Kontribusi Membangun Desa Sebagai Pengusaha hingga Pimpin Badan Usaha Milik Desa

Motivasi untuk terus belajar mengenai wawasan baru mengantarkan I Made Suartana pada peluang menjanjikan di industri jasa konstruksi. Padahal jika ditilik kembali histori karier sebelumnya, ia lebih banyak bergelut di industri pariwisata. Menyeberang ke bidang lain tentu tidak mudah, namun Made Suartana yakin segala disiplin ilmu yang tidak dipahami suatu saat akan dikuasai jika terus mau belajar. Lewat keyakinan itu pula ia tidak hanya berhasil mengembangkan bendera usaha CV Panca Datu yang bergerak di bidang jasa konstruksi, melainkan juga sukses membangun perekonomian desa kelahiran dengan memaksimalkan potensi di desa tersebut.

Tidak banyak orang yang sudah menikmati kesuksesan di perantauan, untuk mau kembali ke daerah asalnya. Apalagi demi membangun dan memajukan desa kelahiran. Seringkali desa dianggap suatu wilayah yang minim peluang kerja dan usaha, sehingga tidak banyak dilirik sebagai tempat membangun suatu industri. Namun pemikiran itu sangat bertentangan dengan prinsip Made Suartana. Menurutnya, desa kelahirannya yaitu Desa Pancasari memiliki potensi yang sangat besar. Bila dimaksimalkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.

Kisah kehidupan Made Suartana dimulai pada tahun 1975, ketika ia dilahirkan dari pasangan Nengah Kirta dan Nengah Kasti. Sang Ayah berprofesi sebagai petani sedangkan Ibunya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari kegiatan berdagang. Meskipun hasil dari bekerja kedua orangtuanya tidak bisa dikatakan berlebih, namun dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang terdiri dari sembilan anak. Made Suartana selaku anak keenam, kerap diberi tanggung jawab untuk menyiapkan makanan bagi anggota keluarga yang lain.

Meskipun tinggal di lingkungan pedesaan yang masih belum banyak memiliki fasilitas pendidikan, tidak menyurutkan keinginan Made Suartana untuk mengisi diri dengan ilmu pengetahuan. Semangat belajar yang tinggi ditunjukkannya agar nantinya melalui pendidikan ia dapat mengubah taraf kehidupannya. Lewat pendidikan pula seseorang bisa memberdayakan pikirannya untuk menyusun pemikiran dan gagasan yang baik.

Kejujuran Membawa Keberuntungan

Selepas SMA, Made Suartana memutuskan untuk mencari pengalaman di Denpasar dengan bekerja sebagai sopir taksi. Ia tidak hanya sering mengantarkan warga lokal namun juga kerap membawa penumpang ekspatriat atau wisatawan mancanegara. Salah satunya yaitu pada saat pengalaman mengantarkan warga kebangsaan India. Kala itu orang India tersebut meninggalkan suatu barang di kursi penumpang. Made Suartana yang menemukannya segera mengembalikan barang tersebut ke si empunya.

Ternyata dari keputusan untuk mengikuti naluri kejujuran itu menjadi momentum titik balik kehidupan seorang Suartana. Orang yang telah ia bantu tersebut menawarkan kesempatan padanya untuk mengikuti proses wawancara kerja untuk bekerja di luar negeri. Tentunya kesempatan emas itu tidak disia-siakannya. Berbekal kemampuan komunikasi bahasa Inggris selama bekerja mengantarkan tamu wisatawan, ia diterima bekerja untuk diberangkatkan keluar negeri.

Selama 15 tahun melanglang buana bekerja di industri pariwisata, Made Suartana memang sudah berkeinginan untuk berdikari membangun usaha. Hal itu pun berusaha direalisasikan ketika ia pulang ke Desa Pancasari. Suatu ketika salah satu kawannya ingin membangun rumah di desa tersebut. Made Suartana awalnya diminta mengecek kondisi lahan, kemudian menawarkan diri untuk menyelesaikan proyek pembangunan rumah itu.

“Saya tawarkan untuk membangun rumah tersebut, dari menyiapkan material hingga mencari tenaga kerja”, ujar Suartana. Siapa sangka dari proyek yang dimaksudkan untuk mengisi waktunya selama di kampung halaman, mengantarkannya pada tawaran membangun proyek rumah lainnya. Dari sana ia pun tergerak untuk mendirikan badan usaha resmi yaitu CV Panca Datu yang berlokasi di Jalan Sugriwa, Banjar Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Perusahaan yang bernaung di bawah Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional GAPENSI ini mengerjakan aneka proyek konstruksi mulai dari rumah hingga bangunan komersil.

Membangun Desa

Suartana memilih membangun usaha di desa dengan tujuan dapat menggerakkan perekonomian di daerah kelahirannya tersebut dengan cara membuka kesempatan kerja bagi SDM lokal. Ia ingin langkahnya itu menjadi inspirasi bagi pengusaha lokal lainnya agar tergerak membangun industri dari desa. Selain dapat menyerap tenaga kerja lokal, industri yang dibangun di desa juga dapat memunculkan dampak positif lainnya seperti pembangunan infrastruktur maupun sarana dan prasarana kehidupan lainnya.

Perjuangan Suartana dalam membangun usaha tidak hanya berhenti dalam kontribusinya sebagai pengusaha. Ia pun berupaya memberikan sumbangsih berupa tenaga dan wawasannya lewat peran sebagai Ketua BUMDes Panca Giri Kencana, Desa Pancasari. Ia bertanggung jawab memimpin organisasi desa tersebut lewat visi memajukan Desa Pancasari dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki desa tersebut. Selain memiliki potensi yang besar di bidang pertanian, menurutnya desa tersebut juga memiliki potensi pariwisata.

Sebagai orang yang telah akrab dengan kegiatan pariwisata, Suartana mengajak masyarakat desa lainnya untuk membangun pariwisata di desa tersebut, salah satunya dengan menata kembali objek wisata yang ada. Misalnya saja dengan menambah area camping ground atau tempat berkemah di kawasan wisata beriklim sejuk tersebut. Sedangkan dalam keadaan new normal pandemi Covid-19, pihaknya juga menyiapkan fasilitas untuk mendukung jalannya protokol kesehatan.

Langkah-langkah inovatif yang ia lakukan selama ini akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satunya peningkatan anggaran pendapatan ke kas desa melalui kegiatan pariwisata di desa tersebut. Dampak lainnya yang dirasakan adalah adanya pertumbuhan UMKM di desa terkait bidang pertanian maupun pariwisata sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

Meski saat ini rutinitas kesehariannya diisi dengan berbagai kegiatan baik dalam perannya sebagai pengusaha, pengabdian di desa, dan tentunya sebagai kepala rumah tangga, Suartana mengaku tidak merasa kesulitan sama sekali. Menurutnya, kunci kesuksesan dalam segala bidang adalah manajemen waktu yang ia pelajari selama bekerja di industri pariwisata. Ia pun bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan kepadanya dan percaya bahwa jalan kehidupan yang ia lalui terdapat campur tangan Tuhan di dalamnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!