Menggulirkan Bola Kesuksesan dari Bisnis Suplai dan Servis Meja Billiard
Tak banyak yang mampu menjajal bisnis satu ini. Diperlukan keahlian khusus, ketelitian dan detail dalam bekerja, sekaligus ketajaman rasa pada nilai estetika. Peluang usaha ini tidak lain adalah jasa servis dan produksi meja billiard. Salah satu pemain lama di bisnis ini adalah Ni Putu Kusuma Dewi Antarini yang menahkodai perusahaan Tiko Billiard Bali. Bersama partner usahanya, Suyantiko, ia berhasil menangkap target pasar yang ada di Bali maupun daerah-daerah di Nusa Tenggara.
Hampir semua orang mengenal permainan billiard, meskipun tak banyak yang mahir dalam memainkannya. Permainan ini bisa dimainkan untuk mengisi waktu luang bersama. Juga telah menjadi salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan. Bagi penghobi billiard, permainan ini memiliki daya tarik hingga bisa menghabiskan waktu berjam-jam saat memainkannya.
Bagi sebagian orang, billiard tak sekedar hiburan melainkan sebuah peluang bisnis potensial. Seperti halnya yang dilakoni Ni Putu Kusuma Dewi Antarini, seorang entrepreneur kelahiran 31 Oktober 1984. Perempuan yang akrab disapa Cece Tiko ini menekuni usaha jasa perbaikan dan pemasangan meja billiard sejak tahun 2012. Menggandeng seorang tenaga ahli di bidang tersebut, pasangan muda ini juga memproduksi meja billiard beserta aksesori pelengkap lainnya.
Target market bidang usaha ini adalah para pemilik meja billiard, baik perseorangan maupun perusahaan. Banyak di antaranya ada yang membuka arena permainan billiard komersial, tempat berkumpulnya para pecinta billiard. Selain itu banyak pula klien dari manajemen hotel atau vila yang menyediakan meja billiard dalam akomodasi mereka. Mereka siap turun tangan saat ada yang meminta jasa servis meja billiard atau pun permintaan instalasi meja baru.
Berawal dari hobi dan kecintaan terhadap olahraga tersebut, lambat laun dirinya memulai usaha terkait dengan hobinya itu. Perempuan lulusan S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana ini melirik peluang usaha ini karena menyadari prospek cerah ke depannya. Selain itu pada saat merintis usaha, tak banyak pemain yang menggarap peluang ini. Gagasan untuk membuka usaha tersebut disambut baik oleh Suyantiko, yang pada waktu itu masih bekerja di perusahaan lain.
Sebagai motor penggerak, Suyantiko merupakan sosok berpengalaman dalam teknik pembuatan maupun reparasi meja billiard. Hasil pengerjaannya dikenal rapi, presisi, dan tak pernah mengecewakan. Keahlian ini ternyata tak banyak yang menguasai. Sehingga pada saat mereka menawarkan jasa kepada para target konsumennya, ternyata mendapatkan sambutan yang luar biasa.
Salah satu pengalaman yang cukup berkesan baginya yaitu pada saat mendatangi klien pertama yaitu sebuah hotel berbintang yang ada di Bali. Kemampuan komunikasi yang baik serta pembawaan yang profesional, membuatnya berhasil meyakinkan calon customer. Kala itu ia hanya menawarkan jasa pemeliharaan meja billiard, belum memproduksi sendiri lantaran terkendala modal finansial.
Sukses menangani proyek pertama, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk mendapatkan pesanan lainnya. Dari awalnya 7 pesanan per bulan, kemudian bertambah terus hingga puluhan permintaan tiap bulan. Demi menjaga kualitas hasil kerja, mereka kemudian mempekerjakan seorang asisten. Ia juga meresmikan nama usaha menjadi Tiko Billiard Bali yang terinspirasi dari nama pemilik usaha ini.
Menyadari bahwa prospek usaha ini kian menguntungkan, apalagi ia akhirnya dipercaya oleh pihak perbankan, mereka akhirnya memutuskan memproduksi sendiri meja billiard. Proses pembuatan meja billiard ini dilakukan di warehouse berlokasi di Monang Maning. Ada pula pabrik pembuatan di Jawa untuk memenuhi permintaan di wilayah tersebut, sedangkan untuk kantor Tiko Billiard Bali beralamat di Jl. Ahmad Yani Utara no. 169 Denpasar.
Melalui pengembangan usaha ini, pasangan muda ini mampu membuka lapangan kerja lebih luas. Total karyawan yang kini telah terserap yaitu 20 orang. Selain itu, jangkauan pemasaran Tiko Billiard Bali semakin luas. Tak hanya merambah pasar di Pulau Dewata, banyak permintaan jasa perbaikan maupun pesanan meja billiard baru datang dari wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, bahkan mengirim produk meja custom ke mancanegara seperti Maldives, Amerika Serikat dan Australia.
Lewat kisah perjalanan usaha pasangan muda ini, tentunya dapat dipetik pelajaran bahwa siapapun dapat meraih kesuksesan asalkan mau berjuang lebih keras. Terlepas dari status sosial, pendidikan, ekonomi, maupun keadaan fisik, setiap orang punya kesempatan meraih pencapaian sesuai yang diharapkan. Tak lupa pasangan muda ini berpesan pada generasi muda yang ingin menekuni dunia usaha agar kreatif dalam berinovasi. Menurut mereka individu sukses biasanya menciptakan diferensiasi produk atau jasa sehingga mampu dilirik di tengah para pesaing usaha.