Lahir dari Lulusan Sarjana Hukum Sukses Membuka Fakta Bisnis Pest Control
Berawal dari rasa penasaran dan ingin tahu yang besar, Made Winarsa mengawali kisahnya untuk melepaskan pekerjaan sebagai steward di hotel dan memilih membangun usahanya sendiri. Meski tidak banyak tahu soal usaha yang akan ia kerjakan, namun justru rasa penasarannya membawanya ke jalan kesuksesan.
Secara tanpa sengaja, Made Winarsa yang saat itu masih bekerja di sebuah hotel pada posisi steward, tertarik saat melihat pekerja yang melakukan fogging di hotel, khususnya di area restoran, tempat ia bertugas. Menariknya, ia mengakui senang bila petugas fogging datang, karena dapat lebih lama memiliki waktu beristirahat.
Tak hanya memikirkan sebatas kesenangan saja, perhatian Made Winarsa mulai tertuju, bagaimana perusahaan tersebut mendapatkan customer.
Sebagaimana berdasarkan omongan orang lain yang ia dengar, perusahaan tersebut mendapatkan customer dari relasi dan sebagainya. Ia pun semakin penasaran untuk mengetahui dan belajar pest control lebih dalam lagi.
Tak disangka, setelah mengetahui harga sebuah alat semprot, yang menjadi senjata utama dalam usaha pest control sangat mahal. Ia yang mulai tertarik untuk membangun usaha ini, berniat untuk mengurungkan saja niatnya. Namun seiring berjalannya waktu, antusiasnya semakin menjadi, ia terus mencari informasi bagaimana sukses mendirikan usaha tersebut.
Setelah mencari-cari informasi, ia pun menemukan fakta, bahwa di Bali tidak ada supplier penyuplai pestisida hama pemukiman. Ia pun sempat bertanya kepada petugas fogging yang sedang bertugas, bahwa obat tersebut diperoleh di Surabaya. Ia mulai berpikir, untuk membeli obat itu, ia belum berani untuk memperolehnya secara online, karena takut ditipu. Ia yang belum pernah ke Surabaya sebelumnya pun akhirnya berangkat pada tahun 2013.
Sesampai di Surabaya, ia bertemu dengan supplier sekaligus yang membimbingnya dalam berbisnis sampai saat ini. Ia kemudian mendapat job pertamanya, untuk terjun langsung melakukan fogging, namun kebanyakan belum tahu bahwa ia sekaligus pemilik usaha tersebut.
Made Winarsa kemudian melanjutkan proses perizinan perusahaan yang ia bangun. Kemudian membentuk tim marketing, yang tidak jauh dari rekannya yang pernah bekerja di hotel. Selama delapan bulan, perusahaannya sama sekali tidak mendapatkan pekerjaan, hingga harus menggunakan setengah gaji dari bekerja di hotel untuk membiayai kerugian usaha setiap bulannya.
Mengalami situsi tersebut, ia memilih untuk berserah kepada Tuhan, atas nasib selanjutnya. Toh, ia lahir dari seorang pekerja, bukan secara langsung menjadi duduk menjadi seorang pengusaha. Jadi bila terjadi sebuah kegagalan, adalah hal yang biasa.
Sikap berserahnya pun, membangkitkan anugerah Tuhan kepadanya, salah satu hotel di area seminyak menghubungi PT Umas Pestisindo untuk melakukan pest control. Ia tidak pernah lupa, sebelumya hotel tersebut pernah menolak proposalnya begitu saja. Sekejap ia melupakan kejadian itu, dan langsung mempekerjakan enam orang untuk terjun melakukan tugas ke hotel itu yang merupakan hotel dengan manajemen besar, dengan empat bangunan villa yang di-handle oleh PT Umas Pestisindo sampai sekarang ini.
PT Umas Pestisindo semakin dipandang memiliki tanggung jawab dalam menunaikan pekerjaannya. Dua tahun kemudian, perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Raya Muding, Kerobokan ini, kemudian memiliki cabang pertama di Jl. Raya Uluwatu No 87, Jimbaran dan membuka cabang selanjutnya di Gianyar, Jl. Raya Sila karang, Ubud, Bali.
Sempat Merasakan Ketidakadilan
Tidak ingin kalah bersaing dengan saudaranya yang sukses berbisnis padahal memiliki latar belakang pendidikan yang sama, hal ini menjadi pendorong pria lulusan sarjana hukum ini, bekerja sebagai tukang cuci piring, untuk mulai bangkit dan berbisnis. Ia menyatakan sempat merasa hidup ini tidak adil, dan mengalami tekanan batin.
Namun ia tidak mau pikiran negatif menguasai hidupnya. Ia terus optimis, bahwa sukses itu hak semua orang. Meski jauh sebelum kesuksesan PT Umas Pestisindo, ia juga pernah bekerja keras memiliki beberapa bisnis, namun harus ia ikhlaskan kegagalannya.
Hal itu pun sukses ia buktikan, dengan ke eksisan PT Umas Pestisindo Pratama yang kemudian dibukanya cabang di Surabaya tepatnya di Jl. Royal Park Resident R26 , Gunung Anyar, Surabaya.