Kembangkan Usaha Jasa Konstruksi jadi Pondasi Kepercayaan
Definisi rumah idaman bagi tiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang ingin memiliki rumah dengan tampilan megah, tak sedikit pula yang menginginkan bentuk hunian yang minimalis. Apapun rupa dari sebuah rumah tentunya harus dibangun dengan struktur yang aman dan pondasi yang kuat. Sama seperti membangun sebuah rumah, demikian pula halnya dengan membangun bisnis. Bagi I Nyoman Jagat Maya, suatu usaha akan langgeng apabila sejak awal di bangun atas azas kepercayaan. Komitmen untuk menawarkan hasil yang memuaskan untuk para kliennya merupakan kiat pengusaha jasa konstruksi ini dalam meraih kepercayaan masyarakat terhadap usahanya, PT Labda Jagat Konstruksi.
Mengerjakan proyek pembangunan rumah, kantor atau bangunan komersial lainnya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan sendiri. Terlebih jika menghendaki hasil akhir sesuai harapan, baik dari segi konsep arsitektur, anggaran, maupun waktu. Pada momen itulah dibutuhkan jasa kontraktor untuk membantu merealisasikan bangunan yang sesuai dengan keinginan. Kontraktor akan sangat membantu dalam menangani banyak hal, misalnya perekrutan tenaga pekerja yang ahli dan pengerjaan sesuai standar.
Salah satu biro jasa kontraktor yang telah berpengalaman mengerjakan berbagai proyek pembangunan di Bali adalah PT Labda Jagat Konstruksi. Perusahaan yang beralamat di Jl. Bukit Sari Utara No. 18 Denpasar ini, menyediakan jasa konstruksi arsitektur umum mulai dari usaha perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proyek. Pembangunan arsitektur yang sudah dikerjakan tidak hanya rumah tinggal saja, juga meliputi hotel, vila, apartemen, kos-kosan hingga proyek pembangunan di instansi seperti universitas.
Eksistensi usaha PT Labda Jagat Konstruksi selama 9 tahun ke belakang tidak lepas dari peranan tangan dingin sosok pengusaha bernama I Nyoman Jagat Maya. Pria kelahiran Denpasar 27 Juni 1985 ini membangun karier usahanya sejak usia muda yaitu 26 tahun. Namun ia sendiri telah mengakrabi dunia konstruksi sejak duduk di bangku SMA. Hal itu ia lakukan untuk membantu ekonomi keluarga.
“Saya sudah mencicipi pengalaman kerja sebagai tenaga pekerja di proyek konstruksi sewaktu SMA. Masa-masa itulah yang menjadi titik balik dalam hidup saya yaitu keluar dari zona nyaman”, kenang pria yang akrab disapa dengan Komang Jagat ini.
Komang Jagat terlahir dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang bisa terbilang berkecukupan. Ayahnya berprofesi sebagai konsultan yang bergerak di bidang perencanaan dan pengawasan konstruksi. Sedangkan ibunya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan. Namun kehidupan serba nyaman yang sempat dinikmati Komang Jagat hanya bertahan sampai ia memasuki jenjang SMA. Sang ayah mengalami kebangkrutan usaha lantaran adanya gelombang krisis moneter tahun 1998.
Sejak itulah keluarganya harus menata hidup kembali karena salah satu sumber penghasilan tak lagi mengalirkan pundi-pundi rezeki. Beruntung Komang Jagat merupakan pribadi yang mudah beradaptasi sehingga anak ketiga dari empat bersaudara ini mampu berdamai dengan perubahan besar dalam hidupnya. Justru ia belajar untuk mampu mandiri menghasilkan uang untuk bekal sekolahnya. Mulai dari pekerjaan di konstruksi bangunan hingga membuka jasa ojek kepada teman-temannya yang membutuhkan transportasi.
Setelah lulus sekolah ia melanjutkan ke Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Selama berkuliah pun ia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan bekerja paruh waktu. Ia ikut ke dalam berbagai proyek konstruksi baik yang ditawarkan temannya maupun dari dosennya. Hingga akhirnya saat ia telah resmi menyandang status sarjana, Komang Jagat mendirikan usaha jasa konstruksi bersama kakaknya yang merupakan seorang arsitek.
Ketika ia mulai mendapatkan proyek berskala besar, sebuah ujian yang cukup memukul nurani Komang Jagat hadir dalam hidupnya. Sang ayah yang sangat dicintai, I Nengah Sadiantara, berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Almarhum ayahnya bukan hanya sosok orangtua bagi Komang Jagat, melainkan juga figur inspirasinya dalam segala hal, salah satunya dalam mengembangkan karier. Namun hikmah di satu sisi, Komang Jagat menjadi lebih termotivasi untuk bekerja demi membahagiakan ibunda tersayang yang masih ada untuk mendukungnya.
“Doa keluarga saya, terutama dari ibu sangat berperan dalam keberhasilan saya. Juga peran istri dan anak-anak sebagai motivasi terbesar saya saat ini dalam berusaha. Semua usaha saya ditujukan untuk membahagiakan keluarga saya”, ujar suami dari Putu Ratih Prabandari.
Berbicara lebih jauh mengenai usahanya, ayah empat anak ini mengatakan bahwa sebagian besar konsumennya merupakan kalangan ekspatriat yang ingin memiliki rumah atau vila di Bali. Diakuinya, menangani pangsa pasar tersebut awalnya merupakan sebuah tantangan yang besar. Lantaran kalangan tersebut memiliki perspektif tersendiri mengenai kualitas hasil suatu bangunan. Mereka lebih mengutamakan hasil yang presisi dan rapi, sedangkan SDM yang ia miliki masih mengerjakan segala hal secara tradisional sehingga terkadang timbul perbedaan hasil dari yang direncanakan.
Tentunya demi memberikan hasil terbaik, Komang Jagat mengusahakan agar kualitas pekerjaannya sesuai dengan yang distandarkan kliennya. Justru dari pengalaman itu ia mampu meningkatkan standar kualitas jasanya, hingga kini ia terapkan tidak hanya pada klien ekspatriat melainkan juga klien lokal. Hal ini pun berpengaruh pada citra perusahaan yang mulai dikenal masyarakat sebagai kontraktor umum terpercaya. Kepercayaan itu pun terus dijaga dengan komitmen menghadirkan layanan jasa yang berkualitas dan dapat memenuhi harapan para klien. Komang Jagat yakin jika kepercayaan adalah pondasi utama dari suatu usaha, terlebih bagi yang bergerak di bidang jasa konstruksi.