Melampaui Harapan Perjalanan Inspiratif Ferdi dalam Arsitektur & Wirausaha

Ferdi merantau ke Bali pada tahun 2004 setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Pria asal Bojonegoro ini, kemudian melanjutkan pendidikannya di Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Warmadewa. Di Bali, Ferdi harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan menghadapi tantangan hidup yang berbeda. Dengan keahlian sebagai anak tukang kayu, Ferdi memanfaatkannya untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, hingga harus berpindah-pindah tempat tinggal, Ferdi tidak pernah kehilangan semangatnya dalam mengejar pendidikan. Ia menghabiskan enam tahun dalam masa pendidikan yang penuh dengan tantangan dan perjuangan.

Ferdi bekerja sebagai kuli sambil kuliah di teknik arsitektur. Ia bekerja keras dalam posisi tersebut, sampai terungkap saat bosnya melihat kaos yang dikenakan oleh Ferdi, yang mencantumkan logo kampus dan jurusannya. Setelah mengetahui basisnya, ia ditawarkan posisi yang sesuai dengan jurusannya dan diberikan fasilitas motor. Awalnya, Ferdi tak masalah menjalani kuliah sambil bekerja, namun beban kerja di proyek semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Akhirnya, diputuskan untuk berhenti bekerja dan fokus menyelesaikan kuliahnya. Dengan pengalamannya di lapangan, Ferdi mampu menyelesaikan tugas akhirnya dengan relatif mudah. Bahkan, dosennya menawarkan untuk memberikan nilai yang diinginkan oleh Ferdi, mengingat pengetahuan dan pengalaman praktis yang dimilikinya.

Setelah tamat, Ferdi bekerja di beberapa perusahaan kontraktor, kemudian memutuskan menjadi pekerja lepas. Ia berhasil menyelesaikan beberapa proyek rumit bersama timnya, bahkan pemilik proyek tidak pernah menyangka bahwa Ferdi akan sukses menyelesaikannya. Namun, yang paling mengesankan adalah ketika dirinya mengeluarkan ide-ide kreatifnya dalam proyek De Moksha Eco Friendly Boutique Resort. Setelah melihat hasil desainnya, sang pemilik, yang merupakan asal India dan Belanda, sangat antusias menunggu hasil akhirnya. Dan benar saja, setelah proyek selesai, bukan hanya mereka yang puas, tetapi juga resort ini menjadi populer dikunjungi oleh banyak orang.

Karier Ferdi dalam bidang arsitektur semakin diakui, bahkan ia pernah diajak untuk bergabung dengan perusahaan milik temannya sebagai teknis proyek. Namun, setelah melewati beberapa waktu, Ferdi merasa bahwa saatnya baginya untuk merintis usahanya sendiri. Dengan keahlian dan pengalamannya yang terus berkembang, Ferdi memutuskan untuk mendirikan bisnis konstruksi sendiri yang diberi nama De Wood Dewata, bisnis konstruksi yang berlokasi Jl. Cempaka, Perum Cempaka Mas, Blok K2 No.24, Dalung, Badung, tersebut melayani jasa desain arsitektur, interior, furnitur, kontraktor dan renovasi. Telah sukses mendapatkan kepercayaan dari berbagai klien, termasuk pemilik proyek yang telah bekerja sama dengannya sebelumnya. Ferdi dan timnya bekerja dengan penuh dedikasi untuk menghasilkan proyek-proyek yang unik, berkualitas, dan sesuai dengan keinginan klien. Mereka juga memberikan perhatian khusus pada aspek keberlanjutan dan efisiensi energi dalam setiap proyek yang mereka kerjakan.

Di tengah pandemi Covid-19, Ferdi memiliki keberanian untuk membuka De Nyangkruk Café, dalam mengimbangi proyek yang sempat sepi. Meskipun banyak yang mencemooh keputusannya karena membuka usaha kuliner di tengah krisis, Ferdi berpendapat bahwa diam diri tanpa tahu kapan pandemi berakhir hanya akan semakin menjerumuskannya ke dalam keterpurukan. Dengan memiliki aset yang masih ada, ia memutuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir dan mempelajari bisnis kuliner yang ingin ia jalankan. Meskipun latar belakang taka da sangkut paut dengan kuliner, ia tidak ingin membatasi dirinya dan mulai belajar memasak. Seiring berjalannya waktu, Ferdi berhasil mempekerjakan sembilan orang karyawan dan berhasil melewati masa pandemi tanpa tangan hampa.

Keinginannya untuk mempelajari hal baru, membuktikan bahwa Ferdi dapat menemukan cara untuk menciptakan peluang dan mengatasi rintangan yang ada. Dengan tekad, kerja keras menghadai situasi tak terduga, Ferdi berhasil melewati masa pandemi dengan sukses, bahkan mempekerjakan karyawan dan menciptakan lapangan kerja. Hal ini mengajarkan bahwa dalam menjalani perjalanan hidup, kita harus memiliki keberanian, kreativitas, dan semangat pantang menyerah, siapa yang mengira akan menemukan bakat terpendam di luar pengetahuan dasar yang dimiliki melalui eksplorasi diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!