Mengubah Permainan Dari Mantan Pebasket Ke Konstruksi
Dalam bayang-bayang karier cemerlangnya sebagai atlet basket, Rizky Novan sempat mengabaikan pendidikannya. Ia sering absen demi mengikuti turnamen yang tidak hanya sebatas di Bali, melainkan juga dalam kompetisi hingga ke Amerika dengan nama besar Indonesian Basketball League (IBL). Ketika tiba masa kuliah, ayahnya menyadari bahwa Rizky belum memiliki dasar akademik yang kuat. Oleh karena itu, ayahnya memandu Rizky untuk memilih karier yang memiliki daya saing dan potensi besar di lapangan, seperti kedokteran atau teknik.
Rizky kemudian mengajukan pendaftaran untuk jurusan kedokteran dan teknik. Sembari tersenyum, ia menyadari bahwa nilai akademiknya yang kurang memadai membuatnya ditolak di kedokteran. Beruntung, ia mendapat kabar baik ketika diterima melalui jalur SNMPTN di jurusan Teknik Sipil di Universitas Udayana. Dalam menjawab tes SNMPTN, Rizky memilih untuk menjawab hanya lima pertanyaan yang ia yakini, karena tahu bahwa jawaban yang salah akan mengurangi nilai. Keputusannya terbukti benar, karena ia berhasil lulus. Dalam menjalani tes tersebut, Rizky pun mengaku tak berharap banyak, karena ia telah mendapatkan beasiswa di Universitas Surabaya (UBAYA) dan Universitas Kristen Petra berkat prestasinya dalam basket. Namun, karena ia ingin mengikuti jejak karier ayahnya di bidang kontraktor, ia bersyukur bisa lulus dan bisa melanjutkan di Universitas Udayana, sementara di dua kampus tersebut lebih menonjolkan Teknik Industri dan Ekonomi.
Sembari kuliah, Rizky mengikuti bisnis multi level marketing Amway, sejak semester II hingga tamat. Banyak ilmu dan pengalaman yang menguji mentalnya dalam mengikuti kegiatan tersebut, ia dibiasakan untuk membaca buku, mengikuti berbagai seminar dan terbiasa menghadapi penolakan saat menawarkan produk. Pengalaman ini membantunya mulai memikirkan strategi pemasaran yang efektif. Meskipun bisnis multi level seringkali mendapat stigma negatif dari banyak orang, bagi Rizky, bisnis ini memiliki arti yang sangat berharga bagi dirinya yang sudah bercita-cita menjadi pengusaha sejak dini.
Setelah lulus, Rizky mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan konsultan konstruksi, sebagai admin proyek pada pembangunan Swarga Suites Bali Berawa. Setelah proyek selesai, Rizky mengundurkan diri dan bergabung dengan proyek kontraktor di bidang interior di kawasan Uluwatu. Namun, tuntutan pekerjaan yang berat secara fisik membuatnya hanya bertahan selama sebulan. Ia kemudian beralih ke perusahaan kontraktor di Renon, yang mengerjakan proyek instansi pemerintahan. Di sana, ia terlibat dalam proyek-proyek seperti pembangunan saluran irigasi di Mengwi dan pembuatan senderan pantai di Jembrana. Setelah pengalaman demi pengalaman bekerja yang didapat, barulah Rizky mulai mendapatkan izin untuk terlibat dalam proyek-proyek kecil hingga yang besar di kontraktor milik ayahnya.
Setahun dua tahun setelah bekerja di perusahaan ayahnya, Rizky memutuskan untuk berdiri sendiri, lewat nama usahanya Nartama Bali pada tahun 2018. Ia mengawalinya dengan menjadi seorang konsultan perizinan dan penyedia jasa gambar proyek pada sebuah pembangunan toko. Tak dapat dipungkiri dalam langkah barunya sebagai pebisnis, ia sempat dianggap sebelah mata karena usianya yang muda. Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan pengalamannya di multi level marketing, ia mulai dapat mengatasi faktor tersebut. Pada Agustus 2019, Rizky merambah ke bidang izin properti, dengan tergabung sebagai agen di sebuah perusahaan agen properti, untuk mempelajari aspek hukum dalam bisnis properti ini.
Di awal pandemi, bisnis yang baru berjalan setahun harus menerima kenyataan bahwa mereka sama sekali tidak mendapatkan pendapatan, dan mereka sempat hanya mengandalkan tabungan. Kondisi tersebut sempat membuat Rizky berpikir untuk kembali bekerja di perusahaan agen properti. Syukurnya, berjalannya waktu ada sinar harapan yang muncul, dan mereka berhasil mempertahankan Nartama Bali yang melayani konstruksi & renovasi, konsultan teknik, izin bangunan (IMB/SLF/PBG) dan layanan pembuatan kayu, eksis hingga saat ini. Atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh para klien saat pandemi, hal ini memacu Rizky untuk terus mengedepankan kualitas dari Nartama Bali.
Rizky memutuskan untuk tidak mengambil terlalu banyak proyek agar dapat fokus pada hasilnya, dan ini memungkinkan mereka membangun portofolio yang sangat penting untuk masa depan bisnisnya. Dengan tekad dan dedikasi, Nartama Bali terus berkembang menjadi perusahaan general contractor dan konsultan konstruksi andal, dan telah menunjukkan prestasi yang turut berkontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran.