya tak semua lika-liku proses pengerjaan bisa diganti dengan cara modern, tetap harus ada cara tradisional, bahkan setelah generasinya siap untuk meneruskan estafet usaha ini, keaslian rasa dibalik pengolahannya Yudha Bali Guling harus tetap dilestarikan, dengan ilmu dan pengalaman yang telah diwarisi turun temurun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!