Kolaborasi Inspiratif dalam Menciptakan Karya Arsitektur yang Inovatif

Empat arsitek berbakat, Made Mahardika, Gede Narendra, Gede Wahyu dan Dewa Indrawan, membentuk “Winakara Bali” yang bergerak di bidang perencanaan arsitektur dan desain ini, bermula dari seringnya mereka berkumpul saat kuliah, saling membantu dalam mengerjakan tugas, hingga akhirnya lulus dan memilih jalur karier masing-masing. Sama-sama lelah dengan rutinitas di perusahaan tempat bekerja, tahun 2017 mereka putuskan untuk merintis bisnis bersama. Tentu saja dalam mengelola bisnis dengan empat kepala, pasti terdapat kendala. Namun keuntungannya adalah adanya penengah jika terjadi perselisihan. Ketika hanya dua orang, perselisihan dapat dengan mudah terjadi dan memecah belah, dengan kehadiran kami yang berempat, setidaknya ada seseorang yang dapat memediasi.

Dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki, Winakara Bali telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek pembangunan, termasuk hunian, akomodasi komersial dan restoran di hampir semua kabupaten di Bali, bahkan hingga ke Mentawai. Ketika ditanya mengenai proyek yang paling berkesan, mereka menyoroti proyek yang memberikan mereka kebebasan berkreasi, terutama ketika melibatkan klien yang memiliki posisi penting. Hal ini menjadi sumber prestise bagi Winakara Bali dan meningkatkan nilai jual perusahaan. Selain itu mereka juga belajar dari klien yang memiliki preferensi khusus dan beradaptasi dengan karakteristik yang berbeda-beda. Prinsip utama mereka adalah menghasilkan karya yang berkualitas, namun tetap terbuka untuk mendengarkan dan menyesuaikan gagasan dari klien, karena pada akhirnya, klienlah yang akan menghuni atau menggunakan bangunan tersebut.

Terutama ketika berbicara mengenai arsitektur tradisional Bali, mereka mengakui bahwa klien seringkali membawa referensi mereka sendiri, kemudian mereka berupaya menambah unsur Bali-nya, yang kemudian dapat diimplementasikan ke dalam ornamen atau karya seni. Namun, penting untuk menekankan bahwa arsitektur tradisional Bali tidak hanya terbatas pada ornamen semata, melainkan juga melibatkan material, penataan ruang seperti kosala-kosali dan elemen-elemen lainnya. Seiring perkembangan pasar bangunan yang semakin modern, Winakara Bali berkomitmen untuk mengikuti anjuran pemerintah jika terjadi larangan atau regulasi baru. Mereka senantiasa menjaga kualitas dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, sambil tetap memegang prinsipprinsip inti arsitektur Bali dalam menyajikan desain yang fungsional, estetis dan berkelanjutan.

Diwakili oleh Gede Wahyu Surya Putra, yang juga merupakan Ketua Umum Perbasi (Persatuan Basket Seluruh Indonesia) Denpasar, Winakara masih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sebagai sumber klien. Meskipun mereka juga memiliki kehadiran di media sosial, sebagian besar kontak yang terjalin masih berupa pertanyaan dan penjelasan, tidak sebanyak yang datang secara langsung ke mereka. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, kepercayaan tersebut mengalir deras ke Winakara dengan fokus mereka beralih ke pengawasan proyek-proyek yang sedang berjalan sebelum pandemi, hingga dipertemukan dengan klien-klien yang memiliki modal berpikir ke depan dan spekulasi mengenai penurunan pandemi, dengan melakukan investasi properti. Fenomena ini membuat beberapa bisnis serupa dengan Winakara Bali yang tetap eksis dan justru semakin sibuk di masa pandemi.

Ke depannya, Winakara Bali tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada klien-klien mereka, dengan menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Mereka juga bersemangat untuk berkolaborasi dengan generasi muda, saling mengisi kelebihan dan kekurangan antar generasi. Dengan demikian, mereka terus beradaptasi dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan harapan klien, serta menjaga reputasi mereka sebagai penyedia layanan arsitektur dan desain yang handal dan inovatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!