Lestarikan Kopi Mandailing melalui Mandailing Estate Coffee
Anita Taylor, seorang pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan kopi, yang awalnya berlatar belakang disiplin ilmu bahasa asing memutuskan untuk mendirikan PT Mandailing Coffee Prima pada tahun 1999 lalu mutasi ke Bali pada tahun 2007, sebuah usaha yang bergerak di bidang coffee trading yang beralamat di Sunset Permai #3 Block E, Jl. Sunset Road, Seminyak, Kuta dan juga memiliki perkebunan sendiri.
Anita Taylor lahir di Kisaran, Sumatera Utara, namun dibesarkan di Padang, Sumatra Barat. Ia memiliki perkebunan kopi di Mandailing Natal yang merupakan daerah dataran tinggi di Provinsi Sumatera Utara, yang telah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi premium dunia sejak abad ke-17. Anita Taylor kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang bernama PT Mandailing Coffee Prima dengan brand “Mandailing Estate Coffee”, sesuai dengan asal muasal biji kopi tersebut berasal, sekaligus sebagai tantangan awal merintis usaha, mulai dari budidaya kopi & pengolahan green bean, proses produksi hingga pemasaran.
Anita Taylor menjaga kualitas kopi yang disajikan, sejak masih di perkebunan oleh kombinasi halus dari tanah vulkanik yang hanya ditemukan di daerah Mandailing dan iklim hutan yang lembab. Sehingga memiliki ciri khas cupping yang unik, menghasilkan biji kopi dengan sedikit rasa spicy. Dari yang awalnya kopi ini sempat dikira sudah punah, Anita Taylor pun mampu menghidupkan kembali perkebunana kopi Mandailing dengan babak baru, menghasilkan berbagai varian kopi, meliputi wild kopi luwak pure, wild kopi luwak aged monsoon, dan kopi luwak blend. Penyediaannya pun terdiri dalam biji utuh, gilingan kasar, drip filter dan gilingan espresso. Kopi-kopi tersebut siap dipasarkan di beberapa daerah di Indonesia yaitu Bali, Jakarta, Lombok, Manado, Papua, café dan coffee shop, art shop dan pusat perbelanjaan seperti Duty Free, Plaza Bali Duty Free, St. Regis Hotel, Intercon Hotel, Grand Lucky, Foodhall, Foodmart, Transmart Carrefour, Pepito, Hypermart dan lain-lain.
Kesuksesan Anita Taylor menghidupkan kembali perkebunan pada 20 tahun lalu, tak hanya menawarkan kopi dari daerah asalnya, ia juga berupaya menjawab keinginan customer untuk menyeruput kopi dari berbagai kota di nusantara. Keeksisannya sampai di masa pandemi pun mengundang oknum yang menjual kopi dengan merek dan tampilan yang hampir sama dengan Mandailing Estate Coffee. Ia pribadi tak mau terlalu ambil pusing, karena mereka yang sudah kenal betul bagaimana rasa kopi asal Mandailing, pasti bisa membedakan mana yang original dan tiruan.
Demi perkebunan yang terus meregenerasi, Anita Taylor telah menanam lebih dari 1000 pohon Cedar Sumatera asli di perkebunan dan telah membuat cadangan 90 hektar untuk kesejahteraan fauna dan flora perkebunan. Pada akhirnya, semua praktik ini bertujuan untuk memastikan kopi dengan kualitas tinggi, tetap berkelanjutan, sambil melestarikan lingkungan. Karena Anita Taylor meyakini, bila segala sesuatunya berjalan secara seimbang, alam pun akan mempercayakan kita dan memberikan manfaatnya sungguh luar biasa kepada manusia. Mandailing Estate Coffee, experience coffee excellent.