Lakukan Pendekatan dan Pembinaan Masyarakat dengan Berwirausaha, Bukan Tindakan Refresif
Mencegah timbul tindakan anarkis dan menjaga wilayah tetap kondusif di lingkungan masyarakat sudah menjadi amanat dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai abdi negara. Tak hanya sekuritas dalam demografi, melakukan pendekatan dan mengayomi masyarakat, sebenarnya menjadi hal yang tak kalah fundamental sebagai otoritas keamanan yang kian dicap masyarakat, selalu mengutamakan tindakan refresif dan menyesakkan ruang sipil, dalam penyelesaian masalah.
I Putu Sutarga, pria asli Undisan, Bangli ini, bertindak tegas ingin menghapus prasangka sosial tersebut, terlebih saat dirinya bertugas di kota kelahirannya sendiri. Berdaya juang secara independen yang ia kerahkan ialah membangun jiwa wirausaha dalam dirinya, selain masih aktif sebagai awak militer.
Pendekatan melalui usaha yang bergerak di bidang pakan ternak, menjadi pilihan Sutarga, menyaksikan sebagian besar masyarakatnya yang tak lepas dari pekerjaan sebagai peternak, begitu juga dengan mata pencaharian orang tua. Alumnus SMAN 1 Bangli ini pun, sudah terbiasa beternak sejak usia belia, yakni memelihara sapi dan babi, namun dengan lingkup relasi yang tidak luas. Dari seorang temanlah, ia kemudian mendapat masukan untuk menjadikan usaha beternak lebih menjanjikan.
Memelihara 1.000 ekor ayam menjadi langkah Sutarga berwirausaha sejak tahun 2016. Telur-telur yang ternyata dihasilkan hanya 30 papan telur, masih kurang menutupi kebutuhan warung-warung di desa. Ia pun kembali menambah pasukan 1.000 ayam lagi, sampai akhirnya genap memiliki 5.000 ekor ayam. Demi termasuk menjaga nama institusi sekuritas di tengah kiatnya membangun usaha, Sutarga pun menerapkan manajemen waktunya dan karyawan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Jangan sampai karena usaha yang kurang terorganisir, kepercayaan menjadi melemah, apalagi merembet sampai mengkaitkaitkan profesinya. Hal tersebut sangat dihindari Sutarga dalam usahanya “UD Ramdy Putra” yang kian berkembang mendistribusikan kebutuhan ternak ke wilayah NTB dan NTT.
Seiring matang pengalamannya soal berbisnis, Sutarga sadar akan pentingnya menjaga komitmen kejujuran dan kepercayaan masyarakat, seperti halnya ikrar yang pernah ia nyatakan dalam pelantikan kariernya di TNI. “Segala hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat itu butuh pendekatan yang mendalam dan memberikan contoh teladan bagi masyarakat secara nyata, tak hanya wacana tertulis”. Ia berafirmasi, melalui bisnis yang dijalankan, tak terbatas dalam motivasi dan membantu kinerja orisinalitas pekerjaan masyarakat desa, tapi juga sekaligus mampu mengembalikan rasa percaya dan aman masyarakat dengan TNI terus berangsur-angsur meningkat. Ia juga menambahkan, menyimak berita baru-baru ini yang melibatkan bagian dari otoritas penegak hukum, diharapkan masyarakat tak langsung menjadikan premis dan membentuk stereotip pada kelompok-kelompok tertentu. Sebagai perwakilan TNI di teritorial kota Bangli, diharapkan memberikan kami kesempatan mengabdikan diri sesuai kapasitas yang berlandaskan hukum untuk mencapai kesejahteraan dan keamanan di masing-masing desa.