Menghapus Noda Kegagalan dengan Pengalaman

Banyak orang yang setuju kalau kesuksesan orang lain yang berasal dari usaha yang dijalankannya kerap begitu menggoda dan terlihat sangat mudah dicapainya. Memang pada dasarnya setiap manusia sangat mudah menilai sesuatu apa yang dilihatnya. Meskipun sebenarnya tidak semua orang benar-benar tahu dan memahami apa yang telah dilakukan orang lain untuk mencapai kesuksesannya sendiri.

Nyatanya, seorang pengusaha yang sukses telah mengalami banyak hal terlebih dahulu, sebelum akhirnya mendapatkan kesuksesan yang diimpikan. Sama halnya seperti perjalanan seorang pebisnis laundry asal Bali yang bernama I Komang Abdi Suryandana. Demi mewujudkan impiannya untuk menjadi pengusaha yang ’Berdikari’, iapun rela meninggalkan pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan rokok yang karirnya telah ia rintis selama 7 tahun.

Meskipun keputusan yang diambilnya itu artinya harus me-restart ulang kehidupannya kembali, ia tidak peduli, yang terpenting baginya adalah ia harus bisa membangun bisnis miliknya sendiri. Sekarang pemuda kelahiran Tabanan ini harus bangga karena sudah bisa membuktikan keputusannya untuk resign dari perusahaan yang membesarkannya itu bukanlah langkah yang salah. Terbukti kini bisnis I Komang Abdi Suryandana telah menggurita dan terus merambah dari bisnis ‘Mr. Sung Laundry’ hingga ke bisnis properti/villa dan bengkel.

Perjuangan awalnya membangun bisnis ‘Mr. Sung Laundry’ tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum sempat berhasil dan sukses dengan bisnis Laundry-nya saat ini, Ia sempat bangkrut dan berhutang banyak hingga ratusan juta kepada bank saat memulai bisnis pertamanya membangun rumah kos-kosan. Hal itu terjadi karena salahnya perhitungan dan kurangnya ketelitian dalam menjalankan usaha tersebut. Benar saja, setelah berhutang banyak kepada bank hingga ratusan juta, kos-kosan yang telah dibangunnya itupun harus ia jual kembali, karena setelah dihitung keuntungan dari penyewaan kos itu sendiri tidak bisa menutupi angsuran bunga bank. Maka dari itu, iapun mau tidak mau harus mengubur mimpinya untuk menjadi pegusaha kos-kosan setelah menjual kembali bangunan yang didirikannya tersebut.

Namun sebuah kegagalan jika diimbangi dengan doa dan kegigihan pada akhirnya akan membuahkan hikmah. Percaya atau tidak dari hasil penjualan kos-kosan milikinya itu ia dapat membayar lunas hutang bank-nya, lebih lagi berkat bakat bisnis yang ia miliki, penjualan bangunan tersebut bisa mendapatkan keuntungan sebesar 75 juta yang akhirnya bisa menjadi titik balik usahanya kembali dalam membangun bisnis laundry. Berkat pengalaman gagalnya dalam hal perhitungan, kini setiap langkah kecilnya dalam mengambil keputusan akan terus diperhitungkannya dengan rinci dan teliti. Dengan pengalaman itu juga ‘Mr. Sung Laundry’ miliknya hingga kini terorganisir dengan baik dan terus berkembang.

Bisnis laundry saat ini memang kian menjamur, namun menurutnya prospek ke depan masih sangat menggiurkan. Sebab, pasar bisnis laundry juga akan semakin meningkat di era serba cepat sekarang. Ia juga menambahkan bahwa saat ini di Bali tercatat ratusan pengusaha telah bergelut di usaha cuci-mencuci tersebut. Banyak usaha laundry baru yang bermunculan tetapi tidak sedikit juga yang gulung tikar, hal tersebut lazim terjadi dalam sebuah bisnis. Namun yang perlu digarisbawahi menurutnya, yakni selain ulet dalam usaha, sebagai seorang enterpreneur ia juga harus terus menerus meng-update ilmunya.

Kini dari usahanya tersebut, ia bisa menghasilkan omset per bulan hingga mencapai ratusan juta rupiah. Meski begitu, dalam setiap usaha tentu ada suka duka dalam perjalanannya. Dulu saat mengawali usaha laundry-nya, semua pekerjaan harus di monitorinya secara manual dan terjun langsung dalam pengolaannya. Namun seiring berjalannya waktu, di era digital sekarang usahanya sudah bisa berjalan dengan sendirinya, berkat manajemen sistematis dan aplikasi yang sangat membantunya dalam mengontrol kinerja hingga pembukuan.

Kendati demikian, sebagai seorang entrepreneur ia harus terus bergerak dinamis demi kemajuan bisnisnya dari waktu ke waktu. Ia sadar bahwa pencapaian hari ini merupakan hasil dari ketidakmungkinan kemarin.

Keinginannya untuk selalu berkembang dan tidak bergantung pada orang lain bisa di ibaratkan seperti pohon yang tidak mau ditanam pada sebuah pot yang kecil, dengan itu ia harus menemukan tanah yang lapang untuk tumbuh besar dan bergerak bebas sesuai dengan prinsip hidupnya.

Berkat kerja kerasnya tersebut, I Komang Abdi Suryandana kini mampu mempekerjakan 35 orang karyawan ditempatnya. Bahkan kini usahanya tersebut menjadi tempat pelatihan bagi para karyawannya yang hendak turut terjun ke dalam bisnis ini. Ia juga membuka jasa usaha franchise ‘Mr. Sung laundry’ kepada siapa saja yang ingin memulai bisnis tersebut dengan paket lengkap semua kebutuhan dan manajemen bisnis dimulai dari paket usaha 20 juta.

Dirinya berharap dengan usahanya tersebut dapat bermanfaat bagi orang banyak. Lebih-lebih mendatangkan rezeki bagi banyak orang. Karena menurutnya jangan hanya mengejar rezeki, tapi bagaimana bisa mendatangkan rejeki kepada orang lain. Dengan semua kesuksesan yang ia miliki sekarang, iapun percaya bahwa sebuah kesalahan adalah suatu tanda bahwa seseorang telah mencoba sebuah hal yang belum pernah diketahui sebelumnya. Ia tahu, kesuksesan tidak datang karena satu kali pencobaan saja. Bahkan kesuksesan belum tentu langsung datang pada mereka yang sudah beberapa kali melakukan percobaan. Menurutnya kesuksesan akan datang ketika kita bersungguh-sungguh melakukan pekerjaan kita dan tidak pernah bosan memperbaiki kesalahan yang kita buat serta melakukan perbaikan berkelanjutan untuk pemecahan masalahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!