Kejujuran adalah Faktor Mencapai Sukses dalam Berwirausaha
Nilai kejujuran dalam membangun suatu usaha merupakan hal yang tidak banyak dimiliki oleh seorang wirausaha, walau terbilang sangat sepele, kejujuran bisa membawa dampak ke depan dalam menumbuhkan kepercayaan pelanggan dan juga membangun usaha sehingga dapat mencapai kesuksesan ke depannya.
Ida Bagus Gede Pramaputra atau yang kerap di sapa oleh teman-temannya dengan sebutan Gusde, ia merupakan pria dengan konsep menjunjung tinggi nilai kejujuran yang lahir di Denpasar pada 2 November 1991. Gusde merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang bernama Ida Bagus Udayana Putra yang merupakan sosok ayah yang menginspirasi baginya dan Cok Istri Mirah yang merupakan seorang Ibu yang melahirkan sosok luar biasa seperti dirinya.
Gusde memulai masa pendidikan dari sekolah dasar hingga mengejar gelar S2 ke luar negeri, ia memulai pendidikan di SD 3 Saraswati, SMP 3 Denpasar dan SMAN 1 Denpasar. Hingga pada saat SMA ia tertarik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu berkuliah S1 Arsitektur di Universitas Udayana dan melanjutkan lagi ke luar negeri mencari gelar S2 Arsitektur di Curtin University, Australia.
Dari gelar pendidikannya saja, bisa diketahui bahwa Gusde tertarik di bidang arsitektur dan wajar saja ia bisa mengembangkan bisnis sendiri terkait apa yang telah ia pelajari semasa berkuliah jurusan arsitektur hingga S2. Gusde memang merupakan sosok yang bekerja keras dan jujur, semua hal yang ia kerjakan tentunya berlandaskan nilai kejujuran. Dari hal tersebut ia bisa berhasil meraih yang namanya kepercayaan dan juga kesuksesan. Untuk membangun usaha Gusde sebenarnya sudah memulainya semenjak menempuh masa kuliah S2-nya, walau usaha arsiteknya masih terbilang masih pemula pada saat itu, tetaplah Gusde optimis dan mencicil sedikit demi sedikit untuk mengembangkan usahanya. Tidak banyak orang yang mau merepotkan diri untuk membangun usaha pada masa menempuh kuliah, karena time management sangat dibutuhkan untuk meluangkan waktu antara pekerjaan dan juga kuliahnya.
Seiring waktu berjalan hingga lulusnya Gusde dalam perkuliahan di luar negeri membuat dirinya berkeinginan menjadi seorang dosen dan kembali ke wilayah asalnya, yaitu Bali. Hampir sama seperti kasusnya yang pertama, mengajar sebagai dosen sekaligus menjadi arsitek membuat dirinya semakin sibuk dalam melaksanakan kegiatan seharihari. Namun hal tersebut bukan menjadi halangan, karena Gusde sudah terbiasa dalam time management. Membuka jasa sebagai arsitektur tentunya Gusde terus di dukung oleh sang istri dalam bidang moral ataupun materi yang diberikan. Bahkan dalam mengembangkan bisnis istrinyalah yang memberikan dana untuk melakukan pengembangan lebih lanjut, sehingga ketika merintis usahanya Gusde tidak kerepotan dalam materi yang diperlukan. Lambat laun terus bergelut dibidang arsitektur dan tenaga pengajar, tentunya membuat Gusde banyak mendapatkan pengalaman dari kerjanya tersebut. Gusde memilih menjadi seorang arsitektur karena ia mempercayai bahwa ruang itu memiliki jiwa, sehingga ia sangat menyukai pekerjaan yang ia lakoni hingga kini.
Golden Hour Architect merupakan usaha yang sangat dibanggakan oleh Gusde, semua perjuangan dan perjalanan pendidikannya untuk mencapai tujuan menjadi arsitek akhirnya bisa ia capai di usianya yang terbilang masih muda. Mengembangkan usaha tentunya diperlukan kepercayaan, tapi dalam mencari kepercayaan sangatlah sulit, karena kepercayaan itu sangat relatif dari sudut pandang arsitektur. Kepercayaan itu bisa saja muncul karena harganya yang tidak terlalu menguntungkan salah satu pihak, desainnya yang sangat memuaskan dan juga kesigapan dalam mengeksekusinya.
Gusde yang notabene sebagai seorang arsitek yang berpengalaman tentunya sangat menjamin kepuasan dari customer. Selain itu, ia juga harus mengetahui alur dan juga keinginan klien, karena sebagai arsitek Gusde harus melayani apa yang menjadi keinginan kliennya. Walau di tengah kesibukannya menjadi seorang dosen, ia tetap menjaga kualitas dari pekerjaannya. Karena hal tersebutlah ia patut menjadi sosok dosen yang menginspirasi bagi mahasiswa dan mahasiswinya. Inilah bukti dari kerja keras dan kejujuran dalam memulai suatu hal, walau Gusde mengerjakan dua kegiatan sekaligus, tetaplah dirinya selalu bersyukur akan kesempatan yang telah diberikan tuhan padanya. Karena pada dasarnya tidak semua wirausaha bisa melakukan dua kesibukan yang sama penting sekaligus. Oleh karena itu, Gusde selalu berharap agar usahanya terus berkembang, bisa menyesuaikan kualitas kerjanya seiring perkembangan zaman dan tentunya kebutuhan keuangan dari keluarganya selalu tercukupi. Gusde juga berpesan kepada generasi muda agar jangan pernah menipu, jujurlah dalam melakukan suatu hal, tetap berusaha agar bisa berkembang dan sukses ke depannya.