Kian Tercerahkan dari Merintis di Garasi hingga Kini Memiliki Dua Cabang Salon Kecantikan
Orang tua mana yang tidak berharap anak-anak mereka memiliki jaminan keamanan finansial hingga masa tua, dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Seperti orang tua dari Putu Ayu Dian Ratna, wanita asli Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar ini, terus didesak untuk mengikuti setiap bukaan PNS. Secara tutur kata, ia mampu mengiyakan, tapi tak sepenuhnya dalam implementasinya. Ya, tak semua tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) ia ikuti, bahkan mungkin yang sudah ia jalani, bisa jadi hanya ‘iseng’. Demi menghindar keinginan orang tuanya, ia pun berkelit dengan pernyataan mencoba mendaftar menjadi dosen, namun realitanya ia keburu dilamar oleh kekasih.
Masuk fase pernikahan, lulusan S2 Kajian Budaya Universitas Udayana ini, belum memiliki pekerjaan tetap, ditambah ia tengah mengandung calon buah hatinya. Mulailah Dyan teringat dengan bisnis skincare yang sempat ia jalani di masa kuliah, kemudian coba ia ‘ungkap’ lagi dengan status sebagai ibu rumah tangga.
Tak bertahan di sana saja, Dyan tertarik untuk memanfaatkan garasi kosong di kediamannya dengan suami untuk membuka salon kecil-kecilan. Tentunya ia harus meminta izin mertua dan suami terlebih dahulu, setelah mendapat lampu hijau, ia pun menempatkan satu bed, meja dan kursi. Produk yang ia tawarkan masih basic, seperti facial treatment dari produk skincare Ms Glow yang ia jual.
Kendati lokasi yang ala kadarnya, tak menutup kemungkinan Dyan mendapat perhatian publik, khususnya kaum hawa. Sehingga ia mampu menambah satu lantai lagi di atas garasi khusus facial treatment dan di bawahnya untuk hair treatment, yang sekaligus mempekerjakan tiga orang karyawan. Jujur, ia pun tak menyangka, bahwa salon kecantikannya akan berkembang sedemikian rupa, baginya semua berkat keseimbangan antara upaya nyata, fokus dan berdoa.
Akhir tahun 2018, Dyan semakin melenggang dengan salon kecantikan yang bernama “Beauty House by Dyan Ratna” tersebut. Ia membuka cabang kedua Jl. Raya Bona, Belega, Blahbatuh, Gianyar. Meski tak selalu kunjungan memenuhi slot salonnya, setiap harinya selalu ada yang melakukan perawatan. Bahkan bergerak ke tahun 2020, di masa pandemi yang trennya orang-orang diungsikan ke rumah masing-masing, bahkan ada yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), tidak berlaku bagi Dyan, ia justru menambah beberapa karyawan, berkat strateginya melancarkan promo diskon 20-30%. Pasca situasi pandemi berganti ke status endemi, harga pun mulai bertransisi ke harga normal. Namun tak menyurutkan pelanggan setia dari Denpasar, bahkan yang terjauh dari Jakarta dan Negara rela menempuh jarak tiga jam perjalanan demi menyambangi salon yang sudah terlanjur jatuh hati.
Memberikan edukasi demi kepuasaan dan kualitas yang optimal, kunci dari Dyan menjalankan bisnis salonnya. Tak hanya dirinya, bahkan suami yang menyaksikan pertumbuhan usaha yang signifikan, turut andil menyumbangkan ide untuk menambah treatment sulam alis yang tak kalah diminati. Suami yang juga memiliki darah seni yang mumpuni, perlahan mulai sengaja ikut kursus dan terjun meng-handle customer.
Cita-cita Dyan selanjutnya, ia tengah fokus memantapkan Beauty House by Dyan Ratna menjadi salon yang lebih eksklusif lagi. Hal ini sekaligus sebagai pembuktian kepada orang tua, bahwa sukses tak selalu harus menjadi PNS. Asalkan ada keseimbangan antara konsisten dalam bekerja dan berdoa, terutama tidak gengsi memulai usaha dari ‘garasi’ sederhana. Niscaya usaha yang memang memiliki kualitas, pelanggan pasti tak memandang bisnis itu dari penampakan luar lagi, tapi pentingnya menjaga kepercayaan tersebut adalah konsekuensi dari kemajuan suatu bisnis untuk terus dipertahankan dan tercerahkan, di setiap tren kecantikan yang akan datang.