Kuliner Klasik Tak Mau Kalah Viral, Hadir dengan Daging Samsam yang Lembut nan Gurih

Sudah menjadi warisan dari garis keturunan kakek, Made Arnaya pun turut terlibat dalam bidang pekerjaan yang tak jauh-jauh berkaitan dengan hewan babi. Orang tua dahulu memiliki usaha warung nasi babi guling, kini tiba giliran dirinya bersama istri untuk berdagang, namun dengan tampilan yang berbeda yakni mengangkat “Babi Guling Samsam Ganas” sebagai daya tarik baru dan tengah viral, dari kuliner nasi samsam guling.

Made Arnaya

Seiring trennya media sosial menjadi ajang untuk berpromosi berbagai usaha yang semakin strategis, saat itu pula para pemiliki bisnis, khususnya kuliner semakin kreatif untuk menawarkan menu yang berbeda, atau mengikuti yang tengah viral. Dari sekian menu nusantara, salah satunya saat ini yang tengah ramai digandrungi ialah Babi Guling Samsam Ganas. Sebenarnya bagian dari struktur daging babi bukanlah hal baru, hanya saja berbeda dari cara penyajian nasi babi guling yang pada umumnya. Kali ini para ahlinya, mengguling bagian perut dan kulit babi yang sudah digulung yang lengkap dengan bumbunya, sehingga memiliki tekstur lebih lembut dan tidak memiliki tulang.

Sebelum ikut mengangkat daging samsam, pria yang tergabung dalam PPGSB (Paguyuban Pedagang Guling Samsam Se-Bali) ini, sudah terjun terlibat dalam usaha orang tua, sejak kelas VI SD. Bayangkan di usia belia, ia sudah mahir menyetir mobil ke Payangan, Gianyar untuk menangkap babi. Bertambahnya usia, ia bertransisi sebagai tukang potong dan berjualan, kakaknya berjualan daging babi dan adik menangkap babi. Segala tindak tanduk orang tua yang selalu berorietasi pada pekerjaan tersebut, membuatnya kian terpanggil untuk bekerja dan menghasilkan uang, dibandingkan bersekolah. Made Arnaya pun mengakui ia hanya sampai di bangku SD, kemudian terus asyik bekerja, baik itu urusan warung maupun beternak sapi milik orang tua.

Made Arnaya bersama Istri dan Staff

Fase menikah, Made Arnaya dan istri, Ni Ketut Sulasih, sempat menggarap beberapa usaha, dari berjualan janur, kelapa, nasi campur, karena semuanya gagal, akhirnya ujung-ujungnya kembali ke daging babi juga. Namun awalnya mereka hanya supplier daging babi saja yang sebelum pandemi mengirim ke agen 3-4 kg/hari. Terimbas pandemi yang tak terkendali, rantai pemasokan pun terkikis, mendorong Made Arnaya dan istri harus segera reaktif mencari solusi dengan berjualan nasi be genyol (daging serta kulit babi yang mengandung banyak lemak) yang sempat tren sebelum pandemi. Tak cukup sampai di sana, mereka mulai merambah babi guling samsam ganas, tapi saat itu hanya dijual dua kali seminggu, karena belum seeksis tahun 2022 ini. Bercelotehlah salah satu pelanggan mereka, agar samsam ganas dijual setiap hari. Semenjak itulah, samsam ganas tak lagi jadi pendamping, justru menjadi topik utama dalam bisnis kuliner mereka.

Meski dengan tampilan yang sedikit berbeda, ”Samsam Ganas Pan Aplus” yang berlokasi di Jl. Saliya No.30, Sangeh, Abiansemal, Badung, ini masih mempertahankan resep bumbu rajang/base genep turun temurun. Rasa tersebut pun tak lekang oleh waktu dan masih diminati lintas generasi. Terbukti di hari biasa, Samsam Ganas Pan Aplus bisa menghabiskan samsam mencapai 50 kg dan untuk akhir pekan ataupun hari libur, mereka harus melibatkan anak-anak untuk membantu, selain mempekerjakan 11 orang karyawan. Hal itu dipahami keduanya, sudah menjadi konsekuensi sebagai pemilik bisnis bisnis kuliner yang semakin digandrungi, harus ada yang dikorbankan. Tapi Made Arnaya dan Ketut Sulasih berupaya mencari waktu di sela-sela aktivitas padat usaha, untuk mengajak seluruh karyawan dan keluarga, outing bersama sebagai wujud apresiasi atas kerja keras mereka sampai saat ini, juga diharapkan bisa memberikan semangat baru, kekompakan dan keharmonisan karyawan di Samsam Ganas Pan Aplus.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!