KUNCI KESUKSESAN BISNIS BERSAMA Saling Melengkapi, Komunikasi dan Transparansi
Dalam dunia pendidikan, terutama di jurusan Teknik Arsitektur, mahasiswa sering dihadapkan pada tugas-tugas yang menuntut kerja sama dalam bentuk kelompok. Ini bukan hanya sekadar tugas akademis, tetapi juga kesempatan untuk membangun keterampilan kerja sama dan kolaborasi, yang berguna untuk membangun karier di masa depan khususnya di bidang ini. Mencari rekan kelompok pun tak bisa hanya mencari yang pintar saja, tetapi juga memiliki keterpaduan dalam menyelesaikan tugas adalah langkah yang sangat penting. Mungkin bisa saja dari tugas kelompok tersebut, muncul lebih dari sekadar kerja sama akademis, tapi juga berbagai visi misi dalam mengejar impian bersama.
Begitulah awal kisah perkenalan Wayan Muliana dan Adit Oka Pratama. Dimulai ketika mereka menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Udayana. Ditambah mereka sama-sama berasal dari Kota Gianyar. Setelah menyelesaikan kuliahnya, keduanya memutuskan untuk mengikuti jalur masing-masing. Wayan Muliana mengawali kariernya dengan terlibat dalam proyekproyek dosen di perguruan tinggi, kemudian bekerja di bekerja di perusahaan konsultan, hingga membawanya ke perusahaan kontraktor ternama di Bali yaitu Tunas Jaya Sanur. Namun, Wayan Muliana akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut pada tahun 2018. Baginya, perusahaan hanyalah tempat untuk belajar, bukan tempat untuk membangun karier yang profesional. Keputusannya untuk meraih kemandirian dan mencari proyek-proyek sendiri menjadi langkah yang diambil setelah ia mengumpulkan pengalaman dan pengetahun berharga dari berbagai perusahaan.
Adit sendiri memilih untuk melanjutkan ke jenjang S2 Teknik Arsitektur, sembari mengerjakan proyek bersama Wayan Muliana dan mulai membentuk Donjake Studio pada tahun 2019. Proyek-proyek yang mereka garap di antaranya proyek hotel yang memakan waktu cukup lama dan pembangunan pool bar. Proyek-proyek yang mereka kerjakan ada yang dilakukan secara mandiri, ada pula yang join dengan rekan lain. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda, proyek-proyek yang masih berjalan ada yang sempat mengalami kendala, di samping itu mengalami kesulitan mencari proyek, baik untuk berkolaborasi dengan mitra bisnis lain. Pada tahun 2022, Wayan Muliana dan Adit mulai memutuskan untuk mencari jalur masingmasing, tetapi tepat terbuka untuk bekerja sama jika ada proyek yang cocok. Akhirnya dengan semangat pantang menyerah, mereka mendapatkan tawaran proyek di kawasan wisata, Canggu dan Karangasem. Hal ini mebawa semangat baru bagi Wayan Muliana dan Adit, untuk terus berinovasi dalam ide-ide desain, untuk menyediakan beragam pilihan desain kepada klien dan memprioritaskan kepuasan klien dalam setiap proyek yang mereka kerjakan.
Dalam perjalanan membangun bisnis bersama, Wayan Muliana dan Adit sangat berusaha untuk saling melengkapi satu sama lain. Mereka sadar bahwa apa yang kurang dimiliki oleh satu pihak dapat diisi oleh pihak lain dan sebaliknya. Selain itu, kunci kesuksesan dalam kerja sama ini adalah komunikasi yang lancar dan saling terbuka, terutama dalam hal keuangan. Wayan Muliana menggarisbawahi pentingnya memiliki data yang jelas, baik itu terkait dengan keuntungan maupun kerugian. Mereka selalu berpegang pada prinsip bahwa data yang transparan akan menjadi landasan yang kuat dalam pengambilan keputusan. Contoh konkretnya, jika salah satu dari mereka menghadapi kendala seperti acara keluarga atau alasan pribadi lainnya yang menghalangi mereka dalam menjalankan proyek, mereka selalu membuat persentase yang jelas tentang bagaimana tugas dan tanggung jawab akan dibagi. Ini adalah bentuk kesepakatan yang memungkinkan mereka untuk terus berkembang bersama sebagai generasi muda. Dengan kerja sama yang kuat dan pendekatan yang terstruktur, mereka yakin bahwa bisnis mereka akan terus berkembang.