Keluar dari Situasi Nyaman Usaha Keluarga Tingkatkan Skill dengan Berwirausaha di Bidang yang Berbeda
Majalah Bali | Jalan hidup seseorang siapa yang tahu, berawal dari keisengan untuk mencoba, justru berbuah manis menjadi sumber rezeki yang diprioritaskan. Begitulah I Dewa Nyoman Suparjana yang awalnya bekerja sebagai jual beli ayam potong, beralih menjadi usaha jual beli mobil bekas. Pekerjaan yang merupakan “warisan” keluarga, pun ia tinggalkan dan sukses memiliki showroom di lokasi yang strategis.
Dewa Suparjana terlahir di keluarga yang memang memiliki darah bisnis. Orangtuanya memiliki usaha jual beli ayam potong. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Dewa Suparjana sudah sering diajak dan diajarkan untuk berjualan hingga ia terbiasa dengan lingkungan tersebut. Tahun 2000, saat Dewa Suparjana sudah berumah tangga, usaha jual beli ayam potong yang digeluti orang tuanya diwariskan kepadanya.
Setelah menjalani usaha jual beli ayam potong beberapa tahun, persaingan antar usaha serupa yang semakin ketat menyebabkan pendapatan Dewa Suparjana pun ikut mengalami penurunan. Namun Dewa Suparjana masih berupaya untuk tetap menjalankan dan menjaga kestabilan usaha jual beli ayam potong tersebut semaksimal mungkin.
Entah bagaimana awal mulanya hingga ia tertarik terjun ke usaha jual beli mobil bekas, saat itu ada seorang teman yang mengatakan bahwa ada yang menjual kendaraan. Ia kemudian mencoba untuk mengambil peluang dari informasi yang diperolehnya tersebut dengan menjadi perantara atau makelar jual beli kendaraan dan ternyata ia berhasil.
Dari sana ia mendapatkan komisi yang bisa menambah pemasukan bagi keluarga. Setelah beberapa kali berhasil, diakui oleh Dewa Suparjana ternyata cukup menyenangkan, apalagi kesepakatan antara calon pembeli dan penjual kendaraan cukup mudah ia temukan saat itu. Komisi sebagai makelar atau perantara jasa jual beli mobil pun, dapat ia peroleh secara berturut-turut.
Orang-orang yang merasa terbantu atas kepiawaian Dewa Suparjana sebagai makelar, kemudian mendorongnya untuk menekuni dengan serius pekerjaan sampingannya itu menjadi sebuah usaha. Berkat dukungan dari rekan-rekannya, ia pun semakin percaya diri untuk mulai memprioritaskan skill-nya tersebut menjadi sumber rezeki pokok dalam keluarga. Dewa Suparjana kemudian mematangkan rencana bisnis dan permodalannya untuk membuka showroom dengan nama “Dewa Motor”. Bekerja sama dengan adiknya sebagai partner bisnisnya, ia memilih lokasi showroom yang strategis di Jl. Oleg Penarungan, Abiansemal, Badung.
Tidak serta merta Dewa Suparjana dapat langsung memenuhi showroom dengan kendaraan sesuai kebutuhan masyarakat, karena masih terkendala di permodalan untuk membeli mobil bekas. Ia pun menawarkan kepada rekanan untuk berkenan menitipkan kendaraan yang ingin mereka jual di “Dewa Motor”, dengan tawaran pembagian keuntungan yang menarik di hasil akhir.
Seiring berjalannya waktu, “Dewa Motor” sukses mempromosikan kendaraan mereka dan mereka juga telah mampu membentuk kepercayaan pelanggan. Secara tidak langsung, pelanggan pun ikut membantu dalam merekomendasikan showroom “Dewa Motor” kepada rekan-rekan mereka, sehingga tidak menutup kemungkinan akan menjadi investor showroom-nya di kemudian hari.
Dalam perjalanan usahanya, Dewa Suparjana sukses mengembangkan usahanya dan bekerja sama dengan adik-adiknya sehingga dari satu showroom berkembang menjadi tiga showroom. Dua showroom dengan nama “Dewa Motor” berlokasi di Jl. Oleg Penarungan dan satu showroom dengan nama “Putra Sedana Motor” berlokasi di Jl. Raya Anggungan No.18, Lukluk, Mengwi.
Memilih Bidang Berbeda untuk Berwirausaha
Dewa Suparjana yang sebelumnya hanya mengikuti dan meneruskan usaha orangtua jual beli ayam potong, tanpa memikirkan apakah ia memiliki minat yang berbeda di bidang lain. Ia seolah memanfaatkan saja apa yang ada, tidak memikirkan untuk melihat peluang usaha lainnya. Namun mindset-nya mulai berubah, karena persaingan antar usaha serupa yang semakin ketat, pendapatan menurun dan tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
Ternyata Tuhan memberinya jalan untuk membuka usaha di bidang jual beli mobil bekas, meski awal praktiknya tanpa modal sama sekali. Pria kelahiran 2 Januari 1977 ini berani memutuskan untuk memilih bidang yang jauh berbeda dengan usaha keluarga sebelumnya, justru pilihannya tersebut kemudian membawa keberkahan dalam keluarga. Belajar dari pengalaman hidupnya, Dewa Suparjana yang memiliki hobi mengendarai vespa jadul ini tidak membatasi anak-anaknya kelak bila memiliki ketertarikan di bidang usaha lain, yang terpenting ialah menikmati apa yang dikerjakan dan memiliki tanggung jawab atas apa yang dipilih.