Langkah Milenial Berbisnis, Kayu Pemasaran Digital Jadi Andalan
Sebagai material konstruksi bangunan ataupun furnitur, kayu masih sangat diminati dan kerap digunakan. Walaupun di masa kini banyak bahan alternatif pengganti kayu dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Sebut saja baja, besi, plastik dan lain sebagainya. Lantaran kayu dinilai memiliki berbagai keunggulan yang tidak dapat ditemukan pada bahan baku lainnya. Peluang usaha menjanjikan dari penjualan kayu ini tidak disia-siakan oleh pengusaha muda bernama I Ketut Wawan Samita Utama dengan mengibarkan bendera UD Panil Indah.
Salah satu modal yang paling dibutuhkan oleh seorang pengusaha adalah kemampuan untuk mencari peluang bisnis. Pengusaha haruslah cermat dalam melihat barang atau jasa yang sedang dibutuhkan di masyarakat. Seperti halnya Wawan Utama yang sigap menggarap usaha penjualan kayu. Menurut pria kelahiran Badung, Maret 1993 ini, bisnis kayu memiliki prospek cemerlang dalam jangka panjang karena keberadaan kayu masih sangat dibutuhkan hingga saat ini.
Tidak banyak anak muda yang berani melirik usaha seperti yang dilakoni Wawan Utama. Bisnis ini dianggap memerlukan modal besar serta harus memiliki modal pengetahuan yang luas tentang perkayuan. Menurut Wawan Utama, tidak sepenuhnya benar demikian. Tidak ada persiapan khusus untuk memulai bisnis tersebut. Ia tidak perlu lagi memperkenalkan produk yang dijual karena hampir sebagian besar orang sudah tahu kegunaan kayu. Tinggal mencari supplier yang cocok dan menawarkan kepada target market yang sudah ditentukan. Perkara modal, bisa disiasati dengan menjadi reseller terlebih dahulu sehingga tidak perlu menimbun stok. “Jika kita sudah memiliki tekad yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan, tantangan apa pun tidak akan membatasi langkah untuk meraih kesuksesan,” ujar Wawan Utama.
Menebar Manfaat
Selain karena menilai potensi pasar di industri kayu masih cukup tinggi, Wawan Utama memilih menekuni bisnis kayu karena mengikuti jejak ayahnya. Sang ayah juga merupakan pebisnis yang bergelut di bidang yang sama dan sudah memiliki branding usaha yang kuat. Namun tidak serta merta juga Wawan Utama mendirikan usaha sendiri. Sebelumnya ia sempat mencicipi pengalaman kerja sebagai karyawan di perusahaan milik ayahnya. “Pada saat ikut kerja dengan ayah saya, banyak hal yang dapat saya pelajari. Terutama tentang bagaimana menjalin relasi dengan para pelanggan agar mereka selalu kembali berbelanja di tempat kita,” ungkapnya.
Sebelumnya Wawan Utama menjajal beberapa peluang usaha sejak tahun 2013, namun baru di bisnis kayu ini ia merasa menemukan kecocokan. Ia memutuskan mengibarkan bendera usaha sendiri dengan mengusung nama UD Panil Indah. Kata panil merujuk pada jenis pintu berbahan solid, seperti kayu. Wawan Utama berharap usahanya tersebut dapat menjadi sebuah pintu pembuka rejeki. Tidak hanya untuk dirinya saja, melainkan bagi semua orang yang mendapatkan manfaat dari usahanya, baik itu para pelanggan maupun para karyawan yang bernaung di bawah UD Panil Indah. “Pada dasarnya menjadi pengusaha tugasnya menebar manfaat untuk banyak orang. Para konsumen mendapat manfaat dari produk yang kita pasarkan. Di satu sisi juga dapat membuka lapangan kerja di masyarakat, itu juga manfaat dari membangun suatu usaha,” tuturnya.
Sebagai seorang pengusaha dari generasi milenial, Wawan Utama tidak mau ketinggalan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk membantu mengembangkan usahanya. Lewat keahlian dalam teknik pemasaran digital yang dipelajari secara otodidak, Wawan Utama berhasil merambah pasar di seluruh Bali. Segmentasi pasarnya merupakan kalangan pengusaha kontraktor atau pun perseorangan, baik dari masyarakat lokal maupun ekspatriat. Beralamat di Jl. Cokroaminoto No.456 Denpasar, UD Panil Indah menyediakan berbagai jenis kayu seperti jati, bangkirai/balau, merbau, kuku dan kayu ulin. Menurut Wawan Utama, di antara berbagai jenis kayu yang ada, saat ini cukup diminati adalah kayu ulin. Karakter kayu ini yang kokoh dan kuat di segala jenis cuaca membuatnya disukai untuk dijadikan bahan penyusun lantai dek, langit-langit rumah, material pintu hingga tangga.
Sampai saat ini, Wawan Utama tidak menyangka jika usahanya dapat bertumbuh. Dirinya juga bersyukur di era pandemi ini ia mampu mempertahankan eksistensi usahanya. Pria yang merupakan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) wilayah Badung cukup bangga menjadi salah satu pengusaha muda yang memperkenalkan potensi kayu nusantara. Ia berkeinginan ke depannya dapat mewujudkan sebuah supermarket khusus kayu yang nyaman dan luas. Langkah inovatif ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan dari sisi retail dan sukses menggaet target pasar kalangan anak muda.