Labirin Ilalang Bukit Belong, Pesona Alam Desa Gunaksa, Klungkung
SEMARAPURA – Berjalan di antara rumput ilalang setinggi pinggang memberi kesan tersendiri.
Agak susah memang ketika harus berjalan sambil mengibas helai-helai ilalang.
Namun ketika seorang teman yang berada di sudut lain membidik Anda dengan kameranya, hasil fotonya ibarat berada dalam negeri dongeng.
Lokasi bukit ini berada di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Akses mencapai tempat ini pun mudah. Lokasinya dekat dengan daerah perkotaan.
Bukit Belong bisa diakses menggunakan jalur Jalan Raya Gunaksa, kemudian berbelok melewati jalan yang lebih kecil.
Dari jalan raya pun, sesungguhnya Anda bisa melihat bukit tersebut berada di arah utara. Ciri khasnya adalah bukit dengan rumput ilalang berwarna hijau.
Agar bisa menikmati keindahan bukit ini, pengelola mengenakan biaya Rp 5 ribu per orang.
Dengan harga itu, Anda pun bisa bermain sepuasnya di bukit ini. Bukit ini tidaklah terlalu tinggi.
Hanya dalam hitungan menit saja, Anda sudah bisa menginjakkan kaki ke puncak.
Namun Tribun Bali menyarankan untuk mendaki bukit secara perlahan saja, sebab sebelum mencapai puncak, ada banyak spot foto menarik yang sayang jika terlewat begitu saja.
Anda pun tidak perlu takut terjebak dalam labirin ilalang saat mendaki.
Pengelola sudah membersihkan jalur yang aman untuk Anda lewati.
Tinggi ilalang pun sesungguhnya tidak seberapa. Paling tinggi hanya sepadan pinggang orang dewasa.
Suasana di Bukit Belong relatif sejuk, bahkan di siang hari.
Angin sering bertiup, menyebabkan gesekan pada ilalang dan menghasilkan bunyi desisan yang menenangkan hati.
Meskipun tidak terlalu banyak, bukit ini juga ditumbuhi pohon perindang.
Di bawah pohon ini, Anda bisa bersantai sejenak sambil makan atau pun berbaring.
Membaca buku atau bermain gitar pun cukup asyik dilakukan di atas bukit itu.
Selain menikmati serunya berjalan di antara ilalang dan bersantai di bawah pohon, pemandangan dari ketinggian bukit tidak boleh dilewatkan.
Dari atas bukit, Anda bisa melihat hamparan sawah, pemukiman penduduk, hingga laut dan pulau di seberangnya.
Area persawahan di Desa Gunaksa ini cukup unik jika dilihat dari atas.
Sawah terbagi atas petak-petak kecil yang disekat oleh rumput gajah. Di antara sawah, mengalir air subak.
Sementara di bagian Timur, terdapat bukit lain yang menurut warga setempat disebut Bukit Buluh.
Konon di Bukit Buluh terdapat lima pura dan kawasan suci.
Berbeda dari Bukit Belong, tumbuhan di Bukit Buluh terlihat lebih lebat. Banyak pohon perindang di sana.
Selain itu, jika kita menuju ke sisi belakang Bukit Belong, akan tampak pemandangan bukit lainnya.
Daerah sekitar Desa Gunaksa, Klungkung nampaknya memang wilayah yang diapit oleh perbukitan.
“Makanya tidak salah jika Klungkung disebut bumi serombotan. Selain karena memiliki makanan khas sayur serombotan, perumpamaan itu juga memiliki arti. Dalam serombot itu terdapat berbagai macam sayur yang diaduk menjadi satu. Sama seperti halnya Kabupaten Klungkung yang memiliki beraneka macam latar alam. Ada bukit, pemukiman, sawah, sungai, laut, dan sebagainya,” ungkap Nyoman, seorang warga yang juga mendaki Bukit Belong.