Komitmen Memberikan yang Terbaik dan Semangat Pantang Menyerah di Tengah Kompleksitas Persaingan

Pemilik Bali Alle Vours Tour, Teguh Nugraha, mengungkapkan realitas pahit persaingan bisnis di industri pariwisata, yang kini semakin tidak sehat dibandingkan dengan masa lalu. Seiring berjalannya waktu, persaingan yang dahulu hanya terbatas pada sesama perusahaan tur, kini mengalami kompleksitas yang tinggi. Tidak hanya harus bersaing dengan perusahaan tur sejenis, tetapi juga dengan hotel-hotel besar dan agen perjalanan yang semakin banyak bermunculan. Sebagai pemimpin yang tangguh, Teguh melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Meski persaingan semakin kompleks, kegiatan dan semangat pantang menyerah dari pengalaman hidupnya membantu Teguh untuk teus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk tetap bersaing dalam industri paiwisata yang terus berubah.

Krisis bukanlah hal baru bagi pria yang berjuang dari Bandung ini. Keadaan sulit mulai menghampirinya sejak orang tua memutuskan untuk berpisah, saat ia baru berusia 5 tahun. Pada tahun 1998, ia diajak ibunya untuk merantau ke Bali. Di saat-saat awal di Bali, Teguh dan keluarga sempat mengenal konsep “makan gak makan yang penting kita kumpul” karena menghadapi tantangan sebagai pendatang yang hanya bermodalkan nekat dan harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Beruntung, ibunya berhasil bangkit dari keterpurukan, memberikan Teguh kesempatan untuk mengejar impian dan minatnya. Bakatnya dalam bahasa Inggris yang selalu meraih nilai tinggi, membawanya menuju jalur pendidikan pariwisata. Teguh kemudian melanjutkan pendidikannya di SMIP (Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata) dengan jurusan Usaha Perjalanan Wisata. Sebelum menyelesaikan SMA, Teguh pun menunjukkan kecerdasannya dalam bahasa Inggris dan diterima bekerja di sebuah restoran.

Keberhasilan ini juga memikat pemilik Vila Sari Bali yang melihat potensi luar biasa dalam dirinya, sehingga di usia 20 tahun, Teguh dipercaya sebagai manajer di vila yang terdiri dar 11 unit tersebut. Sadar akan sebuah pencapaian di usia muda yang tak semua orang bisa seberuntung dirinya, membuat Teguh merangkul filosofi “learning by doing” untuk terus berkembang, memotivasi dirinya sendiri dalam menghadapi setiap rintangan yang mungkin datang, sembari menjalankan tanggung jawabnya di vila. Setahun setelah perannya sebagai villa manager, Bom Bali menghantam, mengakibatkan industri pariwisata tiba-tiba mati suri dan citra Bali sebagai pulau yang aman dan damai terguncang. Teguh sebagai yang terlibat dalam industri pariwisata, merasakan dampaknya secara langsung.

Keadaan sulit ini membuatnya terpaksa beralih pekerjaan, bahkan ia mengalami periode menjadi pengamen berpindah dari warung ke warung lainnya. Sampai akhirnya ia menemukan peluang baru ketika seorang teman membuka bengkel mobil dan Teguh ditawarkan untk menjaga bengkel tersebut dan bahkan merambah ke bisnis penyewaan mobil jeep. Pengalaman tersebut membawa perubahan besar dalam hidupnya. Teguh mulai memperdalam pengetahuannya tentang database, menjadi titik balik yang penting dalam perjalanan hidupnya. Dengan bekal pengalaman tersebut, pada tanggal 1 Juli 2005, Teguh mengambil langkah berani untuk mendirikan usaha sesuai latar belakangnya, yaitu Bali Alle Vous Tour. Saat itu fokusnya adalah pasar domestik, mengingat pasar domestik dianggap berpotensi saat itu. Teguh bersama tiga orang rekannya memulia perjalanan bisnis mereka dengan sumber daya terbatas. Mereka berbagi tempat dengan sebuah wartel, meminjam satu meja dan satu komputer dengan biaya bulanan sebesar Rp450.000.

Teguh mengubungi kontak-kontak yang dulu ia miliki ketika bekerja di vila. Hasilnya, feedback positif mulai mengalir dari travel agent di Bali dan Jakarta. Di tengah perjuangan merintis bisnis, Teguh berhasil membuktikan Bali Alle Vous Tour yang mengalami peningkatan drastis selama 5 tahun berturut-turut, yakni pada tahun 2005-2010. Pada bulan pertama, Teguh berhasil meraih profit sebesar Rp18 jutaan, dan di bulan kedua, pria lulusan Hukum dari Universitas Ngurah Rai ini, mampu membeli mobil second. Tahun ketiga, prestasinya semakin gemilang dengan kepemilikan rumah pribadi. Meskipun sudah memiliki bisnis yang sukses, Teguh tetap mempertahankan pekerjaannya di industri hotel. Ia sempat bekerja di De Uma Lokha Umalas dan Best Western, dengan fokus pekerjaannya lebih kepada aktivitas branding. Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang kembali menguji daya tahan industri pariwisata Bali, Teguh menghadapi tantangan baru. Mengikuti tren masa Covid-19 tren berjualan makanan, Teguh memanfaatkan pengalaman sebelumnya dalam bisnis katering, Teguh memutuskan untuk menjual satu potong ayam bakar dengan harga Rp60.000. Pilihan ini sebagai bentuk adaptasi cerdas terhadap perubahan pasar yang cepat.

Pada tahun ketiga pandemi, ia tidak dapat memperpanjang sewa kantor dan saat dalam usaha menyewa kantor baru, bersyukur ia mendapat tawaran untuk mengelola sebuah hotel yang masih dalam tahap proyek. Ketika tiba di sana, proyek hotel tersebut sudah berjalan 20%, dengan 6 kamar yang sudah dibangun. Teguh dengan keberanian mengambil langkah berikutnya,menggunakan keahliannya dalam teknologi dan pemasaran daring yang telah ia pelajar selama masa pandemi, seperti pembuatan situs web, Google Ads, dan desain website, untuk memasarkan hotel tersebut. Dalam satu hari, hotel yang masih dalam tahap proyek itu sudah berhasil menerima tamu.

Dengan 19 tahun pengalaman Bali Alle Vous Tour di industri pariwisata, Teguh menyadari bahwa persaingan bisnis sekarang tidak sehat seperti dulu yang hanya berasal dari travel agent saja, tetapi juga event organizer, yang muncul dari perusahaan yang fokus pada penyelenggaraan acara, pertemuan bisnis atau pernikahan. Sementara persaingan hotel, menyoroti kompetisi dalam menyediakan akomodasi dan layanan terkait untuk menarik wisatawan. Meski begitu, Teguh berkomitmen untuk memberikan layanan jasa yang meliputi paket tur, meeting dan pernikahan yang memuaskan para kliennya. Terutama memelihara mitra setianya seperti Perum Jamkrindo yang sudah bekerja sama selama 16 tahun, PT Gateway Container sejak tahun 2010, Kaltim Post sejak tahun 2008, Mandiri Wisata dan Undiksha. Hal ini menjadi bukti kepercayaan dan dedikasi selalu mendapatkan apresiasi yang setimpal. Teguh berupaya menjaga konsistensi, dedikasi dan hubungan yang baik tersebut sebagai kunci dalam membangun pondasi bisnis yang kokoh, begitu juga dengan calon-calon mitra Bali Alle Vous Tour selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!