Memegang Teguh Etos Kerja Keras dalam Pengembangan Usaha
Bermodal tekad dan keberanian, mendorong I Wayan Wana memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di dunia pariwisata, di mana kala itu dunia pariwisata sedang mengalami peningkatan dalam hal pendapatan. Berkat hobinya dalam merakit motor, Wayan memilih membuka Jaya Kusuma Motor, sebuah bengkel yang ia dirikan di tanah kelahirannya di Nusa Dua. Sepak terjang Wayan dalam upaya mengembangkan usahanya tersebut kini membuahkan hasil berupa kesuksesan. Tidak hanya itu, berawal dari bengkel, kini beragam bisnis telah ia dirikan dan dikelola secara profesional. Semua itu tidak terlepas dari etos kerja keras yang selama ini menjadi prinsip utama Wayan sebagai seorang pengusaha.
Terlahir sebagai anak seorang petani di Nusa Dua yang mana kala itu daerah tersebut merupakan tanah pertanian yang terkenal akan kebun pohon pisang sebelum kini disulap sebagai tempat pariwisata internasional. Wayan melewatkan masa kecil bahagia bersama orang tua. Sebagai putra tunggal, sejak kecil Wayan telah dididik untuk bertanggung jawab atas segala tugas yang ia lakoni di masa itu. Hari-hari Wayan dihiasi dengan membantu orang tua di ladang. Tidak hanya itu, Wayan kerap ikut serta pergi ke laut untuk membantu ayahnya untuk menangkap kepiting, selain itu mencari rumput untuk pakan sapi dilakukannya dengan penuh suka cita.
Sebagai anak seorang petani, tentunya Wayan menerima didikan penuh pengertian oleh orang tua. Wayan kala itu tumbuh sebagai anak yang penuh inisiatif, selain bertanggung jawab sebagai siswa, sepulang sekolah Wayan menyempatkan diri untuk membantu orang tua. Jarak tempuh sekolah pada saat itu 3 km dari rumah dengan menaiki bemo. Bermain ke banjar serta membantu memetik kelapa di daerah ITDC yang dulunya banyak ditumbuhi pohon kelapa hingga dirinya berhasil mengumpulkan 5-10 kelapa per hari kemudian dijual. Selain itu aktivitas seperti mencari pakan rumput tetap dilakukan Wayan. Mengingat taraf perekonomian keluarga yang kurang mencukupi, rasa jengah tumbuh dalam diri Wayan hingga ia terbiasa untuk bekerja keras demi membantu
perekonomian keluarga pada zaman itu. Sulitnya tingkat perekonomian di masa lalu menyebabkan masyarakat pada saat itu kesulitan untuk mendapatkan makan yang cukup tutur Wayan. Ia mengenang bagaimana di masa itu, ia makan sehari beras campur ketela dan tidur dengan pencahayaan lampu sumpu di malam hari. Namun di balik sulitnya kehidupan pada saat itu, Wayan memetik hikmah bahwa kerasnya kehidupan justru mendorong seseorang untuk maju. Dirinya terpacu untuk terus berjuang agar dapat bertahan hidup.
Memasuki masa SMP yang penuh kenangan, kegiatan sehari-hari tetap ia jalani seiring waktu mengenyam pendidikan. Sesekali waktu, Wayan menyempatkan diri untuk berjualan kopi dan telur keliling dari warung ke warung demi meningkatkan pendapatan keluarga. Ia mengaku tidak mengenal rasa malu mengingat tujuannya berjualan tersebut murni dari hatinya yang paling luhur untuk membantu orang tua. Menginjak remaja, Wayan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMA Dwijendra oleh karena orang tua tidak mampu menyekolahkannya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Wayan merupakan siswa berprestasi, di mana prestasi yang ia peroleh semua berkat perjuangan sejak duduk di bangku SD dan terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Sempat menerima pendidikan pariwisata di STP selama 6 bulan, Wayan memilih jurusan F&B Service didorong oleh minatnya menjadi waiter. Masa-masa training ia lalui di 3 hotel besar di Nusa Dua saat itu. Di sana Wayan menerima berbagai pengalaman sesuai dengan bidangnya. Hingga suatu ketika, tawaran untuk bekerja di kapal pesiar datang padanya. Namun, Wayan memutuskan untuk menolak tawaran tersebut mengingat dirinya yang merupakan seorang anak tunggal dan tanggung jawab besar kepada orang tua. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja di Kuta sebagai Daily Worker hingga diangkat menjadi pegawai kontrak.
Munculnya keinginan untuk membuka bengkel berawal dari kesehariannya saat bekerja sebagai Daily Worker. Untuk mengisi waktu senggang pada saat iti, Wayan kerap membantu pekerjaan bengkel yang terletak tidak jauh dari rumah. Memperbaiki motor seperti mengganti sparepart dan oli dilakukan dengan baik. Wayan mengakui bahwa pekerjaan tersebut merupakan hobinya. Tiba-tiba timbul keinginan untuk membuka bengkel sendiri. Wayan memberanikan diri untuk mendirikan bengkel motor di sepetak tanah warisan orang tua. Minimnya pengetahuan dan pengalaman bekerja di bengkel, Wayan bermodal tekad dan keberanian untuk membangun bengkel dengan bantuan modal dari orang tua untuk pembangunan serta sejumlah uang untuknya membeli berbagai jenis sparepart dan oli untuk dijual di bengkel.
Seiring jalannya waktu, bengkel Jaya Kusuma Motor semakin berkembang dilihat dari jumlah pengunjung serta beragam sparepart lengkap tersedia di sana. Selain itu, berbagai prestasi telah ia raih sehingga sejumlah brand oli menjalin kerja sama dengan Wayan sehingga membantu kemajuan usahanya. Tidak hanya itu, Wayan mulai merambah ke dunia bisnis di luar bengkel seperti membuka SPA dan Butik yang kini dikelola oleh istri anaknya. Kemajuan usaha Wayan kini membuahkan hasil yang maksimal. Etos kerja keras yang selama ini ia tanamkan dalam diri, mengantarkan Wayan menuju kesuksesan. Beragam usaha yang ia kelola kini berjalan seiring perkembangan zaman. Kini Wayan bertekad untuk mengembangkan usahanya sehingga menjadi sebuah usaha yang kuat dan berkelanjutan sepanjang waktu.