Mendulang Profit dengan Menjawab Kebutuhan Event Organizer di Masa Pandemi
Tak mau tergilas oleh perubahan di masa pandemi, Putu Adi Suta Putra, seorang pengusaha dekorasi dan event atau wedding organizer mencoba melakukan sejumlah strategi sebagai upaya adaktif bertahan di era tantangan. Mulai dari menciptakan produk baru hingga mengubah target pasar, semua dilakukan agar usahanya CV Sutha Art tetap bergeliat. Terbukti dari langkah inovatif yang diaplikasikan membuat bisnisnya tetap mendulang profit, meski tak segemilang seperti sebelum pandemi, di samping tetap menjaga kepercayaan yang telah diraih selama ini.
Pengalaman meng-handle event sewaktu masih di bangku kuliah ternyata membuka pintu rezeki bagi Putu Adi Suta Putra. Pria lulusan Jurusan Ekonomi Universitas Udayana ini memang getol dalam kegiatan acara di kampus, mulai dari menyusun anggaran, mencari sponsor kemudian tahapan produksi pra sampai pasca acara dilakukan dengan senang hati. Ternyata hal itu menjadi passion yang terbawa seusai tamat dan bekerja di sebuah bank BUMN. Selama menjadi tenaga marketing produk perbankan, Adi Suta terus menambah relasi dan dari situ pula ia mendapat kesempatan untuk mengelola event di perusahaan.
Masih berstatus sebagai karyawan bank di tahun 2014, Adi Suta mulai merintis cikal bakal usahanya CV Sutha Art. Hal yang membedakan CV Sutha Art dari vendor event organizer pada umumnya yaitu layanan one stop solution. Tidak hanya sekedar memanajemen suatu acara, Adi Suta dan timnya juga memproduksi perlengkapan dekorasi sendiri. Selain itu perusahaan ini juga menawarkan rental perlengkapan dekorasi. Mengawali dengan menyasar klien dari lingkungan terdekat seperti teman-teman dan keluarga kemudian terus berkembang dengan menggaet pasar yang lebih luas. Baru di tahun 2018 diputuskan untuk meresmikan badan usaha berbentuk CV dan di tahun 2022 sudah berbadan hukum PT bernama PT Bali Sutha Pratama yang lebih khusus bergerak di bidang event organizer dan CV Sutha Art lebih mengkhusus ke bidang produksi dan rental sehingga dapat menggandeng kerja sama dengan pihak swasta maupun BUMN.
Tantangan terberat dirasakan mulai pada saat pandemi melanda seluruh dunia. Penurunan permintaan jasa dekorasi dan event organizer terus merosot seiring dengan melesunya ekonomi masyarakat. Di samping itu pembatasan sosial membuat masyarakat tidak bisa menggelar acara dengan jumlah peserta yang banyak. Di saat banyak vendor event organizer terpaksa gulung tikar, Adi Suta memutuskan tetap berjuang. Ia tidak ingin menyerah pada keadaan dan berusaha beradaptasi untuk menghadapi tantangan.
Langkah awal yang dilakukan demi bertahan di masa pandemi yaitu menganalisa kembali kebutuhan event di masyarakat. Animo untuk melaksanakan kegiatan acara masih tetap ada namun demi tetap menjaga kesehatan segala sesuatunya dilakukan tanpa bertatap muka langsung. “Otomatis yang dibutuhkan adalah sarana untuk menggelar event secara online, dari situ tim kami mencetuskan untuk menyediakan perlengkapan melaksanakan acara meeting berbasis zoom maupun aplikasi live streaming lainnya,” ungkap Adi yang kini menjabat sebagai bendahara di Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali (APDB).
Selain itu ia juga menawarkan penyewaan perlengkapan event vaksinasi yang menyasar segmentasi pasar pelaku industri kesehatan maupun instansi pemerintahan. Ternyata peminatnya cukup banyak dan paling banyak dibutuhkan perlengkapan seperti tenda dan kursi. Adi Suta pun membuktikan bahwa siapa yang ingin menjadi pemenang harus mau bersikap adaptif serta tidak berhenti untuk terus berinovasi.