Memaksimalkan Kualitas Properti Layak Huni, Bukan Sekedar Kuantitas
Berawal dari serba serbi pekerja lapangan yang sudah merasakan getirnya konsekuensi dalam bidang yang ia tekuni di Teknik Arsitekur, I Gusti Ngurah Rai Ari Aditya akhirnya sampai di pencapaian pada kursi pimpinan dari perusahaan yang ia rintis “Adi Loka Property”. Ia pun berucap “Kalau mau posisi atas, wajib harus dari bawah, apalagi bidang saya ini, separuh pekerjaan kami, integritasnya harus ada di lapangan”.
Tamat dari Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Udayana, Bapak Gusti bekerja sebagai arsitek di sebuah perusahaan consultant dan ia dipercaya untuk menghandle proyekproyek yang tak sederhana, yang menuntutnya harus eksekusi secara langsung di lapangan. Selain memang sudah bagian dari mekanisme pekerjaan, pria kelahiran Badung 29 Mei 1974 ini, mengungkapkan memang lebih suka ada di proyek, melihat hasil karyanya lebih nyata. Berjalannya waktu dan pengalaman, ia pun tertarik untuk beralih sebagai wiraswasta, agar tak terbatas mengembangkan ide-ide kreatifnya.
Sebelum sampai di tahap tersebut, Bapak Gusti masih terkenang saat masa-masanya ia masih berstatus sebagai mahasiswa. Dengan kisah yang terkesan agak radikal, ia dan rekanrekannya mendapatkan banyak tugas, yang membuat mereka tak ada waktu untuk tidur malam alias begadang. Saat semester I dan II, tak sedikit yang akhirnya jatuh sakit karena tak kuat dengan tekanan tugas demi tugas yang diberikan. Sampai di tahap wisuda, akhirnya hanya 25% yang melanjutkan di bidang yang sama, sisanya memilih mengubah kiblatnya.
Mungkin kala itu, Bapak Gusti belum paham betul tujuan didikan yang ia dapatkan dari, tapi kini secara mental sangat penting bekal tersebut memasuki dunia kerja, apalagi dirinya pun merambah mendirikan perusahaan menyandang nama “Adi Loka Property”. Perusahaan yang beralamat di Jl. Raya Abianbase No. 101, Mengwi, Badung ini, fokus pada project developer dan kontraktor yang menyebar di bebeapa lokasi di daerah.
Tentu perusahaan serupa dengan Adi Loka Ptoperty tidak segelintir, namun Bapak Gusti tak mau ambil pusing dengan mengianggap mereka sebagai rival, justru rekanan untuk saling bertukar informasi dan menambah relasi. Istimewanya di masa pandemi ini, beberapa proyek klien dari luar Bali masih berjalan. Saat pemilik dari properti lakkan banting harga, disanalah kesempatan mereka yang memiliki dana lebih untuk berinvestasi di Bali. Tak hanya klien menengah ke atas, tahun 2020 klien menengah kebawah juga bereaksi tinggi untuk memenuhi kebutuhan perumahan melalui jalan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Kondisi ini sangat disyukuri Bapak Gusti karena perusahaannya masih tetap bisa menjual dan cukup produktif di masa pandemi.
Di era new normal, Bapak Gusti tengah menggarap proyek perumahan eksklusif yang lebih menitikberatkan pada ramah lingkungan dan memisahkan masyarakat dari sumber polutan. Idealisnya sebagai pelaku di bisnis ini pun diuji, agar tak hanya sekedar mengejar provit, tapi lebih memberikan contoh yang baik, bagi rekan-rekan lainnya di bisnis ini.
Banyak yang mengatakan bahwa harga properti di Adi Loka Property, di atas ratarata. Bapak Gusti menanggapi hal tersebut, dengan penjelasan bahwa harga tersebut sesuai dengan ciri khas dari Adi Loka Property yang memaksimalkan kualitas terbaik meliputi furniture, komposisi dan desain bangunan, jadi bukan hanya mengejar kuantitas saja. Bapak Gusti pun menambahkan, dalam target pasar ini, memang mayoritasnya menggenjot segmen masyarakat kelas menengah ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan ekonomi yang semakin merata dan membaik kedepannya, property yang ramah lingkungan dan layak huni semakin luas dimiliki oleh warga Bali.