Komitmen Pelayanan Sepenuh Hati melalui Bidang yang Kita Cintai

Profesi perawat pada tahun 1960-an tidak mudah ditemui seperti sekarang ini yang bisa mencapai ribuan per rumah sakitnya. Dahulu hanya ada 4 perawat di masing-masing rumah sakit, tentu kebutuhan profesi ini pun semakin banyak dicari, termasuk I Made Putra, setelah lulus dari SMAN 1 Denpasar ini, ia kemudian melanjutkan ke sekolah untuk pendidikan perawatan, yang dulu disebut dengan Sekolah Penyetaraan Keperawatan (SPK) pada tahun 1968 di Denpasar.

Memilih profesi perawat sebagai pekerjaan utama, bagi Made Putra sebagai perawat senior, seorang perawat tak bisa dikatakan profesi yang mulia, bila melakukannya tugasnya bukan berakar passion dari hati. Tidak hanya merasa dikejar tanggung jawab sesuai dengan jobdesc dari perawat itu sendiri, tapi bagaimana berupaya terus konsisten sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang ramah dan bersikap empati kepada pasien, begitu pula terhadap keluarga pasien yang pasti akan menemui berbagai macam karakter dan sifat sepanjang perjalanan karier sebagai perawat.

Berawal hanya dari praktik dokter biasa, namun seiring dengan antusias masyarakat Tabanan akan kebutuhan perawatan kesehatan, akhirnya berkembang menjadi sebuah klinik dengan izin yang keluar di tahun 2018 lalu ditambah dengan apotek dan laboratorium.

Tidak ada tantangan yang signifikan di awal perintisan Klinik Putra Husada Medica, dari sesama memberikan pelayanan kesehatan, sejauh saling mendukung dan bekerja sama dengan baik. Selain itu, alasan lainnya karena masing-masing fasilitas kesehatan, dimulai dari puskesmas dan rumah sakit memiliki fungsi yang berbeda-beda. Puskesmas sebagai lokasi rujukan, bila harus ditangani penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Klinik pun tak berbeda jauh dengan puskesmas, hanya ada beberapa klinik yang melayani pelayanan bersifat mendasar hingga spesialistik.

Klinik Putra Husada Medica sejauh ini masih aman dari komplain yang berarti, karena seluruh staf berkomitmen untuk menjaga pelayanan kekeluargaan, berkualitas dan keterbukaan tanpa membeda-bedakan pasien hanya karena latar belakang ekonomi. Tak lepas hanya terpaku di bidang pelayanan kesehatan saja, apapun pekerjaan kita, sudah seharusnya fokus dan mencurahkan segenap ilmu dan pengalaman yang kita miliki. Saling bertanya, bertukar informasi dengan sesama profesi maupun yang lebih senior. Jangan pernah berhenti belajar, karena untuk tetap eksis di bidangnya harus terus beradaptasi dan mengikuti teknologi, serta yang tak ketinggalan dan terpenting, manfaatkan hidup yang hanya sekali, dengan memberikan manfaat untuk banyak orang melalui bidang yang kita cintai.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!