Kisah Inspiratif Wanita Bali Eksis dengan Produk Beras Bali

Orang tua yang merupakan seorang wirausahawan sukses, menginspirasi hidup Jero Padma untuk berkarier di jalur yang sama. Kesuksesan yang ia raih, baik dalam karier maupun keluarga, berakar di pengorbanan masa kecilnya, yang kembali mengundang air mata saat ia mengingat, bahwa ia harus merelakan pendidikannya hanya sampai di bangku SD. Bukan karena tidak ada biaya untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya, namun karena sifat keras dan minimnya pengetahuan sang ibu yang menganggapnya sebagai anak pertama, lebih baik bekerja daripada harus bersekolah.

Sulit untuk dilupakan, bagaimana Jero Padma harus membantu orang tua yang bekerja sebagai petani sekaligus penjual beras dan mengikhlaskan masa-masa indahya bersekolah. Namun ia tak menampik, pengalamannya yang sudah mengenal bekerja keras sejak muda, terutama urusan berjualan, menumbuhkan kemandiriannya dengan berjualan beras di pasar yang berlokasi di Jl. Sulawesi.

Dari hasil tabungan yang dimiliki wanita kelahiran tahun 1958 ini selama berjualan, ia kemudian mampu membantu ibunya mengontrak lokasi untuk produksi gabah di Jl. Setia Budi dan memutuskan ikut bergabung dalam usaha tersebut. Dalam pengawasan ibu, Jero Padma merasakan didikan yang keras dari beliau untuk belajar mengelola usaha agar terus berkembang ke depannya. Terlebih ia yang memutuskan menikah di usia 20 tahun, sempat memberatkan ibunya yang kurang setuju dengan keinginannya tersebut, sehingga singkat cerita di tahun 1981, saat ia mulai merintis usahanya, ia sama sekali tak mendapat sumbangan modal dari orang tua, hanya berbekal ilmu dan pengalaman selama mengabdi sebagai putri kepada keluarga.

Sifat keras sang ibu, tak mau membuat Jero Padma patah arah untuk membangun finansialnya secara mandiri. Ia akhirnya mendapatkan modal dari kemurahan hati kerabat lainnya, hingga modal terkumpul dan mewujudkan niatnya membangun sebuah warung beras sederhana. Warung tersebut pun seiring dengan kerja keras dan doa yang ia panjatkan, mampu bertransformasi semakin sukses, menjelma menjadi “UD Padma Sari” yang beralamat di Jl. Kebo Iwa Utara No. 26, Batu Paras, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat.

Tantangan dalam membangun toko berasnya, Jero Padma mengungkapkan lebih banyak datang dari produksi beras itu sendiri, terutama faktor cuaca yang mempengaruhi lahan pertanian. Untuk pengelolaan usaha, ia merasa sudah cukup pengalaman dan matang secara mental dalam menanggapi pasang surut yang terjadi dalam usaha, jadi sejauh ini mampu ia lalui dengan bijak dan berlapang dada.

Demi memudahkan masyarakat memilih beras dengan kualitas terbaik, baik beras lokal maupun didatangkan dari luar Bali, seperti Jawa dan Lombok, UD Padma Sari merilis beberapa merek produk makanan, di antaranya beras C4 Jatiluwih dan produk kopi Bali “Putri Keraton”. Melalui informasi dari mulut ke mulut, yang diandalkan Jero Padma sebagai pemilik usaha, UD Padma Sari dapat terus mempertahankan usaha, bahkan dalam kondisi pandemi, mengingat produk-produk yang ditawarkan menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Perasaan menyesal tak bisa melanjutkan sekolah hingga sarjana, memang pernah menyelimuti Jero Padma. Namun seiring kesuksesannya bersama usaha yang didirikan, ia bisa menyembuhkan dan memaafkan masa lalunya tersebut, dengan menciptakan masa pendidikan terbaik untuk anakanaknya, agar tak hanya memiliki kecerdasan, tapi juga membangun kepribadian yang baik dalam mencerminkan hidup bermasyarakat.

Harapan tertinggi Jero Padma sebagai ibu kepada generasi penerusnya, pun berbuah manis, anak pertama berhasil menduduki kursi DPR selama tiga periode dan anak kedua tengah fokus mempersiapkan kelulusan S2. Ia pun menambahkan tak menutup kemungkinan salah satu anaknya akan membangun usaha yang masih berkaitan dengan usaha yang ia geluti, namun ia kembalikan keputusan tersebut kepada mereka, apakah ada minat di bidang tersebut atau tidak. Terpenting, ia tak hanya menuntut anak-anaknya terus belajar mengupgrade diri mengikuti perkembangan zaman, tapi dirinya pun tak gengsi menerima saran dan kritik demi menjadi sosok ibu yang lebih bijaksana, agar tercipta keharmonisan dan lingkungan positif di tengah keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!