Membentuk Relasi Bisnis sebagai Teman Dekat

Istri dari Wahyu Sri Handono, yang awalnya memiliki inisiatif untuk mendirikan PT Global Dewata Internusa atau dengan nama brand “Global Dewata Enterprise” pada September 2000. Setelah itu, barulah suami termotivasi untuk mengambil langkah yang sama untuk mundur dari perusahaan tempat bekerja. Pasangan suami istri tersebut kemudian mengolaborasikan pengalaman bekerja mereka sebelumnya, terutama dalam hal membangun relasi bisnis yang baik. Sebagai usaha yang baru merintis saat itu, relasi bisnis adalah hal mutlak yang dibutuhkan perusahaan mereka demi mencapai kesuksesan dan mampu bertahan dalam waktu jangka panjang.

Setelah menyelesaikan masa pendidikan dan bekerja di Bali, wanita asal Nganjuk, Jawa Timur ini, yang sudah menganggap Bali sebagai rumah kedua yang nyaman untuk ditinggali maupun dalam meniti karier, enggan untuk pulang ke daerah asalnya. Setelah sempat bekerja sebagai sales di perusahaan Tiga Serangkai dan perusahaan event organizer, dengan modal seadanya Sulistriani kemudian mengambil langkah pertama untuk keluar dari perusahaan, setelah itu diikuti suami yang melepas pekerjaan di bidang transportasi pada tahun 2005.

Wahyu Sri Handono, lahir dari keluarga polisi yang sangat sederhana, kondisi tersebut memotivasinya untuk menghasilkan uang sendiri sejak duduk di bangku SMA. Hingga ia mampu membiayai kuliahnya sendiri di fakultas Teknik Manajemen Industri, Universitas Islam Indonesia di Sleman, Yogyakarta, dan aktif tergabung dalam organisasi, salah satunya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Dalam organisasi tersebut, memberikannya sebuah pengalaman yang mampu membangun karakter serta perilaku pria kelahiran Sukoharjo 19 Mei 1977 ini, terutama dalam hal yang bermanfaat dalam membangun perusahaan, yakni bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan yang sama. Saat ini Wahyu Sri Handono mendapat amanat untuk menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia Dewan Bali.

Sebelum membangun usaha, Wahyu Sri Handono memutuskan pindah ke Jakarta untuk bekerja, ia kemudian diterima di sebuah perusahaan transportasi dan dipercayakan untuk memegang posisi produksi dan marketing. Pengalamannya dalam bekerja terutama membangun relasi bisnis ia pahami, merupakan salah satu strategi usaha yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena dengan adanya relasi dengan keahlian yang berbeda dapat mendukung berkembangnya sebuah perusahaan.

Dalam ruang lingkup pekerjaan tersebut, secara tidak langsung, ia telah mempelajari sedikit demi sedikit bagaimana membangun jaringan relasi yang luas, memberikan dampak positif dalam perjalanannya mengembangkan usaha bersama istri.

Dari kolaborasi pengalaman bekerja di dua perusahaan sebelumnya, di mana istri yang bekerja di perusahaan event organizer dan ia di bidang transportasi, kemudian digabungkan dengan membangun perusahaan secara mandiri. Diawali dengan fasilitas penyewaan mobil, kemudian seiring berjalannya waktu, demi menjawab dinamika industri pariwisata di Bali, perusahaan kemudian memperluas pergerakan bisnisnya dalam kegiatan pariwisata lain yang dikenal dengan istilah “MICE” yang merupakan kepanjangan dari “Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition

Atas permintaan klien, Global Dewata Enterprise kemudian membuka cabang perusahaan tidak hanya di Permata Arsandi B-19, Jl. Nangka Utara- Denpasar, tapi juga di Jakarta, tepatnya Patria Park Apartement & Office Floor 2506, Jl. D.I Panjaitan Kav. 5-7 Jakarta Timur. Berkat saran dari klien tersebut, Global Dewata Enterprise menjadi lebih dekat dalam merespon dan melayani permintaan klien-klien, khususnya yang ada di Jakarta.

Agar pemetaan perusahaan dapat berjalan dengan jelas, Global Dewata Enterprise membentuk visi sebagai berikut: Membangun dan meningkatkan industri wisata khususnya industri MICE yang berkelanjutan pada peningkatan devisa negara, pemberdayaan SDM yang optimal dan meningkatkan pemerataan kualitas pelayanan di semua cabang yang ada di Indonesia. Dan sesuai dengan misinya, Global Dewata Enterprise berupaya meningkatkan peran serta pelaku bisnis yang terkait dalam menyukseskan program wisata Indonesia, khususnya industri MICE. Serta menjalin kerja sama yang sehat dan dinamis dalam penanganan suatu program wisata.

Di tahun 2020, di tengah kondisi pandemi yang menimbulkan situasi perekonomian yang tidak stabil, Wahyu Sri Handono dan Sulistriani terus berusaha untuk menstabilkan diri dengan tetap berpikir positif. Meski Global Dewata Enterprise telah membatalkan seluruh event yang rencananya akan diselenggarakan hingga akhir tahun, perusahaan yang mempekerjakan 45 orang karyawan ini, tak ingin hilang semangat dan terus mengapresiasi kerja keras para karyawannya yang telah membawa kesuksesan perusahaan. Terutama dalam melayani pelanggan layaknya sejawat yang membutuhkan pendapat.

Hal ini berdasarkan dengan tagline Global Dewata Enterprise yang berbunyi “The Only Solution You Need” yang bermakna bahwa satu-satunya solusi terbaik pelanggan butuhkan, semua ada di Global Dewata. Wahyu Sri Handono dan Sulistriani pun tidak sembarang untuk memilih tagline tersebut, setelah bekal pengalaman mereka bekerja di beberapa perusahaan. Bagi mereka, karena pelangganlah kelangsungan perjalanan PT Global Dewata Internusa bertahan hingga berusia 20 tahun. Dan kedepannya, diharapkan terus menjalin hubungan yang berkesinambungan, jauh bermakna dari sekadar transaksi bisnis semata.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!