Limbah Minyak Jelantah Disulap menjadi Bio Diesel sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Lingkungan ala Ajus Rai dan Yunia
Menjaga kelestarian lingkungan merupakan salah satu kewajiban seluruh umat manusia di dunia. Di zaman modern saat ini, maraknya aksi perusakan lingkungan yang terjadi akibat kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan terutama pembuangan limbah minyak jelantah tidak pada tempatnya. Hal ini membuat seorang Rai Bagus Mahaputra pengusaha asal Kesiman Denpasar memulai bisnis yang diberi nama Sinar Bumi Menghijau yang bergerak di bidang pengolahan minyak jelantah untuk diubah menjadi bio diesel. Bersama dengan istri tercinta Yunia, keduanya kini bergerak bersama untuk menjadi garda terdepan dalam pengolahan limbah minyak jelantah dengan modal Rp5000,-/kg, kemudian membeli limbah minyak jelantah dari masyarakat dan diolah kembali menjadi minyak ramah lingkungan.
Bisnis ini berdiri berawal dari kecintaan Yunia dalam dunia kuliner dan hobi memasak. Di mana rasa penasarannya tergelitik saat membuang minyak di wastafel kemudian mulai menelusuri jejak pembuangan minyak yang kini membawanya pada sebuah ide bisnis pengolahan limbah minyak jelantah tidak hanya mengolah tetapi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Bersama suami yang akrab disapa Ajus Rai ini, mereka merintis bisnis berbekal dari pengalaman bisnis bertahun-tahun lewat berbagai pengalaman khususnya di bidang marketing.
Mengelola dan mengembangkan bisnis yang bergerak di bidang lingkungan ini tidak terlepas dari peran keluarga dan kerabat dekat keduanya. Berangkat dari latar belakang berbeda tidak membuat keduanya merasa kesulitan untuk menyatukan visi dan misi. Ajus Rai dan Yunia semakin kompak dalam menjalankan bisnis dan membangun keluarga yang berjalan dengan harmonis hingga kini. Memiliki keluarga dengan latar belakang pariwisata dan PNS, tidak menyurutkan semangat Ajus Rai untuk merambah ke bidang bisnis. Meskipun tidak terlahir dengan darah bisnis yang mengalir dalam keluarga, naluri bisnis Ajus Rai mulai terbentuk saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika memasuki masa remaja, Ajus Rai mulai merambah ke bidang otomotif yang menjadi passion-nya sejak dini lalu mencoba peruntungan dengan membuka bengkel motor dan jual beli mobil.
Berbeda dengan sang istri, Yunia terlahir dari keluarga sederhana di mana ia memiliki seorang ibu yang kerap mengajaknya berkeliling rumah menjadi sales panci dan menghidupi keluarga yang terdiri atas ayah dan empat orang anak. Di sini naluri bisnis Yunia mulai ditempa. Berkat dukungan sang ibu, Yunia kini memiliki modal yang kuat untuk terjun ke dunia entrepreneur khususnya di bidang marketing. Saat dewasa, Yunia semakin mengasah keahliannya di bidang marketing lewat berbagai pengalaman menjadi SPG di sejumlah tempat hingga bertemu tambatan hati yaitu Ajus Rai dan memutuskan untuk menikah.
Perjalanan hidup Ajus Rai dan Yunia yang kini dikaruniai tiga orang anak berjalan beriringan dengan kemajuan pesat di setiap bisnis yang mereka jalani. Sinar Bumi Menghijau menjadi inspirasi bagi masyarakat. Pria yang kini bergerak di bidang properti ini berhasil mengembangkan Sinar Bumi Menghijau tidak hanya bergerak dalam bidang bisnis saja, tetapi juga mengedukasi masyarakat luas tentang bahaya pembuangan limbah minyak jelantah tidak pada tempatnya. Bersama Yunia, keduanya aktif memberikan penyuluhan ke masyarakat dan membuat sebuah program untuk sekolah dasar, di mana hasil dari penjualan limbah minyak jelantah ini turut berkontribusi bagi kegiatan sekolah. Selain itu, Yunia selaku negosiator dalam bisnis ini telah menjalin kerja sama dengan pihak luar untuk bersama-sama mengembangkan usaha pengolahan limbah minyak jelantah melalui para eksportir yang lebih berpengalaman untuk mewujudkan cita-cita mereka menjaga bumi tetap terjaga kelestariannya lewat aksi sosial yang kini menjadi peluang usaha.
Harapan besar Ajus Rai dan Yunia terhadap Bali ke depannya agar pariwisata Bali kini kembali pulih pasca pandemi, di mana kini Bali mulai merangkak dan mulai bangkit kembali. Ajus Rai berpesan agar budaya Bali jangan sampai luntur di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi di zaman modern seperti saat ini. Berbagai ragam budaya Bali yang khas tidak tergerus oleh budaya luar, di mana hal tersebut yang menjadikan Bali begitu dikenal di seluruh dunia.