Kualitas sebagai Investasi Gayatri Bakery dalam Persaingan Masa Depan

Meski sempat menimbulkan kemarahan orang tua, karena pilihan Gayatri Anggita yang normalnya bekerja di perbankan sesuai dengan latar belakang pendidikannya, memilih untuk berjualan kue. Namun ternyata pilihannya tersebut tidak begitu jauh dari warisan keluarganya. Ayahnya pernah memiliki usaha penggilingan tepung, sedangkan ibunya memiliki keahlian dalam membuat kue basah. Dari kecil, Gayatri pun telah terbiasa membantu ibunya dalam berjualan kue, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Pelan tapi pasti melalui ketekunan dan kejujuran, ibu Gayatri berhasil mengembangkan usaha mereka dari sekadar berjualan kue keliling kampung, mulai menerima pesanan kue bolu saat Gayatri duduk di bangku SMA, yang membawa kesuksesan bagi Gayatri dan adiknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Gayatri Anggita

Setelah Gayatri tamat kuliah, ia dengan penuh semangat mengembangkan usaha ibunya dengan membuka cabang di Jl. Waturenggong, Denpasar. Berjalannya waktu, ia mendapati kata-kata masyarakat yang menganggap harga kue mereka terlalu tinggi. Gayatri pun menyadari bahwa produk mereka tidak sesuai dengan pasar yang ada di Denpasar. Setelah 5 tahun, ia memutuskan untuk menghentikan cabang di Denpasar. Tidak menyerah pada kegagalan, ia kemudian memilih untuk membuka cabang di Klungkung, tepatnya di Jl. Gajah Mada, Semarapura Kelod Kangin, Klungkung. Dan ternyata keputusan tersebut memberikan hasil yang menggembirakan. Meskipun berada di lokasi yang berbeda, Gayatri masih memiliki pelanggan setia dari Denpasar yang sengaja datang ke Klungkung. Untuk meningkatkan efisiensi dalam melayani pelanggan Kualitas sebagai Investasi Gayatri Bakery dalam Persaingan Masa Depan Gayatri Anggita Owner Gayatri Bakery dan dalam hal produksi, Gayatri kemudian merekrut karyawan dengan memprioritaskan orang-orang yang tinggal di lingkungan kerabat atau dekat dengan tempat tinggalnya.

Gayatri Bakery, toko kue yang dikenal dengan kualitas kuenya bersih fresh, dan memiliki rasa yang istimewa, semakin memperluas sayapnya di pasar. Gayatri sendiri mengungkapkan, bahwa salah satu rahasia kesuksesan kue-kue mereka adalah penggunaan tepung impor dalam produksi kuenya. Meskipun menggunakan bahan impor, Gayatri tetap berupaya memberikan harga yang terjangkau bagi pelanggan. Hal ini menunjukkan kesadaran dan komitmen Gayatri untuk memastikan bahwa produknya tetap dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun jika terjadi kenaikan harga bahan baku, ia enggan menurunkan standar kualitas kue-kuenya baik dari segi rasa dan kemasan. Ia lebih memilih menaikkan harga produk daripada mengorbankan kualitasnya. Karena didasarkan pada pemahaman bahwa kualitas adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan. Gayatri menyadari bahwa jika standar kualitas produknya menurun, hal ini dapat berdampak negatif pada citra toko mereka dan mengurangi kepercayaan pelanggan. “Saya memilih bersaing pada kualitas, dibandingkan harga”, ucapnya tegas.

Selain itu, Gayatri juga sangat selektif dalam menerima titipan kue dan mengutamakan kepada penitip kue yang menggunakan bahan-bahan kue yang aman, tanpa menggunakan pemanis buatan dan juga memprioritaskan berasal dari masyarakat Bali. Hal ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas lokal, tetapi juga karena kue-kue tersebut seringkali dijadikan sebagai bagian dari banten dalam ritual keagamaan masyarakat Hindu. Keunggulan kuekue Gayatri Bakery pun kini tidak hanya terbatas di pulau Bali, tetapi juga berhasil menarik minat reseller hingga ke pulau-pulau sekitarnya, seperti Nusa Penida dan Nusa Lembongan, dengan pengiriman dilakukan melalui kapal untuk memastikan produk tetap segar dan terjaga kualitasnya saat tiba di tujuan.

Kesuksesan Gayatri Bakery terus mendapatkan pengakuan dari berbagai bisnis retail yang tertarik untuk menjalin kerja sama. Namun, Gayatri masih enggan menerimanya karena masih fokus dengan jumlah pesanan dari Nusa Penida, yang mana terjalin selama 8 tahun dan sudah memiliki 27 reseller toko dengan pesanan yang mencapai ribuan per harinya. Gayatri mengutamakan hubungan yang telah terjalin dengan baik dengan reseller mereka di Nusa Penida dan memastikan bahwa pelayanan dan kualitas produk tetap terjaga dengan baik. Gayatri juga menyadari bahwa potensi untuk ekspansi bisnis lebih lanjut tetap terbuka di masa depan. Ia terus mempertimbangkan opsi untuk memperluas jangkauan pasar mereka, tetapi hanya jika mereka yakin dapat menjaga standar kualitas yang sama tinggi dengan yang mereka miliki saat ini.

Demi menjaga bisnisnya agar tetap berkelanjutan dalam jangka panjang, tak berhenti di perjalanan 12 tahun saja, Gayatri percaya bahwa kunci kesuksesan bisnis adalah bersaing dalam hal kualitas, bukan harga, sehingga dapat meneruskan warisan ini kepada generasi berikutnya, termasuk anak dan cucunya. Gayatri memahami bahwa dengan memprioritaskan kualitas, bisnisnya akan tetap diminati dan dihargai oleh pelanggan di masa mendatang, sejalan melakukan perbaikan pada sistem manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selanjutnya, Gayatri juga memiliki impian untuk membuka toko oleh-oleh di masa depan. Ia telah mulai belajar tentang proses pengemasan dan berencana untuk merangkul UMKM di Klungkung untuk bergabung dalam usahanya. Dengan demikian, Gayatri tidak hanya akan memperluas bisnisnya, tetapi juga akan memberikan dukungan kepada komunitas lokal untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!